Perhitungan Dan Standar Dalam Menciptakan Tangga
Membuat tangga disamping keindahan perlu diperhatikan segi - segi teknisnya, harus diperhatikan juga kemudahan, rasa aman, bagi orang yang melaluinya. Berikut ialah perhitungan dalam menciptakan tangga secara umum.
Tetapi sanggup juga diperhatikan bila yang melewati berpapasan di satu anak tangga:
Semua anak tangga harus dibentuk bentuk dan ukuran yang seragam, dan untuk memberi kenyamanan bagi yang turun dan naik tangga perlu diperhatikan lebar dan tinggi anak tangga.
2t + l = 60 - 65 cm
t = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan = optrede
l = lebar anak tangga (lebar injakan = aantrede)
Rumus diatas didasarkan pada;
Satu langkah arah datar antara 60 - 65 cm.
Untuk melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar dari pada melangkah datar.
Lebar dan tinggi anak tangga sangat memilih kenyamanan, yang naik tidak cepat lelah dan yang turun tidak gampang tergelincir. Umumnya ukurannya sebagai berikut :
t = tinggi tanjakan; 16 - 20 cm atau 14 - 20 cm. (Masih gampang didaki).
l = lebar tanjakan; 26 - 30 cm atau 22,5 - 30 cm. (Seluruh telapak kaki (sepatu) sanggup berpijak penuh).
2t + l = 16 + 26 = 58 < 60
Jadi, tangga terlalu landai, melelahkan.
2t + l = 2. 20 + 28 = 68 < 65
Jadi, tangga terlalu curam, cepat lelah.
2t + l = 2. 18 + 28 = 64 cm
Jadi, tangga boleh dipakai.
Jumlah anak tangga = 320 / 18 - 1 = 17,778 - 1 = 16,778 buah
Jumlah anak tangga yang tidak merupakan bilangan bulat, diatasi dengan cara berikut :
Jumlah anak tangga yang dibulatkan keatas menjadi 17 buah. Selisih beda tinggi anak tangga dibagi merata: 320 / t -1 = 17 ’ t = 17, 778 cm.
Mengingat selisih tinggi kurang dari 1 cm, tidak akan terasa, maka beda tinggi anak tangga diletakkan pada satu anak tangga yang paling dibawah atau paling atas.
Ukuran ruang tangga ditentukan oleh jumlah anak tangga dan bentuk tangganya. Tangga untuk bangunan rumah tinggal, dengan lebar 100 cm, jumlah anak tangga 17 buah dengan bordes.
Kemiringan tangga dibentuk tidak curam, biar orang gampang untuk naik dan turun tangga, jadi tidak banyak energi yang keluar, tetapi bila kemiringan dibentuk terlalu landai dan sanggup menjemukan bagi orang yang melaluinya.
Disamping itu banyak memakan daerah (space) yang ada, jadi kurang efisien. Kemiringan tangga yang masuk akal berkisar antara 250 s/d 420 dan untuk bangunan rumah tinggal biasa digunakan kemiringan 380.
Demikianlah mengenai perhitungan dan standarisasi dalam menciptakan tangga pada bangunan.
Sumber http://www.arsitur.com
Perhitungan dan Standar dalam Membuat Tangga |
Lebar Anak Tangga
- Untuk rumah tinggal, lebar anak tangga 80 cm.
- Untuk bangunan umum, lebar anak tangga 120 cm s/d 200 cm.
- Untuk tangga darurat, lebar anak tangga sanggup 70 cm.
Tetapi sanggup juga diperhatikan bila yang melewati berpapasan di satu anak tangga:
- Untuk satu orang, lebarnya 60 - 80 cm
- Untuk dua orang, lebarnya 120 cm
- Untuk tiga orang, lebarnya 180 cm
- Lebar dan tinggi anak tangga (trap)
Semua anak tangga harus dibentuk bentuk dan ukuran yang seragam, dan untuk memberi kenyamanan bagi yang turun dan naik tangga perlu diperhatikan lebar dan tinggi anak tangga.
Rumus Jumlah dan Tinggi Anak Tangga
Rumus untuk anak tangga (undak - undak)2t + l = 60 - 65 cm
t = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan = optrede
l = lebar anak tangga (lebar injakan = aantrede)
Rumus diatas didasarkan pada;
Satu langkah arah datar antara 60 - 65 cm.
Untuk melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar dari pada melangkah datar.
Lebar dan tinggi anak tangga sangat memilih kenyamanan, yang naik tidak cepat lelah dan yang turun tidak gampang tergelincir. Umumnya ukurannya sebagai berikut :
t = tinggi tanjakan; 16 - 20 cm atau 14 - 20 cm. (Masih gampang didaki).
l = lebar tanjakan; 26 - 30 cm atau 22,5 - 30 cm. (Seluruh telapak kaki (sepatu) sanggup berpijak penuh).
Contoh Hitungan Tangga :
Diberikan sebuah bangunan bertingkat dengan selisih tinggi lantai = 320 cm. Berapakah jumlah dan tinggi anak tangga ?Dicoba; t = 16 cm
l = 26 cm2t + l = 16 + 26 = 58 < 60
Jadi, tangga terlalu landai, melelahkan.
Dicoba; t = 20 cm
l = 28 cm2t + l = 2. 20 + 28 = 68 < 65
Jadi, tangga terlalu curam, cepat lelah.
Dicoba; t = 18 cm
l = 28 cm2t + l = 2. 18 + 28 = 64 cm
Jadi, tangga boleh dipakai.
Jumlah anak tangga = 320 / 18 - 1 = 17,778 - 1 = 16,778 buah
Jumlah anak tangga yang tidak merupakan bilangan bulat, diatasi dengan cara berikut :
Jumlah anak tangga yang dibulatkan keatas menjadi 17 buah. Selisih beda tinggi anak tangga dibagi merata: 320 / t -1 = 17 ’ t = 17, 778 cm.
Mengingat selisih tinggi kurang dari 1 cm, tidak akan terasa, maka beda tinggi anak tangga diletakkan pada satu anak tangga yang paling dibawah atau paling atas.
Ukuran Ruang Tangga:
Ruang tangga harus dibentuk leluasa, terperinci dan segar, harus diberi lubang ventilasi untuk sanggup udara segar dan penerangan alam, biar menghemat pemakaian listrik pada siang hari.Ukuran ruang tangga ditentukan oleh jumlah anak tangga dan bentuk tangganya. Tangga untuk bangunan rumah tinggal, dengan lebar 100 cm, jumlah anak tangga 17 buah dengan bordes.
- Tangga lurus (I) : Luas ruang tangga = 100 x 548 = 1 x 5,48 = 5,48 m2
- Tangga siku (L) : Luas ruang tangga = (1 x 2,24) + (1 x 1) + (1 x 2,24) = 5,48 m2
- Tangga balik (U) : Luas ruang tangga = 2 x 3,24 = 6,48 m2
Kemiringan tangga dibentuk tidak curam, biar orang gampang untuk naik dan turun tangga, jadi tidak banyak energi yang keluar, tetapi bila kemiringan dibentuk terlalu landai dan sanggup menjemukan bagi orang yang melaluinya.
Disamping itu banyak memakan daerah (space) yang ada, jadi kurang efisien. Kemiringan tangga yang masuk akal berkisar antara 250 s/d 420 dan untuk bangunan rumah tinggal biasa digunakan kemiringan 380.
Demikianlah mengenai perhitungan dan standarisasi dalam menciptakan tangga pada bangunan.
0 Response to "Perhitungan Dan Standar Dalam Menciptakan Tangga"
Posting Komentar