-->

iklan banner

√ Konsep Modernisasi Dalam Perubahan Sosial

Konsep Modernisasi Dalam Perubahan Sosial - Konsep penting dalam studi wacana perubahan sosial yaitu modernisasi atau contoh sosial (social patterns) yang terkait dengan industrialisasi. Modernisasi lazim dikonsepsikan sebagai proses perubahan sosial tanggapan dari industrialisasi.



1. Pengertian Modernisasi
Pada dasarnya modernisasi meliputi suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah contoh ekonomi dan politis yang menandai negara-negara Barat yang stabil. Dengan kata lain, modernisasi yaitu suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan.

Menurut Koentjaraningrat, modernisasi yaitu perjuangan untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Untuk orang Indonesia, hal ini berarti mengubah banyak sekali sifat dalam mentalitas yang tidak cocok dengan kehidupan sekarang. Atau sanggup didefinisikan dalam makna yang lain, yaitu sebagai proses pergeseran perilaku dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan zaman.


Konsep Modernisasi Dalam Perubahan Sosial √ KONSEP MODERNISASI DALAM PERUBAHAN SOSIAL


Modernisasi yang terjadi bersamaan dengan revolusi industry di Eropa Barat pada masa 17 dimaknai berbeda-beda oleh pakar sosiologi. Perhatikan pendapat para andal berikut ini.

a. Emile Durkheim melihat modernisasi sebagai indikasi
perubahan orientasi pembagian kerja (the division of labour) dalam aktivitas ekonomi, dari yang bercirikan solidaritas mekanik (mechanical solidarity) menjadi bercirikan solidaritas organik (organic solidarity). Kehidupan masyarakat yang bercirikan solidaritas mekanik ditandai dengan korelasi sosial yang mengedepankan moral sentiments, dan melembagakan hidup bersama dalam rasa sepenanggungan. Sedangkan kehidupan masyarakat yang bercirikan solidaritas organik ditandai dengan korelasi sosial yang mengedepankan personal needs.

b. Max Webber melihat modernisasi sebagai tanda-tanda perubahan dari cara berpikir tradisional menjadi rasional. Dalam kehidupan masyarakat tradisional, kebenaran yaitu sesuatu yang selalu atau terus-menerus dihadapi (what has always been), sedangkan dalam kehidupan masyarakat modern, kebenaran yaitu sesuatu yang dirumuskan menurut kalkulasi efisiensi, alasannya itu bersifat rasional.

c. Karl Marx melihat masyarakat modern bersinonim dengan kapitalisme. Menurutnya, modernisasi telah melemahkan tradisi. Selain itu, kapitalisme juga telah meningkatkan the division of labour dan berbagi rasionalitas. Kapitalisme menghendaki rasionalitas yang membutuhkan sistem pembagian kerja yang spesifik supaya lebih efisien. Dengan kata lain supaya kaum borjuis (penguasa modal) mendapatkan laba yang berlipat. Oleh alasannya itu, modernisasi bergotong-royong merupakan sebuah perjalanan yang menyengsarakan masyarakat, terutama dikarenakan telah menghancurkan kebebasan, membelenggu kreativitas, dan memicu konflik sosial.



2. Syarat dan Karakteristik Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan masyarakat dari tradisional menjadi modern. Proses tersebut mengharuskan adanya pembiasaan perilaku untuk mengharuskan adanya pembiasaan perilaku untuk meninggalkan cara-cara terdahulu yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang, sekaligus mendapatkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan sekarang.

a. Syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor-faktor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan kontraktif semoga proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan.

Modernisasi sanggup terwujud melalui beberapa syarat, di antaranya yaitu sebagai berikut.
1) Cara berpikir ilmiah terencana dan terlembaga dalam pemerintah maupun masyarakat.
2) Sistem manajemen negara yang baik.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, serta terpusat pada suatu forum tertentu.
4) Penciptaan iklim yang baik dan teratur sesuai dengan kehendak masyarakat terhadap modernisasi dengan penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5) Tingkat organisasi yang tinggi.
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.

b. Karakteristik Modernisasi Peter L. Berger mencatat adanya beberapa karakteristik modernisasi, di antaranya yaitu sebagai berikut.

1) Modernisasi telah merusak ikatan solidaritas sosial yang menempel dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan berangsur-angsur menipis, dan digantikan oleh kompetisi dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup.
2) Terjadi perluasan pilihan personal. Modernisasi telah mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang semula dibingkai oleh kekuatan di luar kontrol insan menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu antara lain ditandai oleh keyakinan bahwa insan memiliki kebebasan menentukan sesuai dengan selera yang dikehendaki.
3) Terjadi peningkatan keragaman keyakinan. Keterbukaan yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan proses modernisasi membuka peluang terjadinya rekonstruksi nilai dan norma yang telah mapan.
4) Terjadi orientasi ke depan dan kesadaran atas waktu. Modernisasi telah menggeser kehidupan masyarakat tradisional yang semula ditandai orientasi kini dan di sini (a posteriori), menjadi lebih berorientasi ke depan (a priori).

c. Ciri-Ciri Manusia Modern

Modernisasi yang bermaksud untuk mengadakan perubahan- perubahan yang diarahkan kepada suatu bentuk yang modern telah membuat manusia-manusia modern.

Beberapa ciri-ciri insan yang modern yaitu sebagai berikut.
1) Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman gres maupun penemuan-penemuan baru, dan tidak ada perilaku prasangka buruk.
2) Senantiasa siap untuk mendapatkan perubahan-perubahan sesudah ia menilai kekurangan-kekurangan yang dihadapi pada ketika itu.
3) Mempunyai kepekaan terhadap dilema yang terjadi di sekitarnya, dan memiliki kesadaran bahwa masalahmasalah tersebut berkaitan dengan dirinya
4) Senantiasa memiliki warta yang lengkap mengenai dirinya.
5) Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang.
6) Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya dan yakin bahwa potensi tersebut akan sanggup dikembangkan.
7) Peka terhadap perencanaan.
8) Tidak mengalah atau tidak pasrah terhadap nasib yang sudah digariskan.
9) Percaya pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam peningkatan kesejahteraan umat manusia.
10) Menyadari dan menghormati hak-hak, kewajibankewajiban, serta kehormatan pihak lain.

Gejala modernisasi pada masyarakat Indonesia tampak dari banyak sekali bidang kehidupan yang semakin berkembang pesat, di antaranya yaitu sebagai berikut.
a. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menyerupai adanya sistem pendidikan yang berbasis pada teknologi, informasi, dan komunikasi.
b. Bidang politik dan ideologi (demokrasi), menyerupai pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden secara eksklusif oleh rakyat tanpa melalui perwakilan.
c. Bidang ekonomi, menyerupai adanya pengembangan perbankan sebagai sistem perekonomian dan juga indutrialisasi sebaga basis mata pencaharian masyarakat.
d. Bidang agama dan kepercayaan.





Versi materi oleh Bondet Wrahatnala


Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Konsep Modernisasi Dalam Perubahan Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel