-->

iklan banner

Laporan Praktikum Silvikultur Karakteristik Tegakan Cemara Udang

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR
KARAKTERISTIK TEGAKAN CEMARA UDANG


KARAKTERISTIK TEGAKAN CEMARA UDANG


Tujuan

1. Mempelajari karakteristik tumbuhan cemara udang dari segi tapak, iklim mikro, tegakan, dan estetika.


Bahan dan Alat

1. Tali/Meteran
2. Hagameter
3. Pita meter/Diameter tape
4. Kompas
5. Termometer tanah
6. Termohigrometer
7. pH meter/pH stick
8. Anemometer
9. Luxmeter
10. Kamera

Cara Kerja

1. Petak ukur pada tegakan cemara udang 20 x 20 m dibuat.
2. Jumlah tegakan dihitung dan tinggi total, tbbc, tinggi tajuk terlebar serta dbh tumbuhan dan lebar 4 sisi diukur.
3. Proyeksi horizontal dan vertikal dibuat.
4. Suhu tanah, suhu udara, intensitas cahaya di luar dan di dalam tegakan diukur untuk mengetahui besarnya naungan tajuk cemara, kecepatan angin.
5. Gambar pula letak poles pada petak ukur yang saudara amati.

Tinjauan Pustaka

Lingkungan pantai merupakan suatu tempat yang spesifik, dinamis, kaya  keanekaragaman hayati dan banyak keuntungannya bagi masyarakat. Lingkungan  pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan baik sebagai tempat wisata,  budaya, pertanian, pertambangan, perikanan dan laboratorium alam bagi  kepentingan ilmiah (Wibowo, 2011).

Kawasan pesisir merupakan salah satu sumberdaya lahan yang belum menerima perhatian dengan baik, bersifat marjinal sehingga perlu perjuangan untuk pengelolaan dan peningkatan kualitas tapak maupun lingkungannya sehingga menjadi lebih baik. Salah satu upaya perbaikan sifat-sifat tanah dan lingkungan mikro sangat diperlukan, antara lain dengan menanam jenis-jenis yang sanggup berperan sebagai pemecah angin (wind breaker) (Yuwono, 2009).

Tanaman cemara udang (Casuarina equisetifolia Linn.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ketika ini secara luas ditanam di tempat pantai. Cemara udang dipilih alasannya bisa menyesuaikan diri dengan baik pada lahan pasir yang mempunyai kadar garam tinggi, bisa tumbuh pada Ph tanah 5-9,5 serta bersifat evergreen (Triyogo, 2009).

Pembangunan hutan pantai dilakukan dengan menanam tumbuhan yang bisa tumbuh di tempat pantai berpasir yang pada umumnya kering, berkadar garam tinggi, dan terpaan angin yang kencang. Cemara udang ( Casuarina equisetifolia) dipakai sebagai tumbuhan rehabilitasi untuk membentuk suatu ekosistem hutan tumbuhan yang bisa mengurangi kecepatan dan memecah terpaan angin dari maritim ke wilayah daratan. Selain itu tegakan cemara udang juga diharapkan bisa membentuk lahan yang produktif di tempat pesisir pantai. Cemara udang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang terbukti bisa tumbuh di lahan pantai dengan baik, sehingga cocok untuk dikembangkan dalam rangka rehabilitasi lahan pantai (Winarni, 2004).

Pertumbuhan tumbuhan cemara udang (Casuarina equisetifolia) di pesisir pantai sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Faktor lingkungan yang mensugesti antara lain: kecepatan angin, salinitas, kandungan hara dalam tanah dan suhu udara. Perbedaan kecepatan angin yang diterima tumbuhan sanggup mengakibatkan variasi pertumbuhan, antara lain keanekaragaman diameter, tinggi, serta luas dan bentuk tajuk. Pengaruh faktor lingkungan ini sanggup mengubah struktur tumbuhan dan menciptakan fungsinya sebagai windbreak tidak maksimal. Hutan efektif dalam memodifikasi angin alasannya mempunyai porositas, sehingga sebagian pergerakan angin akan masuk ke dalam tegakan. Permukaan daun, percabangan dan kulit batang yang besar bisa menyediakan gaya gesek yang besar, sehingga efektif untuk mengurangi kecepatan angin. Dalam hal ini, profil angin dalam hutan ditentukan oleh tiga faktor, ialah jenis tanaman, kerapatan, struktur tegakan (Kimmins, 1987).

Daftar Pustaka

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. Macmillan. New York.
Triyogo, A., Sumardi, dan W.D. Atmanto. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Kapasitas Penambatan Spesifik Nitrogen Cemara Udang (Casuarina equisetifolia Linn.) pada Kondisi Tempat Tumbuh yang Berbeda. Jurnal Agronomi Indonesia Vol. 37 No. 1 : 71-77.
Wibowo, Mardi. 2001. Aplikasi Sistem Informasi Geografi (Sig) Untuk Penataan Kawasan Pantai Kasus Pantai Parangtritis Dan Sekitarnya. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2, No. 2, Mei 2001 : 159-167
Winarni, Widaryanti W. dan Adriana. 2004. Propagasi Makro Cemara udang Casuarina equisetifolia). Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Yuwono, N.W., 2009. Membangun Kesuburan Tanah di Lahan Marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 : 137-141.


Sumber http://sangkualita.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Laporan Praktikum Silvikultur Karakteristik Tegakan Cemara Udang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel