-->

iklan banner

Pantun Bunga Bab 16


Buka hutan tanamkan pala,
Pancungkan juga akar melilit.
Bulan mabuk matahari gila,
Termenung saja bintang dilangit.

Orang bayut mendukung anak,
Orang membantai di halaman.
Ayam seekor musangnya banyak,
Pandai-pandai mengembalakan.

Berbelok-belok kereta api,
Hendak kemudian ke Pariaman.
Obatkanlah hiba hati,
Bunga nan layu berlarangan.

Dari Indarung ke Bukitputus,
Hendak menuju ke Pariaman.
Jika menggunting jangan putus,
Tinggalkan buhul sehelai benang.

Baca Juga

Nan berbuah timbangan balai,
Kain sekabung empat hasta.
Cobalah timbang oleh yang pandai,
Hati dan jantung nan bersengketa.

Terasa sakit persendian,
Obat dengan air tapai.
Jika kusut benang di tangan,
Cari ujungnya maka selesai.

Solok, Silayo dan Paninggahan,
Keempat kampong ‘rang Sumani.
Harap alasannya yakni terperinci bulan,
Pelita nyala dipadami.

Jika mitra mandi di laut,
Hamba mandi di tepi pantai.
Jika tuan menjadi rambut,
Hamba menjadi bunga rampai.

Orang Silungkang menciptakan sapu,
Sapu di jual anak Simabur.
Agar tubuh jangan tertipu,
Usah ilmu di bawa tidur.

Orang menembak di balik bukit,
Kena pipit keempatnya.
Saya tak tahu mana yang sakit,
Ragulah aku mengobatnya.



Sumber http://ajstyle13.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pantun Bunga Bab 16"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel