Pantun Bunga Bab 7
Maulah saya menebang batang
Batang ditebang buat titian
Maulah saya hendak bertandang
Ilmu nan tidak diberikan
Hili-hilir sawah dimunggu,
Musim pabila disiangi.
Di lahir tuan mengaku,
Di bathin hamba berejeki.
Disangka durian kayu mati,
Kiranya lapuk ranting ara.
Disangka pancuran daerah mandi,
Kiranya kecipak air mata.
Berbelok jalan gunung pati,
Hendak menjelang pendakian.
Telah patut mabuk di hati,
Punai ditangan dilepaskan.
Orang lintau pergi berotan,
Hendak pulang harilah senja.
Dahulu asal orang tanyakan,
Kini kaya yang berguna.
Batang cempedak di halaman,
Tempat bertengger burung selindit.
Oleh musang tidak tertelan,
Oleh kucing tidak tergigit.
Orang deli mendukung anak,
Didukung dengan pembandungan.
Usah cemas lama nan banyak,
Adik kandung kakak yang punya.
Tidak disangka batang kuini,
Tumbuh sebatang ditepian.
Tidak disangka menyerupai ini,
Putus kata dalam perjanjian.
Lepas nan dari penyelaian,
Hendak menjelang Kota Baru.
Guruh bila tak jadi hujan,
Alamat bumi ‘kan sanggup malu.
Berbelok jalan ke Batang Tarap,
Lurus jalan ke Talawi.
Munngkinkah burung tidak ‘kan hinggap,
Entah bila burung tak berkaki.
Sumber http://ajstyle13.blogspot.com
0 Response to "Pantun Bunga Bab 7"
Posting Komentar