-->

iklan banner

Pantun Bunga Bab 4


Selasa angin puting-beliung di Rambutan
Rabu pekan di sungai Tarap
Menangis kumbang menurutkan
Bunga setangkai usah diharap

Beringin dihalaman surau,
Pautan ayam tedung Gombak.
Hati inginn memandang pulau,
Sampan ada pendayung tidak.

Beringin dihalaman surau,
Di situ guru bangun tegak.
Hati ingin memandang pulau,
Sampan ada pendayung tidak.

Hari sabtu di kayu tanam,
Ramai menjelang di tengah hari.
Belum tentu biduk ‘kan karam,
Kenapa nahkoda hendak berganti.

Baca Juga

Usah dikili tepi kain,
Bawa kekincir malah dahulu.
Usah diganti dengan yang lain,
Bawa berpikir malah dahulu.

Nan setrika dua tarikan,
Jala putus bawa berenang.
Esa tidak dua jadikan,
Kata hati putus ‘ndak senang.

Dibenang-bengang buhul mati,
Ditating-tating selaranya.
Dipinang-pinang malah mati,
Dipancing-pancing logika budinya.

Tidur berkalang harta pusaka,
Pitauh guru jangan dilepas.
Sungguh pun batang nan sentosa,
Ingatlah pucuk kalau terhempas.

Nari tempurung diatas bidai,
Masak pisang dalam belanga.
Bertiup angin topan badai,
Nan melenggan pantangkan jua.

Ramai orang di batusangkar,
Ramai di anak limakaum.
Menangis burung dalam sangkar,
Melihat kayu rimbun daun.



Sumber http://ajstyle13.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pantun Bunga Bab 4"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel