-->

iklan banner

Rotan : Pengertian, Jenis, Budidaya, Sifat, Dan Pemanenan

Rotan : Pengertian, Jenis, Budidaya, Sifat, dan Pemanenan


Rotan

Pengertian Rotan

Rotan merupakan tumbuhan khas tropika yang tumbuh di daerah hutan tropika lembap heterogen. Rotan merupakan tumbuhan famili Palmae yang tumbuh memanjat (Lepidocaryodidae).

Pemanfaatan rotan untuk dijadikan produk sangat ditentukan oleh kekuatan rotan tersebut selain keawetannya. Nilai suatu jenis rotan untuk keperluan produk sangat ditentukan oleh kekuatannya menahan beban yang bekerja pada ketika produk tersebut digunakan. Kekuatan rotan penting diketahui, alasannya ialah bagaimanapun awetnya suatu jenis rotan, penggunaanya tidak berarti kalau kekuatannya rendah. Nilai kekuatan ditentukan oleh kerapatan, MOE, MOR

Tipe Rotan

Rotan berdiameter kecil
berdiameter <18 mm="" nbsp="" p="">Contoh: Calamus caesius Blume (Rotan Saga)
Rotan berdiameter besar
berdiameter >18 mm
Contoh: Calamus manan Miquel (Rotan manau).


Jenis Rotan

Genus:


  1. Calamus
  2. Daemonorops
  3. Khorthalsia
  4. Plectocomia
  5. Plectocomiopsis
  6. Calopspatha
  7. Bejaudia
  8. Ceratolobus
  9. dll.


Yang Dibudidayakan:


  1. rotan manau (C. manan) 
  2. rotan sega (C. caesius)
  3. rotan hemat (C. trachyvoleus)
  4. rotan semambu (C. scipionum)
  5. rotan tohiti (C. inop)
  6. rotan batang (C. zolingeri/ Daemonorops robustus)


Potensi Rotan

Sifat Rotan

Tanaman rotan umumnya hidup berumpun. Dalam kondisi alami, tumbuhan ini pada awalnya tumbuh secara menjalar di atas permukaan tanah kemudian kemudian berkembang dengan memanjat dan melilit pada batang pohon yang ada di sekitarnya.

Sifat fisis dan mekanis merupakan sifat yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pemakaian rotan, terutama yang berafiliasi dengan kekuatan menahan beban. Beberapa jenis rotan berdiameter besar yang termasuk rotan berpengaruh dan biasa dijadikan kerangka mebel ialah manau, batang, tohiti, mandola, semambu, tarumpu, dan sampang. Rotan yang berdiameter kecil dimanfaatkan belahan kulitnya untuk anyaman dan pengikat komponen mebel dengan persyaratan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, sehingga pemakaiannya bisa menahan beban  Nilai kekuatan ditentukan oleh kerapatan, MOE, MOR

Tempat tumbuh rotan pada umumnya di daerah yang berawa, tanah kering, hingga tanah pegunungan.
Tingkat ketinggian tempat untuk tumbuhan rotan sanggup mencapai 2900 mdpl. Semakin tinggi tempat tumbuh, maka rotan semakin jarang dijumpai. Rotan juga akan semakin sedikit di daerah yang berbatu kapur.

Pada pangkal batang tumbuhan rotan terdapat bonggol. Batang tumbuhan ini tumbuh tegak kearah atas hingga kurang lebih mencapai ketinggian sekitas 2-2,5 meter. Setelah mencapai ketinggian itu batang rotan akan melengkung. Seperti tumbuhan bambu, rotan juga beruas ruas dengan ukuran antara 15-30 cm. Tanaman rotan berwarna hijau ketika usianya masih muda dan bermetamorfosis kuning seiring dengan meningkatnya kedewasaan tanaman. Namun ada pada sebagian jenis rotan yang tidak berubah warna dan tetap berwarna hijau hanya saja warna hijaunya semakin gelap.

Karakter tumbuhan rotan berbeda dengan tumbuhan bambu yang ramah ketika dipanen, rotan dilindungi oleh pelepah berduri pada pada seluruh batangnya. Secara umum, komposisi kimia rotan terdiri dari holoselulosa, selulosa, lignin, dan silika. Batang akan berubah warna menjadi putih sesudah selaput silika terkelupas. Kelemahan rotan yakni gampang terjangkit hama.

Budidaya Rotan


  • Generatif : Biji
  • Vegetatif : Pucuk daun, Akar, Batang

Pengadaan Biji

Pengumpulan Buah
Buah rotan masak pada umumnya mempunyai warna hijau kekuningkuningan, kemerah-merahan (rotan irit), dan coklat kehitaman (rotan manau). Biji yang sudah renta berwarna coklat kehitaman dan keras. Selain itu akan banyak dijumpai sisa kulit buah di bawah pohon induk. Musim buah rotan masak pada umumnya ialah di awal demam isu kemarau, akan tetapi berbeda-beda untuk setiap jenis rotan dan tempat tumbuh.

Penanganan Buah
Buah yang telah dipetik dimasukkan ke dalam karung goni basah. Di lokasi pembibitan, buah kemudian direndam hingga kulit dan daging buah membusuk. Kulit dan daging buah ini kemudian dibuang. Biji/benih rotan umumnya tidak sanggup disimpan usang sehingga biji yang sudah higienis sebaiknya pribadi disemai di bedeng tabur atau ditanamkan pada kantong plastik yang telah diisi media tanam.

Persiapan Persemaian


  • Lapangan datar atau miring
  • derajat kemiringan maksimum 5 %
  • bebas dari genangan air 
  • bebas dari hama penyakit
  • dekat dengan sumber air.


Pembuatan Bibit

Biji rotan sanggup dikecambahkan dalam keranjang, disimpan ditempat yang lembab dan disiram setiap hari. Setelah kecambah berumur 1 bulan, ditanam di bedeng pembibitan dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
Biji rotan dikecambahkan di bedeng penaburan. Untuk biji besar (seperti rotan manau), biji ditanam dalam larikan dengan jarak 2 cm x 4 cm; sedangkan untuk biji kecil (seperti rotan sega/irit) sanggup ditabur biasa. Setelah biji berkecambah, sebelum daun pertama mengembang, pribadi dipindah ke kantong plastik yang telah dilubangi di belahan pinggir bawah dan medianya disiram terlebih dahulu. Kantong-kantong plastik ini kemudian diletakkan di pelataran bedeng sapih dan di bawah atap. Bibit dirawat di persemaian hingga dengan umur 8-12 bulan.

Biji rotan pribadi dikecambahkan dalam kantong plastik yang telah diberi lobang di belahan pinggir bawah dan diisi media tanam yang telah disiram terlebih dahulu. Bibit dirawat di persemaian hingga dengan umur 8-12 bulan.

Penanaman

Penanaman dilakukan pada waktu pagi hari, sore hari atau ketika cuaca mendung/berawan. Waktu penanaman sebaiknya pada ketika curah hujan sudah cukup banyak dan merata.

Pemeliharaan

Penyiangan
Penyiangan dilakukan secara teratur, setiap 3 bulan hingga tumbuhan berumur 3 tahun

Penyulaman
Penyulaman dilakukan di areal penanaman yang persentase tumbuhnya di bawah minimum yang dipersyaratkan. Biasanya dilakukan di demam isu hujan dengan memakai bibit yang ada di persemaian.

Perlindungan terhadap hama dan penyakit
Beberapa jenis rotan (seperti manau, sega, dan irit) rentan terhadap serangan hama, larva kumbang, belalang, maupun ulat dan jamur.

Perlindungan terhadap kebakaran
Pembuatan jalur kuning yang dikombinasikan dengan jalur hijau, pembuatan menara api di tempat yang tinggi dan strategis, dan perlengkapan tanda ancaman ibarat kentongan.

Pemanenan Rotan

Persiapan
Pemanenan Rotan


  • Alat : bendo atau kampak
  • Waktu : 09.00-15.00 
  • Sistem pemanenan : tebas pilih yaitu rotan yang sudah  masak  tebang  saja  yang dipungut


Ciri Rotan Siap Panen


  1. daunnya  kering
  2. kulit luar  rotan  sudah  berwarna  kekuning-kuningan
  3. minimal  panjang  rotan mencapai > 17 meter
  4. kulit luar rotan sudah kering. 


Cara Pemanenan


  1. Penebangan rotan dimulai dengan membersihkan duri dan pelepah daun yang melekat pada batang rotan. Pembersihan duri dan pelepah daun dilakukan  dengan  menggunakan bendo (+ 2 m), biar gampang memegang  dan menarik  rotan tersebut. 
  2. Menebang rotan tersebut kira-kira 1 (satu)  meter  dari pangkal batang  dan kemudian  menarik  rotan  tersebut hingga keseluruhan panjang rotan terbebas dari pohon tempatnya melilit.
  3. Pemanen membersihkan rotannya dengan memakai parang. 


Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Produksi Kehutanan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Gautama, Iswara. 2008. Analisis Biaya Dan Proses Pemanenan Rotan Alam Di Desa Mambue  Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Hutan dan Masyarakat Vol 3 (1), hal 48.
Abdurrahman dan Jasni. 2015. Penggolongan Performans 25 Jenis Rotan Indonesia, menurut kerapatan, kekakuan, dan kekuatan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Volume 33 No. 4.
Pertiwi, Tyana Puji. 2017. Eksplorasi Material Rotan Pitrit Menggunakan Metode Eksplorasi Fisik.  Jakarta : Telkom University.
Yuniarti, Karnita. 2006.  Teknologi Budidaya dan Pengolahan Rotan dan Bambu. Kupang: Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian,








Sumber http://sangkualita.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rotan : Pengertian, Jenis, Budidaya, Sifat, Dan Pemanenan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel