Kerugian Beban Baku Dan Pendapatan Pajak Saat Pajak Berubah
Pajak jarang sekali berubah untuk jangka waktu yang lama. Para pembuat kebijakan selalu mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak yang satu dan mengurangi pajak yang lain.
Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana efek perubahan besarnya pajak terhadap penerimaan pajak dan kerugian beban baku perpajakan.
Pajak, selain menunjukkan donasi berupa penerimaan pajak bagi pemerintah juga memiliki efek negatif berupa kerugian beban baku perpajakan atau dikenal dengan istilah “Deadweight Loss”.
Baik penerimaan pajak dan kerugian beban baku akan berubah seiring dengan berubahnya tingkat pajak yang ditetapkan. Semakin tinggi tingkat pajak, akan meningkatkan pendapatan pajak dan juga kerugian beban baku perpajakannya.
Lebih parah lagi apabila tingkat pajak sangat besar, kerugian beban baku perpajakan juga sangat besar, tetapi tingkat pendapatan pajak untuk pemerintah justru menurun.
Hal ini terbukti sebagaimana kurva di bawah ini:
Mankiw (2012) menyampaikan bahwa “The deadweight loss is the reduction in total surplus due to the tax. Tax revenue is the amount of the tax times the amount of the good sold. In panel (a), a small tax has a small deadweight loss and raises a small amount of revenue. In panel (b), a somewhat larger tax has a larger deadweight loss and raises a larger amount of revenue. In panel (c), a very large tax has a very large deadweight loss, but because it has reduced the size of the market so much, the tax raises only a small amount of revenue”
Yang artinya kurang lebih yaitu “Kerugian beban baku yaitu pengurangan surplus total alasannya yaitu adanya pajak. Penerimaan pajak yaitu besarnya pajak yang dikalikan dengan jumlah barang yang dijual. Pada panel (a) pajak yang kecil memiliki kerugian beban baku yang kecil pula dan pendapatan pajak yang relatif kecil. Pada panel (b), pajak yang sedikit lebih besar memiliki kerugian beban baku yang lebih besar dan meningkatkan jumlah pendapatan pajak. Pada panel (c), pajak yang sangat besar memiliki kerugian beban baku yang sangat besar pula, namun alasannya yaitu pajak ini mengurangi besarnya ukuran pasar, pajak ini hanya meningkatkan sedikit jumlah pendapatan”.
Tentu saja, kerugian beban baku akhir kenaikan pajak akan meningkat lebih cepat dari kenaikan pajak. Alasannya yaitu kerugian beban baku yaitu luas wilayah segitiga dan luas wilayah segitiga tergantung dari kuadrat ukurannya.
Jika besarnya pajak dinaikkan dua kali lipat misalnya, maka bantalan dan tinggi segitiga juga naik dua kali lipat sehingga kerugian beban baku naik sebanyak empat kali. Jika pajak dinaikkan tiga kali maka bantalan dan tinggi juga naik tiga kali dan kerugian beban baku meningkat sebanyak 9 kali.
Referensi:
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. South-Western Cengage Learning.
Sumber http://pend-ekonomi.blogspot.com
0 Response to "Kerugian Beban Baku Dan Pendapatan Pajak Saat Pajak Berubah"
Posting Komentar