Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit (Kurikulum 2013)
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
(Pengantar Pembelajaran Kimia pada SMAN 2 Busungbiu, Buleleng)
Kelas X, Semester Genap, Kurikulum 2013
Oleh: Gede Putra Adnyana
1. Fakta Pengantar
Detik-Detik Kematian Seorang Sopir Hujan turun dengan lebatnya semenjak pagi dan tak berhenti hingga sore. Banjir menggenangi sebagian besar jalan jurusan Singaraja – Gilimanuk. Tetapi, bus yang sarat dengan penumpang terus meluncur dan menerjang banjir menuju pelabuhan Gilimanuk. Tiba-tiba dari jarak sekitar 300 meter dari posisi bus yang sedang melaju sebuah pohon asam yang cukup besar tumbang menimpa tiang listrik dan menutup sebagian tubuh jalan. Batang, ranting, dan dedaunan pohon menutupi got yang menjadikan air meluber ke jalan raya hingga ketinggian kurang lebih 50 cm. Sopir terpaksa menghentikan bus pada jarak kurang lebih 10 meter dari pohon yang tumbang. Hujan semakin lebat, air yang menggenangi jalan pun semakin tinggi. Akhirnya, sopir bus berinisiatif untuk memotong dan menggeser ranting pohon yang menutupi jalan, biar bus bisa melewatinya. Beberapa penumpang melarang, lantaran berbahaya dalam keadaan hujan. Sopir itu tetap bersikeras untuk memotong ranting asam dengan memakai kapak. Dia segera membuka pintu dan turun dari bus. Namun, begitu kakinya menyentuh jalan yang sudah digenangi air banjir hingga selutut, ia pribadi menjerit dan badannya terlihat bergetar keras. Semua penumpang terkejut. Sopir itu tidak sanggup bergerak dan penumpang bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya, ada seorang penumpang dengan memakai kawasan duduk cadangan yang terbuat dari kayu menarik sopir itu kembali ke dalam bus. Setelah di dalam bus para penumpang mencoba memperlihatkan pertolongan. Namun, nyawa sopir itu sudah melayang, tidak tertolong lagi. (gpa) |
Berdasarkan fakta pengantar tersebut, muncul beberapa pertanyaan antara lain:
1) Apa yang menjadi penyebab maut sopir bus itu?
2) Mengapa para penumpang tidak berani segera membantu dengan menarik sopir bus itu memakai tangan?
3) Mengapa penumpang itu memakai kawasan duduk yang terbuat dari kayu untuk menarik sopir bus?
4) Kesimpulan apa yang sanggup ditarik dari fakta tersebut?
2. Daya Hantar Listrik
Air hujan relatif lebih murni dibandingkan air sungai, air danau, apalagi air dari luapan banjir. Hal ini lantaran air hujan telah berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga banyak partikel-partikel yang larut di dalamnya membentuk larutan atau campuran. Larutan yaitu sistem homogen (serba sama) yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Sedangkan adonan yaitu sistem heterogen (tidak serba sama) yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pada umumnya sebagai pelarut yaitu air (pelarut universal).
Partikel-partikel terlarut dalam air ada yang berbentuk partikel bermuatan (ion), baik ion nyata (kation) maupun ion negatif (anion). Ion-ion inilah yang bisa menghantarkan listrik dalam larutan. Arus listrik dalam cairan atau larutan disebabkan oleh adanya ion-ion yang bergerak. Semakin banyak jumlah ion-ion yang bergerak maka semakin berpengaruh daya hantar listriknya. Larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik disebut dengan larutan elektrolit. Di pihak lain, ada juga partikel terlarut dalam air tidak membentuk ion, tetapi berbentuk molekul netral (tidak bermuatan). Larutan ini tidak sanggup menghantarkan arus listrik yang disebut dengan larutan non elektrolit.
3. Uji Daya Hantar Listrik Larutan
Daya hantar listrik larutan sanggup diuji dengan alat uji larutan elektrolit. Berikut ini beberapa gambar alat uji larutan elektrolit.
Alat uji larutan elektrolit tersebut sanggup dibentuk oleh siswa sebagai produk hasil pembelajaran dengan segala modifikasi dan inovasi. Selanjutnya, alat tersebut sanggup dipakai untuk melaksanakan percobaan menguji larutan elektrolit di sekolah atau di rumah.
Produk: Buatlah alat uji larutan elektrolit secara berkelompok! Selanjutnya, alat tersebut dipakai untuk melaksanakan percobaan uji larutan elektrolit di sekolah. Adapun kriteria evaluasi produk, meliputi: 1) tampilan produk, 2) keberfungsian produk, dan 3) Keamanan produk. Sedangkan skornya yaitu 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, dan 1=kurang. Nilai simpulan produk memakai rumus: Nilai = (Jml_Skor/12) x 4 |
Berikut yaitu gambar hasil percobaan pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit
Apa yang sanggup dijelaskan dari gambar tersebut? |
Dari gambar hasil percobaan terlihat bahwa bahwa ada lampu yang menyala terang, redup, dan bahkan padam. Demikian pula pada elektroda, ada gelembung gas dengan jumlah banyak dan sedikit. Gelembung gas pada elektroda ada yang terbentuk dengan jumlah banyak dan sedikit. Artinya, ada larutan yang menghantarkan listrik dengan baik (elektrolit kuat) dan kurang baik (elektrolit lemah).
4. Senyawa Ion, Kovalen Polar, dan Kovalen Non Polar
Daya hantar listrik larutan disebabkan lantaran adanya ion-ion dalam larutan. Senyawa ion dalam air akan mengalami ionisasi (pembentukan ion). Sehingga larutan dari senyawa ion selalu bersifat elektrolit (menghantarkan listrik). Senyawa ion terbentuk dari unsur yang elektropositif (mudah membentuk ion positif) yang berikatan dengan unsur yang elektronegatif (mudah membentuk ion negatif). Pada umumnya unsur logam bersifat elektropositif sedangkan unsur non logam bersifat elektronegatif. Sehingga kalau unsur logam berikatan dengan unsur non logam akan terjadi ikatan ion dan terbentuk senyawa ion.
Jika senyawa ion dilarutkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna. Misalnya, Kristal magnesium klorida dilarutkan dalam air, reaksi ionisasinya ditulis:
MgCl2(s) | + | H2O(l) | ---> | Mg2+(aq) | + | 2 Cl-(aq) | Reaksi Ionisasi |
Kristal Magnesium klorida | Dilarutkan dalam air | Ion Mg2+ terlarut | Ion Cl- terlarut |
Senyawa kovalen polar yaitu senyawa yang terbentuk lantaran ikatan kovalen dan mempunyai dua kutub (dipolar), yakni kutub nyata dan negatif pada molekulnya. Kondisi ini menjadikan senyawa kovalen polar mempunyai muatan pada molekulnya yang menjadikan bisa menghantarkan listrik (elektrolit).
Jika senyawa kovalen polar dilarutkan dalam air, ada yang terionisasi hampir tepat tetapi ada juga yang terionisasi sebagian (kecil). Senyawa kovalen polar yang terioniasi hampir tepat sanggup menghantarkan listrik dengan baik (elektrolit kuat). Sedangkan senyawa kovalen polar yang terioniasi sebagian juga sanggup menghantarkan listrik, tetapi kurang baik (elektrolit lemah).
Contoh reaksi ionisasi larutan asam sulfat dalam air:
H2SO4(l) + 2H2O(l) ---> 2 H3O+(aq) + SO42-(aq) : (ionisasi hampir sempurna)
Reaksi tersebut sanggup ditulis sebagai berikut:
H2SO4(l) + H2O(l) ---> 2 H+(aq) + SO42-(aq)
Reaksi ionisasi sebagian pada gas amoniak dalam air:
NH3(g) + H2O(l) ⇋ NH4+(aq) + OH-(aq) : (Ionisasi sebagian)
Sedangkan senyawa kovalen non polar yaitu senyawa kovalen yang tidak mempunyai muatan. Sehingga, kalau dilarutkan dalam air tetap dalam bentuk molekul netral. Akibatnya, larutan dari senyawa kovalen non polar tidak sanggup menghantarkan listrik (non elektrolit).
Misalnya, pada pelarutan glukosa dalam air. Reaksinya sanggup ditulis:
C6H12O6(s) + H2O(l) à C6H12O6(aq) : (Tidak terbentuk ion)
Pengayaan: Carilah isu dari aneka macam sumber berguru (buku teks, internet, makalah, dan sumber lainnya) perihal cara memilih dan perbedaan sifat-sfat senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan senyawa kovalen non polar. Susun dan tulislah hasil pencarian isu sebagai kiprah portofolio penerima didik. |
5. Lembar Kerja Uji Larutan Elektrolit
A. Judul : Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
B. Tujuan : Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit menurut daya hantar listriknya
C. Alat : Alat uji elektrolit (Produk Siswa), gelas kimia (gelas teh), sumber listrik
D. Bahan : Air hujan, Cuka, Spiritus, Larutan Garam Dapur, Larutan Gula, dan Aseton
E. Prosedur:
1) Mempersiapkan alat uji elektrolit dan menghubungkannya dengan sumber listrik;
2) Memasukkan larutan yang akan diuji ke dalam gelas kimia (gelas teh) hingga terisi ± ½ dari wadah tersebut;
3) Memasukkan kedua batang elektroda ke dalam larutan yang diuji, kemudian mengamati nyala lampu dan gelembung gas;
4) Mencatat hasil percobaan pada lembar data hasil percobaan.
F. Data Hasil Percobaan
Larutan | Lampu | Gelembung Gas | Keterangan (Pengamatan lain) |
G. Analisis Data Hasil Percobaan
H. Simpulan Hasil Percobaan
6. Laporan Hasil Percobaan
Laporan hasil percobaan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab akademik siswa sesudah mengikuti proses pembelajaran. Laporan sanggup dijadikan sebagai salah satu bentuk evaluasi keterampilan siswa.
Berikut yaitu sistematika laporan hasil percobaan siswa.
2) Landasan Teori
3) Tujuan Percobaan
4) Alat dan Bahan
5) Prosedur Percobaan
6) Data Hasil Percobaan
7) Analisis Hasil Percobaan dan Pembahasan
8) Simpulan
9) Daftar Pustaka
Sumber http://putradnyanagede.blogspot.com
0 Response to "Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit (Kurikulum 2013)"
Posting Komentar