Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Penaksiran Potensi Kandungan Karbon Pada Suatu Unit Tempat Hutan
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN
PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU UNIT KAWASAN HUTAN
PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU UNIT KAWASAN HUTAN
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini ialah :1. Mengetahui besarnya potensi karbon untuk kelas hutan produktif.
Baca Juga
- Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Regresi Karakteristik Tegakan
- Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Teknik Pengambilan Sampel Dalam Inventarisasi Hutan
- Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Pengolahan Data Hasil Risalah Dan Penetapan Kelas Hutan Suatu Petak
3. Mampu menaksir jumlah gas CO2 yang diserap tegakan.
Dasar Teori
Biomassa pohon sebagai jumlah total materi organik hidup di atas tanah pada pohon termasuk daun, ranting, cabang dan batang utama yang dinyatakan dalam berat kering panggangan ton per unit area. Selain itu jumlah dari biomassa pohon merupakan selisih antara hasil fotosintensis dengan konsumsi untuk respirasi dan proses pemanenan. Penentuan biomassa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biomassa yang terkandung dalam petak tebangan dan dalam limbah pemanenan. Hampir 50% dari biomassa merupakan vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon dimana unsur tersebut sanggup di lepas ke atmosfer dalam bentuk Karbondioksida (CO2) apabila hutan tersebut terbakar. Biomassa sanggup dibedakan ke dalam dua kategori yaitu biomassa di atas tanah (above ground biomass) dan biomassa di bawah permukaan tanah (below ground biomass). Biomassa di atas tanah ialah berat materi unsur organik per unit area pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi sistem produktifitas, umur tegakan hutan dan distribusi organik. Pendugaan biomassa vegetasi sanggup menyediakan informasi wacana simpanan karbon dan nutrisi di dalam vegetasi (Brown, 1997).Komponen-komponen penyusun biomassa pohon di atas permukaan tanah sebagai berikut :
b. Biomassa cabang
c. Biomassa ranting
d. Biomassa daun
e. Biomassa tunggak
Pengukuran biomassa tunggak, batang, dan cabang beraturan dihitung memakai pendekatan volume dikalikan kerapatan kayu pada setiap bab komponen tersebut. Untuk pengukuran biomassa daun, ranting dan cabang tidak beraturan dilakukan dengan cara penimbangan secara pribadi (Adinugroho, 2006).
Peningkatan kesadaran masyarakat wacana peranan sumber daya hutan sebagai penyimpan karbon (carbon zink) dan menstabilkan gas CO2 di atmosfer. Mekanisme pembangunan higienis (Cleaning Development Mechanism) dalam Protokol Kyoto memungkinkan tiap negara melaksanakan perdagangan karbon (Carbon Trading) dalam bentuk afforestasi dan reforestasi hutan tanaman. Oleh alasannya ialah itu, informasi potensi kandungan karbon yang disimpan dalam tegakan hutan tumbuhan menjadi penting untuk ditaksir dalam perhitungan potensi sumberdaya hutan (Purwanto, 2009).
Baca Juga : Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Hutan Menaksir Potensi dan Analisis Struktur Tegakan Hutan Alam Tropika Basah
Perhitungan karbon sanggup dilakukan dengan menghitung perbedaan cadangan karbon (carbon stock) pada waktu tertentu (stock difference method). Perbedaan cadangan karbon tersebut menunjukkan terjadinya pengurangan atau penambahan stock (carbon sink). Untuk pengukuran karbon di tingkat sub-nasional atau skala proyek REDD+, dilakukan melalui kombinasi pengukuran karbon di lapangan (ground survey) dan remote sensing. Dalam menghitung cadangan karbon, kondisi hutan yang beranekaragam perlu distratifikasi. Tujuan utama dalam penetapan stratifikasi ialah membedakn kondisi tegakan menurut perbedaan volume biomassa dan kandungan karbonnya, sehingga sanggup meningkatkan ketelitian. Indonesia yang mempunyai variasi kandungan karbon yang sangat tinggi. Hasil dari stratifikasi contohnya membagi kelompok hutan ke dalam hutan primer, hutan bekas tebangan,hutan tanaman, tumbuhan perkebunan, pertanian dan sebagainya (Asmoro, 2009).
Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkirakan besarnya pertukaran gas CO2 pada suatu daerah hutan , antara lain dengan eddy covariance yang berbasis data – data meteorologi, persamaan allometri untuk individu pohon, dan inventarisasi terestrial. Sumber karbon berasal dari atas permukaan tanah dan dalam permukaan tanah. Karbon diatas permukaan tanah disebut biomassa pohon. Karbon pohon merupakan salah satu sumber karbon yang sangat penting pada ekosistem hutan, alasannya ialah sebagian besar karbon hutan berasal dari biomassa pohon. Pohon merupakan proporsi terbesar penyimpanan C di daratan. Pengukuran biomassa pohon sanggup dilakukan dengan cara pengukuran pribadi hasil penebangan (destruktif sampling) dan cara tidak pribadi dengan memakai persamaan allometrik yang didasarkan pada pengukuran diameter batang. Beberapa persamaan allometrik yang sanggup dipakai untuk hutan tropis telah disusun menurut penelitian yang dilakukan secara global maupun lokal. Untuk meningkatkan ketelitian, allometrik lokal sanggup dikembangkan menurut kondisi tapak maupun jenis atau kelompok jenis (Basuki, 2009).
Alat dan Bahan
1. Taksiran potensi produksi hasil pada umur faktual dikala dirisalah dengan memakai volume kayu pohon (Vbm) yang diasumsikan meliputi cabang dan ranting.2. Angka berat kering tanur untuk penentuan biomassa kayu dan kandungan karbon untuk jenis jati.
3. Angka konversi atom karbon dalam molekul CO2.
Daftar Pustaka
Adinugroho, W. C., dan K. Sidiyasa. 2006. Model Pendugaan Biomassa Pohon Mahoni (Swietenia macrophyla King) di Atas Permukaan Tanah. Hutan dan Konservasi Alam Vol III No.1 : 103 – 117Asmoro, J.P.P. 2009. Quantification of Carbon Sequestration on Production, Conservation and Protected Forest. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari.
Basuki, T.M., Van Laake, P.E., Skidmore, A.K., dan Hussin, Y.A., 2009. Allometrik Equations for Estimating the Aboveground Biomass in Tropical Lowland Dipterocarp Forests. Forest Ecology and Management, 257:1684-1694
Brown, Sandra, 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests: a Primer. (FAO Forestry Paper - 134). FAO, Rome.
Purwanto, R.H., Rohman dan Permadi, D.B., 2009, Inventarisasi Biomassa dan Karbon Hutan Rakyat Desa Nglangeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul , DIY. Laporan Penelitian Laboratorium Perencanaan Pembangunan Hutan Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta
Sumber http://sangkualita.blogspot.com
0 Response to "Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Penaksiran Potensi Kandungan Karbon Pada Suatu Unit Tempat Hutan"
Posting Komentar