-->

iklan banner

Pengertian Valuta Gila (Valas)

Valuta Asing (Valas) atau Foreign Exchange (Forex) atau Foreign Currency yakni mata uang absurd atau alat pembayaran lainnya yang dipakai untuk melaksanakan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi paca bank central (Hamdy, 1998).

Penggunaan valuta absurd atau mata uang absurd sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional disyaratkan alasannya umumnya negara-negara yang melaksanakan jual beli (berdagang) hanya menginginkan pembayaran atas barang yang diberikannya kepada negara lain dengan memakai mata uang negaranya, atau mata uang negara lain yang dianggap perlu/yang telah ditentukan sebagai standar contohnya Yen, USD dan sebagainya.

Umumnya setiap negara di dunia ini mempunyai mata uang yang berbeda dengan negara lainnya. Mata uang itu diberi nama menurut impian negara yang bersangkutan ibarat Rupiah untuk Indonesia, Ringgit untuk Malaysia, Rupee untuk India, Peso untuk Philipina, dan lain sebagainya. Ada juga negara yang berbeda memakai nama mata uang yang sama ibarat “Dollar” untuk Dollar Amerika Serikat, Dollar Singapura, Dollar Australia, dan sebagainya.

Dari beberapa banyak mata uang yang beredar di dunia hanya terdapat beberapa mata uang yang sering dipergunakan sebagai satuan hitung dan banyak dicari dalam transaksi perdagangan dan alat pembayaran internasional.

Sumber Gambar: solopos.com
Mata uang yang dimaksud umumnya yakni mata uang yang berasal dari negara-negara maju yang perekonomiannya berpengaruh dan relatif stabil, dan biasanya mata uang tersebut sering mengalami apresiasi (kenaikan nilai) dibandingkan dengan mata uang lainnya. Mata uang itu diantaranya yakni Yen-Jepang, USD-AS, Deutchmark-Jerman, Poundsterling-Inggris, Franc-Perancis, dan lain sebagainya. Mata uang yang dimaksud di atas itulah yang sering disebut sebagai Hard Currency.

Baca Juga

Berbeda dengan Hard Currency, terdapat juga mata uang yang jarang dipakai sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung serta nilainya sering mengalami depresiasi (penurunan nilai). Mata uang ini disebut sebagai Soft Currency. Umumnya mata uang ini dari negara-negara yang sedang berkembang, perekonomiannya relatif gres dan sedang tumbuh, contohnya Indonesia, Malaysia, Philipina, dan sebagainya.

Dewasa ini, mata uang suatu negara bukan hanya sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional, melainkan juga telah menjadi komoditi yang juga diperdagangkan sebagaimana juga layaknya dengan barang biasa/umumnya. Bahkan dalam perkembangannya komoditi uang yang diperdagangkan volume transaksinya lebih besar, sangat lancar dan cenderung membahayakan perekonomian suatu negara yang mata uangnya diperdagangkan. Dalam hal ini tidak saja mata uang yang berjenis Hard Currency, tetapi juga Soft Currency menjadi incaran para pedagang valuta asing.

Banyaknya valuta absurd yang dimiliki suatu negara (dalam istilah lainnya disebut sebagai cadangan devisa) menjadi tolok ukur bagi perekonomian suatu neraga, alasannya valuta absurd sebagaimana juga emas dalam faham ekonomi merkantilis merupakan target utama dalam perdagangan internasional. Semakin banyak suatu negara mengumpulkan valuta asing, berarti semakin besar kemampuan ekspornya dan rendahnya impor. Apabila suatu negara mempunyai sangat banyak mata uang tertentu terutama yang berjenis Hard Currency, maka negara tersebut akan mempunyai kemampuan yang sangat besar dalam pembiayaan pembangunan ekonominya.

Pada dasarnya mata uang absurd tidaklah diharapkan dalam perdagangan internasional suatu negara apabila negara yang bersangkutan bisa menyediakan sarana dan prasaraba pembangunan dari dalam negerinya sendiri, baik berupa materi baku, insan dan teknologi. Akan tetapi mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang umumnya tidak merata dan tersedianya sumber daya alam pada suatu negara tersebut sangat terbatas, kurang bermutu dan bahkan hampir tidak ada (sedikit), menjadikan suatu negara memerlukan negara lain untuk menutupi kekurangan kebutuhannya dalam pembangunan. Dalam rangka membeli kebutuhan itulah diharapkan mata uang absurd tersebut, terutama mata uang absurd berjenis Hard Currency.

Sumber:
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sumber http://pend-ekonomi.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Valuta Gila (Valas)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel