Genetika : Aturan Mendel 1 Dan Aturan Mendel 2, Persilangan Monohibrid Dan Persilangan Dihibrid, Dan Chi-Square Test
Genetika : Hukum Mendel 1 dan Hukum Mendel 2, Persilangan Monohibrid dan Persilangan Dihibrid, dan Chi-Square Test
Persilangan Monohibrid
Menurut aturan mendel 1, Pada persilangan monohibrid, apabila dominansi tampak sepenuhnya (complete dominance) maka akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan (ratio) fenotip 3:1. Akan tetapi, apabila dominansi tidak penuh (incomplete dominance) maka ratio fenotip menjadi 1:2:1.
Dominansi Penuh
![]() |
Persilangan Monohibrid Dominansi Penuh |
Contoh dominansi penuh, terdapat 6 kancing merah (R) dan 6 kancing putih (r) pada kantong yang berbeda (diibaratkan pada bunga), diambil kancing tersebut bersamaan, bila:
- Terdapat 2 kancing merah, maka menghasilkan RR, sehingga bunga berwarna merah
- Terdapat 1 kancing merah dan 1 kancing putih, maka mengahsilkan Rr, sehingga bunga berwarna merah
- Terdapat 2 kancing putih, maka menghasilkan rr, sehingga bunga berwarna putih
Dominansi Tidak Penuh
Contoh dominansi tidak penuh, terdapat 6 kancing merah (R) dan 6 kancing putih (r) pada kantong yang berbeda (diibaratkan pada bunga), diambil kancing tersebut bersamaan, alasannya yakni adanya sifat intermedier, maka:
![]() |
Persilangan Monohibrid Dominansi Tidak Penuh |
- Terdapat 2 kancing merah, maka menghasilkan RR, sehingga bunga berwarna merah
- Terdapat 1 kancing merah dan 1 kancing putih, maka mengahsilkan Rr, sehingga bunga berwarna merah muda
- Terdapat 2 kancing putih, maka menghasilkan rr, sehingga bunga berwarna putih
Persilangan Dihibrid
Menurut aturan mendel 2, Pada persilangan dihibrid, apabila dominansi tampak sepenuhnya (complete dominance) maka persilangan dihibrid akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan (ratio) fenotip 9:3:3:1. Bila dominansi tidak penuh (incomplete dominance) maka ratio fenotip menjadi 1:2:1:2:4:2:1:2:1.
Dominansi Penuh
Perbedaan dengan persilangan monohibrid dominansi penuh yakni adanya sifat komplemen pada suatu objek (bunga), misalnya bunga berwarna merah dengan bentuk bunga bulat, bunga berwarna putih dengan oval.
![]() |
Persilangan Dihibrid Dominansi Penuh |
Dominansi Tidak Penuh
Perbedaan dengan persilangan monohibrid dominansi tidak penuh yakni adanya sifat komplemen pada suatu objek (bunga) dengan adanya sifat intermedier, misalnya bunga berwarna merah muda dengan bentuk bunga agak bulat, bunga berwarna putih dengan bentuk bunga oval, bunga berwarna merah dengan bentuk bunga bulat, bunga berwarna putih dengan bentuk bunga agak oval
Chi-Square Test
Dalam kenyataannya, hasil persilangan itu tidak selalu mengatakan ratio tersebut secara tepat, sehingga diharapkan pengujian X2 (chi-square test) untuk mengetahui apakah penyimpangan yang terjadi itu signifikan ataukah tidak. Dengan kata lain, apakah hasil yang diperoleh sanggup dianggap baik atau tidak.
![]() |
Tabel Chi-Square untuk Chi-Square Test Diambil dari : cremabru.com/chart/chi-squared-chart/ |
- Jika, X2 < Dk / Df, maka hasil diterima
- Jika, X2 > Dk / Df, maka hasil ditolak
Daftar Pustaka
Tim Penyusun. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta
0 Response to "Genetika : Aturan Mendel 1 Dan Aturan Mendel 2, Persilangan Monohibrid Dan Persilangan Dihibrid, Dan Chi-Square Test"
Posting Komentar