-->

iklan banner

Data Geografis Dari Hasil Penginderaan Jauh

Hai teman bangkusekolah.com, yuk lanjut mempelajari Bab Data Geografis dari Hasil Penginderaan Jauh.


Data Geografis dari Hasil Penginderaan Jauh Data Geografis dari Hasil Penginderaan Jauh


Untuk memperoleh isu atau data yang bersifat geografis dari gambaran foto atau dongeng nonfoto, perlu dilakukan pengkajian atau penafsiran. Perbuatan mengkaji gambaran foto dan atau gambaran non foto, dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya obejk itu disebut interpretasi citra.


Di dalam interpretasi citra, penafsir gambaran mengkaji gambaran dan berupaya melalui proses daypikir untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menilai arti pentingnya objek yang tergambar pada citra. Dengan kata lain, penafsir gambaran beupaya untuk mengenali objek yang tergambar pada gambaran dan menerjemahkan ke dalam disiplin ilmu tertentu menyerupai geologi, geografi, dan ekologi.


Di dalam pengenalan objek yang tergambar pada citra,ada tiga rangkaian aktivitas yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi ialah pengamatan atas suatu objek, contohnya pada gambaran sungai terdapat objek yang bukan air. Identifikasi ialah upaya mencirikan objek yang telah dideteksi dengan memakai keterangan yang cukup. Sehubungan dengan pola tersebut, menurut bentuk, ukuran dan letaknya, objek tampak pada sungai disimpulkan sebagai bahtera dayung. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut, contohnya dengan mengamati jumlah penumpangnya sehingga sanggup disimpulkan bahwa objek tersebut berupa bahtera dayung yang berisi tiga orang.


Untuk mendapat data dari gambaran foto, diharapkan alat untuk mengamati dan unsur-unsur pada objek yang dipelajari biar objek tersebut sanggup diduga dan dikenali secara sempurna dan akurat.


1. Alat Pengamat Citra


Alat untuk mengamati gambaran foto ada dua jenis, yaitu alat pengamat nonstereokopis dan alat pengamat stereokopis.


a. Alat pengamat nonstereoskopis


Alat yang paling sederhana dari jenis ini yakni lensa pembesar (loupe). Dengan loupe, gambaran foto yang diamati lebih terang dan lebih besar sehingga gambar yang tampak pada foto sanggup ditafsir lebih tepat. Lensa pembesar biasa dipakai dalam praktikum biologi atau fisika.


b. Alat pengamat stereoskopis


Mengamati dua gambaran foto yang berukuran dengan stereoskop akan diperoleh gambaran tiga dimensi dari objek di muka bumi yang tergambar pada foto. Oleh sebab itu, objek tersebut lebih gampang diinterpretasi (ditafsirkan) dan balasannya lebih sempurna dan akurat.


2. Unsur-unsur Interpretasi Citra


Untuk mempermudah menafsir objek yang tergambar pada gambaran foto, sanggup dipakai cirri atau unsur yang tercermin pada objek. Adapun unsur-unsur yang tercermin pada objek, antara lain bentuk, ukuran, rona dan warna, tekstur, bayangan, pola, situs, serta asosiasi.


a. Bentuk


Objek yang sejenis di muka bumi mempunyai bentuk yang sejenis pada citra.


b. Ukuran


Apabila bentuk objek padda gambaran foto sudah diketahui, ciri lain yang gampang diketahui yakni ukurannya. Rumah penduduk tent berukuran lebih kecil daripada gedung sekolah.


c. Rona dan warna


Rona yakni tingkat kecerahan objek yang tergambar pada citra. Pada foto udara hitam putih, rona objek sanggup bermacam-macam dari putih sampai hitam dengan banyak sekali wujud peralihan, menyerupai putih, kelabu-putih, kelabu, kelabu kehitam-hitaman, kelabu cerah, dan kelabu gelap. Air yang keruk tampak lebih cerah, sedangkan air yang jernih tampak lebih gelap.


d. Tekstur


Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra. Biasanya tekstur dinyatakan sebagai halus, sedang, dan kasar. Hutan yang bervegetasi beraneka ragam, teksturnya akan tampak kasar, sedangkan tanaman padi yang seragam teksturnya tampak halus.


e. Bayangan


Bayang-bayang bila ditafsirkan secara benar akan sangat bermanfaat untuk mengenali objek. Baying-bayang itu memperlihatkan petunjuk yang berharga ihwal bentuk dan ukurann relatif dari objek yang tampak pada foto. Baying-bayang dari jembatan, menara, pohon tinggi, dan lereng pegunungan terjal memperlihatkan petunjuk yang terang ihwal bentuk dan ukuran objek.


f. Pola


Pola merupakan kekerabatan susunan keruangan suatu objek. Pola sanggup dibentuk oleh insan dan sanggup terbentuk secara alami. Pada umumnya, insan menciptakan pola-pola yang bersifat geometris berupa lengkung-lengkung yang halus dan garis-garis lurus serta mempunyai batas yang jelas.


g. Situs


Situs yakni tempat, kedudukan, atau letak suatu objek dalam hubungannya dengan objek lain menurut proses terjadinya.


h. Asosiasi


Asosiasi sanggup diartikan adanya keterkaitan pribadi antara objek yang satu dengan objek lainnya.


3. Manfaat Pengindraan Jauh


Citra menyajikan objek dan tanda-tanda di bumi secara lengkap. Oleh sebab itu, gambaran pengindraan jauh mempunyai manfaat, antara lain:

a. Menghemat waktu , tenaga, dan biaya.

b. Mengetahui sumber daya alam di suatu tempat.

c. Mengetahui tanda-tanda cuaca dan iklim.

d. Membuat perencanaan dan pembangunan wilayah.


Walaupun banyak keunggulannya, pengindraan jauh juga mempunyai kelemahan, diantaranya yaitu:

a. Orang yang memakai harus mempunyai keahlian khusus.

b. Peralatan yang dipakai masih mahal.

c. Sulit untuk memperoleh gambaran foto ataupun gambaran nonfoto.


Semoga klarifikasi mengenai materi ini bermanfaat ya, sobat. Jangan lupa like dan share ya.



Sumber https://bangkusekolah.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Data Geografis Dari Hasil Penginderaan Jauh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel