-->

iklan banner

Pemanfaatan Radioaktif Dalam Kehidupan


Cara Pintar Cepat Pintar Fisika - Penggunaan radioisotop dimaksudkan untuk kesejahteraan, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada kenyataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi, suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia yang sama menyerupai isotop stabilnya.


Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif sanggup menghipnotis materi maupun mahluk. Radiasi sanggup digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologis.

Penggunaan radioisotop digunakan dalam banyak sekali bidang, contohnya pada industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi dan lain-lain. Tujuan penggunaan radioisotop bagi kehidupan insan ialah untuk kesejahteraan insan dan memudahkan keberlangsungan hidup

A. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) banyak sekali penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99), Talium-201 (TI-201), Iodin-131(I-131), Natrium-24 (Na-24), Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
  • Teknetum-99 (Tc-99) yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, menyerupai jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh sebab itu, kedua radioisotop itu digunakan bahu-membahu untuk mendeteksi kerusakan jantung.
  • Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh sebab itu, I-131 sanggup digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
  • Iodin-123 (I-123) ialah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
  • Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan fatwa darah sanggup diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga sanggup diketahui kalau terjadi penyumbatan fatwa darah.
  • Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
  • Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta sanggup pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam badan sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta sanggup menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
  • Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
  • Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
  • Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih gampang rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan takaran radiasi.
  • Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
  • Radioisotop fosfor sanggup digunakan untuk memilih tempat tumor di otak
  • Ferum-59 (Fe-59) sanggup digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam badan dan untuk memilih apakah zat besi dalam makanan sanggup digunakan dengan baik oleh tubuh.
  • Radium-60 Sejak usang diketahui bahwa radiasi dari radium sanggup digunakan untuk pengobatan kanker. Oleh sebab radium-60 sanggup mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diharapkan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker menerima radiasi seminimal mungkin.
  • Radiasi gamma sanggup membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh sebab itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

B. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

  1. Pembentukan Bibit Unggul: Dalam bidang pertanian, radiasi gamma sanggup digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menimbulkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, contohnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

    Selain sinar gamma, Fosfor-32 (P-32) juga mempunyai kegunaan untuk menciptakan benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tumbuhan induk akan menimbulkan ionisasi pada banyak sekali sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menimbulkan turunanakan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa sampai diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

  2. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul: Radioisotop fosfor sanggup digunakan untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tumbuhan yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga sanggup digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.

    Dengan radiasi sanggup menimbulkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibentuk di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di tempat yang terjangkit hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

  3. Pengawetan Makanan: Pada demam isu panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu gampang basi atau bahkan sanggup tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh sebab itu diharapkan teknologi untuk mengawetkan materi pangan tersebut. Salah satu cara yang sanggup dilakukan ialah dengan radiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga sanggup mencegah pertumbuhan kuman dan jamur.

C. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan menyerupai kentang dan bawang kalau disimpan usang akan bertunas. Radiasidapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan menyerupai itu. Jadi, sebelum bahantersebut disimpan diberi radiasi dengan takaran tertentu sehingga tidak akanbertunas, dengan demikian sanggup disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan materi makanan untuk mencegah pertumbuhan kuman dan jamur.

D. Radio Aktif dalam Bidang Industri

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan memakai radio isotop yang dimasukkan ke dalam fatwa pipa kebocoran pipa sanggup dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

Penyinaran radiasi sanggup digunakan untuk memilih keausan atau kekeroposan yang terjadi pada potongan pengelasan antar logam. Jika materi ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik materi itu diletakkan film foto maka pada potongan yang aus atau keropos akan memperlihatkan gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya ialah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik dan untuk memilih sumber minyak bumi.

E. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

  1. Na-24 untuk mempelajari kecepatan fatwa sungai.
  2. Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran pipa air di bawah tanah.

F. Radiologi dalam Bidang Sains

  1. Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
  2. Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
  3. Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari prosedur reaksi fotosintesis.

G. Radiologi dalam Bidang Kimia

  1. Teknik Perunut; Teknik perunut sanggup digunakan untuk mempelajari prosedur banyak sekali reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 sanggup diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.
  2. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis; Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk memilih unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik sanggup dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
    1. Analisis Pengeceran Isotop; Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.
    2. Analisis Aktivasi Neutron (AAN); Analisis aktivasi neutron sanggup digunakan untuk memilih unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk memilih logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan ialah sinar gamma. Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk memilih acara dari unsur yang akan ditentukan.

H. Radiologi, Arkeolog

Radioisotop karbon-14, terbentuk di potongan atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh sebab itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun.

Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh sebab itu umur materi yangmengandung karbon sanggup diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya danwaktu paruh 14C.

Sumber http://carafisika.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pemanfaatan Radioaktif Dalam Kehidupan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel