-->

iklan banner

√ The Golden Think

Perjalanan hidup seseorang memang berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Sehingga perjalanan hidup itu selalu menarik untuk di bicarakan atau bahkan di share kepada sahabat atau khalayak umum, biar perjalanan hidup tersebut sanggup dijadikan sebuah pembelajaran/motivasi untuk memperbaiki diri biar menjadi langsung yang lebih baik lagi, khususnya bagi orang itu sendiri.


Karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri dan niscaya butuh derma orang lain. Dengan adanya dongeng perjalanan hidup seseorang baik itu wacana sebuah keberhasilan maupun kegagalan, diperlukan kita sanggup mengambil hikmah dibalik semua itu.


Perjalanan hidup seseorang memang berbeda √ The Golden Think


– Awal kisah


Tepatnya 5 tahun yang lalu, ketika itu saya gres masuk salah satu Sekolah Menengah kejuruan negeri di kotaku. Kebetulan saya ambil jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) ketika masih kelas 1, alhamdulillah menjadi siswa yang tidak mengecewakan berakal dengan ranking nilai teratas di semua jurusan dan saya sangat besar hati akan hal itu, wajarlah secara manusiawi kalau punya sesuatu yang sanggup di banggakan itu rasanya sesuatu banget. 😀


Tapi setelah mau naik ke kelas 2, pergaulanku mulai mengarah ke hal-hal yang berbau negatifdan saya juga sering bikin ulah di sekolah, menyerupai jarang masuk, tidur di kelas, pulang lebih awal, sering membantah guru, apalagi kalau sama guru yang kurang saya sukai baik dari mata pelajarannya maupun sifatnya.


Hampir semua guru di sekolah mengenalku namun bukan lagi sebagai siswa teladan melainkan siswa yang arogan. Semakin hari semakin parah dan menjadi pelanggan tetap di ruang BK (Bimbingan Konseling) sampai-sampai diancam akan di keluarkan dari sekolah kalau tak merubah perilaku dan kelakuanku yang arogan. Tapi waktu itu saya gak mikir sama sekali, yang ada dalam benakku “dikeluarkan ya sudah” saya gak peduli dan saya itu merasa bahagia melakukannya. Kalau saja waktu itu saya rekam dan saya hitung, sudah ribuan kata yang keluar hanya untuk sekedar menasehatiku bukan hanya dari guru, orang tua, dan teman-temanku, bahkan orang yang berkompeten di bidang konseling dari luar sekolah pun juga ikut membantu menasehatiku, tapi akhirnya ya sama saja belum ada perubahan yang signifikan dalam diriku. Mungkin alasannya yaitu saya masih nyaman dengan duniaku ketika itu, jadi mau berapapun dan siapapun orang yang menasihatiku akhirnya ya tetap sama walaupun secara kebijaksanaan otak ku sanggup mendapatkan dan terkadang juga sering terbayang kata-kata mereka namun dalam hatiku belum ada niatan untuk berubah sehingga antara hati dan pikiran itu belum sinkron dan belum sanggup memperlihatkan dorongan untuk berubah.


Singkat dongeng sudah kelas 3 dan menjelang UNAS bertahap saya mulai rajin masuk dan bersikap baik kalau di sekolah, banyak komentar juga yang masuk wacana perubahan sikap ku, biasalah hidup itu misal kita yang menjalankan orang lain yang komentar dan seolah gak ada benernya. Kalau saya ya dingin saja, itu urusan mereka dan yang penting saya gak ganggu kehidupan mereka.


– Awal bekerja, sekaligus tersadar


Setelah lulus dari sekolah dengan nilai yang mengagetkan semua guru, saya mencoba melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan gila yang punya cabang di Indonesia dan alhamdulillah diterima. Selama bekerja pergaulanku malah semakin parah dan hampir tak punya kontrol atas diriku sendiri, dan begitu banyak waktu yang saya sia-sia kan untuk hal-hal yang tak bermanfaat. Perlahan-lahan hatiku mulai sadar dan saya sering bertanya pada diriku sendiri.


Apakah selamanya saya akan menyerupai ini! Tentunya tidak, kalau tidak apa yang harus saya lakukan? Diposisi inilah saya benar-benar resah dan mulai termotivasi untuk berubah, merubah semua kebiasaan buruk ku, kemudian aku putuskan untuk resign dari pekerjaan dan mulai melaksanakan hal-hal kecil yang bisa membuatku terbiasa berbuat kebaikan, aku sering kesana kemari mencari pencerahan dan alhamdulillah dengan adanya niat baik untuk berubah saya merasa bahwa Allah telah memperlihatkan kuasanya kepadaku. Seiring dengan berjalannya waktu saya dipertemukan dengan orang-orang yang sanggup merubah contoh pikirku yang dulu hirau tak hirau dengan kehidupan, kemudian menjadi lebih berhati-hati dalam setiap bertindak sebetulnya hidup di dunia ini hanya sementara dan tak ada yang patut kita sombongkan. Saat itu juga saya mulai berguru menjadi pengusaha, banyak perjuangan yang sudah saya mulai tapi gak ada yang berhasil alasannya yaitu disiplin administrasi yang buruk. Lumayan down juga awalnya, tapi saya yakin masih ada kesempatan untuk sukses selagi saya mau berusaha alasannya yaitu tak ada yang tak mungkin di dunia ini asalkan kita mempercayai akan hal itu. Singkat dongeng saya dipertemukan lagi dengan seseorang yang punya backgroud hampir sama dengan diriku, bedanya kini ia sudah sukses dan saya banyak berguru juga darinya, dan dari ia pula saya mendapatkan informasi bahwa ada peluang untuk berguru agama sekaligus bisnis secara gratis. Kemudian saya mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu bab dari mereka, belajar agama dan bisnis bersama-sama, dan alhamdulillah lingkungan berguru dan cara berguru di pondok programmer dan sintesa sangat nyaman, sesuai dengan apa yang saya bayangkan untuk berguru memperbaiki diri. Semoga sesudah saya final berguru disini saya menjadi langsung yang lebih baik lagi serta bermanfaat buat orang-orang di sekitarku, serta ikut membantu membesarkan Pondok Sintesa dan juga Pondok Programmer.


Semoga postingan ini sanggup bermanfaat buat yang membaca, dan pesan ku manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin alasannya yaitu waktu yang sudah terlewat tak mungkin sanggup terulang lagi.


 


 


“Hargai waktumu, maka waktu akan menghargaimu”



Sumber https://carajuki.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ The Golden Think"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel