-->

iklan banner

Kenapa Bangunan Tinggi Tidak Roboh Ketika Gempa ?

Dalam benak beberapa orang yang cukup awam terhadap persoalan bangunan mungkin pernah bertanya, "Kenapa Bangunan Tinggi atau Gedung Pencakar Langit tidak Roboh ketika Gempa ?" Padahal bila kita lihat informasi di media, gempa justru sering merobohkan bangunan kecil yang seharusnya jauh lebih kuat. Artikel berikut ini akan mencoba membahasnya.

Sistem peredam getaran gempa yang canggih

Dalam benak beberapa orang yang cukup awam terhadap persoalan bangunan mungkin pernah bertan Kenapa Bangunan Tinggi tidak Roboh ketika Gempa ?
Sistem peredam getaran gempa yang canggih
Jadi, semuanya mempunyai frekuensi resonansi, menyerupai pada kasus senar gitar, di mana jikalau nada yang sempurna dipukul, 'benda' yang dimaksud akan memperbesar getarannya. Insinyur struktural tahu dalam batasan yang ketat jikalau ada kesalahan, seberapa banyak bangunan tinggi gres akan bergetar dalam menghadapi gempa bumi, sehingga mereka paling sering merancang "peredam massa yang diatur" yang akan menggantung tinggi di pondasi bangunan tinggi dan meredam getaran gempa.

Jika dilihat pada gambar di atas, persegi besar ini berada di sebuah gedung tinggi di New York, di mana topan menimpa bangunan  tinggi. Pipa hitam tersebut bekerjsama ialah peredam kejut raksasa yang merupakan komponen aktif dalam sistem peredaman. Mereka menyerap dan menghilangkan energi gerakan gedung melalui panas.

Ada beberapa bangunan yang lebih canggih yang mempunyai peredam massa dan kadang kala mereka meletakkan fondasi bangunan pada alas geser sehingga sanggup tergelincir ketika kerikil tersentak di bawah bangunan. Ini akan mengurangi risiko kerusakan akhir gempa.

Bangunan tinggi niscaya sanggup roboh lantaran gempa

Sejatinya bangunan tinggi sanggup saja roboh kapan saja ketika gempa. Mengapa ada bangunan tumbang dalam gempa bumi, terutama bangunan yang tinggi. Namun bukan hanya lantaran gempa itu sendiri tetapi hasil dari desain pondasi di bawah bangunan.

Jika sebuah bangunan dibangun dengan baik dengan fleksibilitas dan fondasi yang baik pada dasar kerikil yang kokoh, maka bangunan tersebut tidak akan terguling. Ini ialah persoalan dari beberapa rekayasa desain pondasi yang cukup besar.

Pondasi yang dirancang dengan sangat matang

Jika sebuah pondasi bangunan tidak diletakan dengan benar di atas lapisan batuan padat, energi gempa bumi berjalan melalui tanah menyerupai gelombang di danau, bukan hanya gelombang kejut yang melewatinya. Ini menjadikan sikap yang dikenal sebagai "pencairan". Secara harfiah, tanah berubah hampir seketika menjadi pasir isap dan bangunan itu melaksanakan apa yang dilakukan oleh kapal yang tidak seimbang di laut, sehingga terbalik.

Biasanya pembangun bangunan tinggi mempekerjakan insinyur yang menyadari hal ini. Inilah sebabnya mengapa Anda melihat penggalian besar-besaran di bawah bangunan tinggi yang sedemikian rupa untuk menghilangkan semua puing-puing dan mencari lapisan tanah yang mempunyai derma terkuat.

Meletakan pondasi pada lapisan tanah yang tepat

Jika kesalahan ada sempurna di gedung pencakar langit, gedung pencakar langit mungkin roboh kapan saja. Kalau tidak, sebagian besar gugusan geologis diketahui, contoh-contoh bawah tanah diketahui, asal-usul kegiatan vulkanik lokal diketahui, maka gedung pencakar langit akan sanggup menahan kekuatan gempa bumi.

Bangunan tinggi memanfaatkan beratnya sendiri

Gedung pencakar langit ketika ini sangat besar, berat dan tinggi, bahwa berat gravitasi vertikal sanggup menekan lapisan tanah, dan menghasilkan kepadatan bumi yang paling dalam. Kekuatan vertikal semacam itu menyerupai dengan Teori Relativitas Einstein, dengan pola Semut yang melintasi sebuah apel.

Oleh lantaran itu, Fisika Bumi ialah sedemikian rupa sehingga objek yang menonjol secara normal dari bumi secara vertikal akan cukup untuk semua keperluan intensif, dan tidak akan dilihat sebagai penyimpangan dari batas normal hingga bertemu dengan garis horizon.

Memilih lokasi pembangunan yang tepat

Secara umum, deformasi gempa sanggup memicu pergerakan bangunan. Dan di tempat rawan gempa, gedung pencakar langit tidak setinggi di tempat tidak rawan. Daerah yang lebih rentan terhadap gempa subduksi akan lebih rentan terhadap kegagalan lateral, daripada gempa yang tergelincir. Inilah alasan mengapa kita mungkin hanya menemukan gedung pencakar langit di tempat tertentu saja.

Demikian mungkin klarifikasi yang cukup detail mengenai alasan kenapa bangunan tinggi dan gedung pencakar langit (highrise & skyscraper) tidak roboh ketika gempa bumi lantaran adanya persiapan sebelum membangun termasuk menilai potensi gempa pada suatu wilayah yang akan menjadi lokasi pembangunan.

Referensi :

  • https://www.quora.com/How-do-skyscrapers-not-topple-during-an-earthquake

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kenapa Bangunan Tinggi Tidak Roboh Ketika Gempa ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel