-->

iklan banner

Pantun Bunga Bab 12


Orang ambon menjadi opas
Jadi serdadu si kota padang
Jangan diharap burung lepas
Burung sayap berakal terbang

Tak lekang cerana besi,
Itu sama ‘rang katakana.
Berenggang sebab budi,
Itu sama ‘rang patangkan.

Nan embacang tumbuh di lembah,
Tumbuh nan bersahabat tepi tebat.
Tak mungkin sayang ‘kan berubah,
Nyata di buhul diikat erat.

Anak puyuh mencar ilmu jalan,
Jangan disimpan didalam saku.
Angina puyuh bawalah pesan,
Sampaikan salam pada kasihku.

Baca Juga

Petang disangka pagi hari,
Asyik memancing dalam perahu.
Elang disangka burung merpati,
‘lah habis ayam makanya tahu.

Jangan suka duduk melamun,
Jika bengong hati ‘kan iba.
Awak berniat hingga belum,
Kini meragu hati jau.

Ke pasar pulang kampung membeli ikan,
Ke pekan jua malah jadinya.
Setoko kain hamba belikan,
Nan lusuh jua ditanyakannya.

Sadarkan aur di kaki tungku,
Untuk mengganti kerikil nisan.
Jika membuhul jangan membuku,
Jika mengulas jangan mengesan.

Lengundi di tengah lading,
Sungai Sarik kerikil pelana.
Jika kebijaksanaan sanggup di orang,
Di situ hidup tidak berguna.

Pagi hari turun ke ladang,
Singah sebentar ke kota Tua.
Harimau mati menjadikan belang,
Tuan mati meninggalkan hamba.



Sumber http://ajstyle13.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pantun Bunga Bab 12"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel