Contoh Studi Kasus Pengelolaan Satwa Liar : Zebra Dataran (Equus Quagga) [Pengertian, Populasi, Dan Pelestarian]
Contoh Studi Kasus Pengelolaan Satwa Liar : Zebra Dataran (Equus quagga) [Pengertian, Populasi, dan Pelestarian]
![]() |
Zebra Dataran (Equus quagga) |
Deskripsi Zebra Dataran
Zebra Dataran (Equus quagga, sebelumnya Equus burchellii), juga dikenal sebagai zebra umum atau zebra Burchell, atau secara lokal sebagai "quagga", ialah yang paling umum dan secara geografis tersebar luas. Spesies zebra ini berkisar dari selatan Ethiopia hingga Afrika Timur hingga ke selatan ibarat Botswana dan Afrika Selatan kepingan timur.Zebra Dataran (Equus quagga)
Rata-rata, zebra dataran ini lebih kecil dari dua jenis zebra lainnya (zebra gunung atau zebra grévy's). zebra dataran berkisar dari 1-1,5 m dan beratnya sanggup hampir 450 kg. Zebra dataran juga mempunyai pola garis yang berbeda dari spesies lainnya. Mereka mempunyai garis-garis lebar yang berjalan secara horizontal ke arah belakang dan vertikal ke arah depan, bertemu dengan segitiga di tengah badan mereka. zebra dataran juga mempunyai garis yang membentang di kepingan punggung mereka ke ekor, dan, zebra dataran ini mempunyai garis bawah laut. Meskipun semua zebra dataran menyebarkan kesamaan ini dalam pola garis, tidak ada dua zebra yang mempunyai pola yang persis sama.Baca Juga
Berkurangnya Populasi Zebra Dataran
Sebenarnya, zebra dataran ini termasuk dalam kondisi stabil dibandingkan dengan 2 zebra lainnya (zebra gunung atau zebra grévy's). Zebra dataran ialah satwa liar yang paling melimpah dari keluarga zebra ini, dengan rentang yang luas dan jumlahnya mungkin melebihi 750.000. Namun, di tingkat lokal, zebra dataran masih terancam oleh perburuan dan perubahan habitat dari peternakan dan jenis peternakan lainnya.Biasanya, zebra dataran ini menempati kisaran 300 hingga 400 m2 km di animo hujan dan 400 hingga 600 m2 di animo kemarau. Mereka menempuh perjalanan hingga 13 kilometer setiap hari antara daerah peristirahatan mereka di padang rumput tinggi dan di area penggembalaan di daerah padang rumput pendek untuk mendapat air dan rumput yang pas. Terdapat kemungkinan zebra dataran ini meminum air dan memakan rumput disekitar penggembalaan ternak lokal, sehingga terjadi pengusiran bahkan hingga pembunuhan terhadap zebra dataran dari pemilik lahan ternak sebab mengganggu penggembalaan ternak mereka dan ditakutkan adanya persaingan antar binatang yang menyebabkan kerugian material bagi pemilik lahan ternak.
Perburuan zebra dianggap masuk akal dikarenakan populasi mereka yang begitu tinggi sekitar 700.000, tetapi Populasi mereka telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, terutama di Afrika kepingan selatan. perburuan liar merupakan bahaya utama yang dihadapi oleh zebra dataran ketika ini dan penggelapan hasil dari perburuan tersebut. Zebra diburu untuk daging dan untuk kulit mereka. Daging Zebra diburu dan dimakan di komunitas lokal, sehingga perburuannya dilakukan secara lokal dan tidak digerakkan secara internasional sehingga susah dilacak. Ditambah dengan hilangnya habitat mereka. Perluasan lahan pemukiman dan pertanian flora untuk insan menghancurkan habitat mereka dan menghalangi rute migrasi siklis mereka.
Penyebab lainnya ialah kerusuhan sipil dan pertikaian politik di negara-negara ini mungkin berdampak jelek pada kelangsungan hidup binatang jangka panjang ini. Ketidakstabilan politik mengotori infrastruktur organisasi satwa dan suaka margasatwa yang diharapkan untuk menjaga ekowisata dan konservasi. Kerusuhan sipil juga membuat ajakan daging yang lebih besar dari perdagangan ilegal.
Solusi atas Berkurangnya Populasi Zebra Dataran
Karena dari banyaknya permasalahan terhadap zebra dataran, maka zebra dataran ini dilindungi di banyak tempat lindung di seluruh wilayah mereka, misalnya : Taman Nasional Serengeti (Tanzania), Tsavo dan Masaai Mara (Kenya), Taman Nasional Hwange (Zimbabwe), Taman Nasional Etosha (Namibia), dan Taman Nasional Kruger (Afrika Selatan).Adanya tindakan konservasi untuk spesies ini, dengan cara : 1) Meningkatkan cakupan dan frekuensi pemantauan; 2) Meningkatkan evaluasi risiko; 3) Mengukur dan mengelola keanekaragaman genetik baik secara global maupun lokal; 4) Meningkatkan pemahaman wacana 'dasar biologi'; dan 5) Strategi ekonomi untuk pemanfaatan alternatif.
Untuk pemanfaatan alternatif, ditaman nasional serengeti, zebra dataran ialah binatang yang menarik banyak orang untuk ekowisata. Di negara-negara tertentu di Afrika di mana sumber pendapatan lain tidak stabil, ekowisata sanggup menunjukkan donasi yang substansial bagi perekonomian secara keseluruhan. Karena garis-garis khas mereka, kulit zebra berfungsi sebagai komoditas penting (dengan syarat bukan perburuan liar). Daging Zebra menyediakan makanan bagi penduduk lokal yang membutuhkan (asalkan tidak berlebihan). Selanjutnya, sebagai kepingan dari fauna unggul orisinil di Afrika timur, mereka sangat penting dalam menghipnotis dinamika vegetasi, sehingga menambah keanekaragaman hayati.
Di Malawi, ada beberapa tindakan konservasi untuk spesies di Suaka Margasatwa Majete, Taman Nasional Liwonde dan Nkhotakota Wildlife Reserve, yang sedang dikelola oleh African Parks Network, sebuah proyek anti-perburuan (didanai oleh IFAW) dan kini berjalan di Taman Nasional Kasungu yang mempunyai kapasitas trans-frontier yang menarik wisatawan ke Likusuzi dan Luambe NP's di Zambia (nama daerah), dan ada Proyek Trans-Frontier Nyika yang meliputi ke Nyika NP, Vwaza Marsh WR di Malawi dan Musmunu Game Management Area (daerah perburuan di Musmunu), ditambah dengan Cadangan Hutan Mitenge dan Lundazi di Zambia ( Didanai oleh KWF dan dikelola oleh Departemen Malawi Taman Nasional dan Satwa Liar).
Di Kenya, masyarakat telah memperbaiki mata pencaharian mereka melalui kemitraan dengan “Ol Pejeta Conservancy”, yang didanai oleh African Wildlife Foundationyang dimana menghubungkan peternak ke pasar ternak premium dan menunjukkan harga tinggi terhadap jualannya kepada peternak yang mematuhi kriteria konservasi, sehingga mengurangi kelebihan dagang (overstocking), menghindari degradasi tempat rumput, dan mengurangi persaingan sumber daya untuk satwa liar ibarat zebra.
Daftar Pustaka
Groves, C. 1974. Horses, Asses and Zebras in the Wild. Ralph Curtis Books. Hollywood, Florida.Grubb, P. 2005. Order Perissodactyla : Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (3rd ed.). Johns Hopkins University Press. USA
King, S.R.B. & Moehlman, P.D. 2016. Equus quagga. IUCN Red List of Threatened Species. (Version 2015.1). International Union for Conservation of Nature.
Moehlman, P. 2002. Equids: Zebras, Asses and Horses. Status Survey and Conservation Action Plan. IUCN - World Conservation Union, Publications Services Unit. Switzerland.
Nowak, R. 1991. Walker's Mammals of the World - Fifth Edition. The Johns Hopkins University Press. Baltimore and London.
Skinner, J. D. & Chimimba, C. T. 2005. Equidae : The Mammals of the Southern African Subregion (3rd ed.). Cambridge University Press. Inggris.
Sumber http://sangkualita.blogspot.com
0 Response to "Contoh Studi Kasus Pengelolaan Satwa Liar : Zebra Dataran (Equus Quagga) [Pengertian, Populasi, Dan Pelestarian]"
Posting Komentar