-->

iklan banner

Pantun Pembangkit Semangat


Berketup suara dahan bersangit
Barulah konkret kayu terlebah
Bertangkuplah bumi dengan langit
Di situlah kita mengaku kalah

Daripada ke hulu bahtera bergalah
Eloklah berhenti memasang lukah
Daripada aib mengaku kalah
Eloklah mati berkalang tanah

Kalau sudah dimabuk pinang
Daripada ke lisan semoga ke hati
Kalaulah sudah masuk gelanggang
Daripada surut relalah mati

Tumbuh rotan sudah berakar
Pandan berbuah berakat juga
Tujuh lautan sudah berakar
Sampan sebuah berlayar juga

Baca Juga

Mengapa melakut kena parang
Lalang ada yang kan dikerat
Mengapa takut kepada orang
Tulang nan sama delapan kerat

Jangan diangkut antan ke seberang
Telengkup penampi di lendan galah
Janganlah takut ke jantan orang
Hidup dan mati di tangan ALLAH

Jerang santan masak pun santan
Sama-sama sudu dituntung
Orang jantan awak pun jantan
Sama-sama mengadu untung

Orang bersampan awak bersampan
Siapa berlayar siapa berenang
Orang jantan awak pun jantan
Siapa yang benar dialah menang

Urat kencang bertali-tali
Belum diraba belum kan layu
Kuat orang jangan perduli
Belum dicoba belum kan tahu

Menarah batang jangan sekali
Menarah itu ada pepatnya
Marah orang jangan perduli
Marah itu ada tempatnya

Panjang rambut orang segati
Jejak ke tanah menyilang jalan
Yang disebut dubalang sejati
Tidak pernah membilang lawan

Semut api dari seberang
Terlanta-lanta di atas pasir
Lautan api direnangi orang
Apatah pula lautan air

Sedang tempurung dicari orang
Apatah lagi pipit di sawah
Sendangkan gunung didaki orang
Apatah lagi bukit yang rendah

Rebung panjang direntap orang
Apatah lagi rumput semata
Burung terbang ditangkap orang
Apatah lagi semut melata

Limau ranum campak di kolam
Ranting terletak di tepi bukit
Harimau mengaum takkan menerkam
Anjing menyalak takkan mengigit

Seribu buluh ditebang orang
Apatah lagi buluh sebatang
Beribu musuh ditantang orang
Apatah lagi musuh seorang

Tanda berantan terpasak kayu
Cacak tembilang berganggang buluh
Tanda jantan anak Melayu
Tak membilang-bilang musuh

Jangan dibakar antan kayu
Antan kayu tak makan api
Jangan dicabar jantan Melayu
Jantan Melayu tak takut mati

Gantang besar cupaknya kayu
Diberi hulu papan selerang
Pantang besar anak Melayu
Diberi aib di depan orang

Mati kayu alasannya ialah benalu
Patahnya layu dahannya mati
Mati Melayu alasannya ialah malu
Kalah Melayu terpengaruhi budi

Batang selukup batang meranti
Batang pinang dibelah-belah
Tunangan hidup ialah mati
Tunggang menang ialah kalah

Batang meranti beranak meranti
Batang dirambah anaknya panah
Tunggang mati tidak kan mati
Tunggang susah tidak kan susah

Kalau tak pecah sarang semut
Terpaksa dipecah sarang tabuhan
Kalau tak tertegah dengan mulut
Terpaksa d tengah dengan tangan

Kalau tak sanggup ditumbuk lagi
Elok dicencang luluh-luluh
Kalau tak sanggup dibujuk lagi
Elok dibuang berjauh-jauh

Kalau tak masuk dengan pahat
Terpaksa ditukul dengan besi
Kalau tak masuk dengan nasehat
Terpaksa dipukul dengan besi

Mengapa takut menempa belati
Elok lusa kan di tempa juga
Mengapa takut menempuh mati
Esok lusa kan ditempuh juga

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang kedua terbilang
Takkan Melayu hilang di bumi

Mengapa takut mencari suluh
Subuh tiba diberi api
Kita tidak mencari lawan
Kalau tiba kita nantikan

Redup bintang hari pun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris kan pengkusnya
Kalau orang tercoreng di muka
Ujung keris kan penghapusnya

Dari pada meniup putung berabu
Eloklah api dibawa ke tanah
Daripada hidup menanggung malu
Eloklah mati berkalang tanah

Kalau tak sanggup rumput dihela
Eloklah pandan jadi mengkuang
Kalau tak sanggup menuntut bela
Eloklah tubuh mati terbuang

Kalau takut merendang cendawan
Eloklah cari daun berlumut
Kalau takut menentang lawan
Eloklah mati terjun ke laut

Kalau masuk ke ladang orang
Meniup api jangan berpuntung
Kalau masuk gelanggang orang

Hidup mati jangan dihitung

Sumber http://ajstyle13.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pantun Pembangkit Semangat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel