-->

iklan banner

✔ Metode Pengukuhan Pendapatan Jasa Konstruksi

Hallo agan2 semua, kali ini admin akan membahas mengenai metode legalisasi pendapatan yang dipakai oleh para perusahaan kontruksi sekaligus untuk memenuhi undangan saudari  yunixxxx@xxx.co.id yang meminta bidang ini dibahas. Menurut apa yang admin baca dibuku, internet maupun dari LK yang dibentuk oleh perusahaan konstruksi admin membagi menjadi 2 bab besar metode legalisasi pendapatan jasa konstruksi, antara lain :

1.      Metode Persentase Penyelesaian ( Percentage of Completion )
Metode persentase penyelesaian ini dipilih mengingat biasanya bidang konstruksi memakan waktu lebih dari 1 tahun buku. Sehingga memakai metode ini sanggup pertanda pendapatan yang sanggup diakui untuk 1 tahun buku. Pemesan Jasa kontuksi biasanya melaksanakan pembayaran dengan 2 cara:
a.       Pembayaran sekaligus (Tunai) – dimana biasanya jasa konstruksi yang digunkan  relatif singkat yaitu 1 tahun.
b.      Pembayaran Bertahap  - dimana pembayaran dilakukan dengan tingkat persentase penyelesaian proyek.
Cttan : kebanyakan yang real terjadi yaitu no.2
Hal - Hal yang perlu diketahui oleh perusahaan konstruksi dalam menerapkan metode Persentase Penyelesaian ini, antara lain:
a.       Kontrak yang dimaksudkan haruslah kontrak yang mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, sehingga tingkat kepastian pendapatan menjadi tinggi—sepanjang kewajiban pengerjaan proyek dilakukan sesuai ketentuan di dalam kontrak.
b.      Perusahaan perlu melaksanakan manajemen pencatatan yang rapi sehingga setiap beban dan biaya yang timbul sanggup ditelusuri dan dihubungkan dengan pendapatan secara akurat.

2.      Metode Penyelesaian Kontrak ( Complated Contract )
Dengan metode ini, perusahaan kontruksi melaksanakan legalisasi pendapatan secara sekaligus ketika kontrak sudah rampung, sehingga pendapatan dan beban/biaya sudah diketahui secara pasti.
Namun metode penyelesaian kontrak sangat tidak disukai oleh para stake holders, alasannya yaitu Laporan keuangan perusahaan konstruksi menjadi terlihat jelek ketika membandingkan  periode yang satu dengan periode lainnya, serta tidak sanggup memperlihatkan citra yang sanggup mewakili kondisi perusahaan bergotong-royong (misalnya : dengan metode ini sanggup terjadi ketimpangan, yang mana harusnya ada acara menjadi nyaris tidak ada aktivitas) alasannya yaitu metode ini menghitung sesudah konstruksi selesai.
Sehingga pada akhirnya, para pengguna laporan keuangan lebih menentukan memakai metode persentase penyelesaian (bila pendapatan sanggup diestimasi) dan memperlihatkan keadaan/aktivitas perusahaan sebenarnya.

            Sekian dulu pembahasan hari ini, untuk pola kasus klik sini.  (Link Belum Aktif)



Sumber http://candraekonom.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Metode Pengukuhan Pendapatan Jasa Konstruksi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel