Sosiologi: Sebuah Pengantar Singkat
Sosiologi sering didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari wacana masyarakat (the study of society). Sebagai sebuah disiplin ilmu, sosiologi mengkaji fenomena sosial yang cakupannya amat luas, mencakup bagaimana insan berinteraksi dengan insan lainnya dan bagaimana sikap insan dipengaruhi oleh struktur sosial, institusi sosial sehingga muncul gejala-gejala sosial yang sanggup diteliti.
Sosiologi mempelajari struktur, institusi, dan gejala-gejala sosial
Struktur sosial yang dipelajari sanggup berupa nilai, norma, peraturan aturan dalam grup, kelompok, komunitas, organisasi, dan sebagainya. Struktur sosial masyarakat sangat kompleks dan beragam. Ragam ini sanggup bersifat horizontal atau vertikal. Perbedaan secara horizontal disebut diferensiasi sosial. Perbedaan secara vertikal disebut stratifikasi sosial. Sosiologi juga mempelajari bagaimana perlaku insan dipengaruhi oleh institusi sosial, menyerupai institusi politik, agama, pendidikan, keluarga dan lain sebagainya. Seorang sosiolog juga fokus mempelajari gejala-gejala sosial yang muncul di masyarakat, menyerupai perbedaan sikap sosial berdasarkan ras, kelas, gender, selera, gaya hidup dan sebagainya.
Sejarah kelahiran
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern lahir dan dipengaruhi oleh revolusi industri pada awal masa 19. Ada beberapa tokoh klasik yang sering disebut sebagai pendiri sosiologi: Auguste Comte, Karl Marx, Herbert Spencer, Max Weber, Emile Durkheim, W.E.B Du Bois, dan Harriet Martineau. Auguste Comte dikenal sebagai ’Bapak Sosiologi’ alasannya yaitu ia yang mencetuskan istilah ’sosiologi’ pertama kali pada 1838. Comte yakin bahwa masyarakat harus dipelajari sebagaimana adanya (das sein), bukan sebagaimana mestinya (das sollen). Comte dianggap sebagai orang pertama yang memberi klaim bahwa dunia sosial sanggup dipahami secara ilmiah, memakai metode-metode eksakta, menyerupai pada ilmu fisika. Sosiologi berdasarkan Comte yaitu fisika sosial. Lebih detail wacana sejarah perkembangan sosiologi sanggup dibaca disini.
Meskipun sebagai ilmu modern lahir di Barat, bukan berarti studi wacana masyarakat belum ada sebelumnya. Plato telah menulis wacana bagaimana mendesain masyarakat yang adil beberapa ratus tahun sebelum masehi dalam bukunya ’Republik’. Ibnu Khaldun telah menulis wacana peradaban, konflik dan organisasi sosial pada masa 14 dalam bukunya ’Mukkadimah’.
Pendekatan
Dalam perkembangannya, terdapat setidaknya dua pendekatan utama dalam mempelajari sosiologi: pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro menekankan analisis pada sistem sosial dan populasi secara menyeluruh dengan level abstraksi yang tinggi. Pendekatan makro mempelajari individu, keluarga dan entitas lain sejauh dihubungkan dengan sistem sosial yang lebih luas. Sedangkan pendekatan mikro mempelajari sikap individual atau kelompok kecil. Fokus utama pendekatan mikro yaitu interaksi sosial dimana status dan tugas merupakan komponen penting dalam struktur sosial. Kini, dalam studi sosiologi yang lebih kontemporer, terdapat pendekatan ketiga yang berupaya menjembatani korelasi antara makro dan mikro secara teoritis. Lalu, apa saja fokus kajiannya?
Beberapa fokus kajian
Sebagai ilmu pengetahuan yang luas, sosiologi mempunyai beberapa fokus kajian atau disebut juga subdisiplin. Beberapa subdisiplin yang sering dipelajari yaitu sebagai berikut:
- Globalisasi
Sosiologi globalisasi fokus pada aspek ekonomi, politik, dan budaya serta implikasinya pada masyarakat yang terintegrasi secara global. Banyak sosiolog yang mempelajari bagaimana kapitalisme dan produk-produknya menghubungkan orang-orang seluruh dunia.
- Keluarga
Sosiologi keluarga mempelajari beberapa fenomena yang terkait keluarga menyerupai pernikahan, perceraian, cari jodoh, domestifikasi, korelasi sosial dalam keluarga, nilai-nilainya, kulturnya, dan sebagainya. Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang unik. Bukan hanya mempelajari keluarga sebagai institusi sosial, melainkan sosiologi juga menganalisis bagaimana keluarga terbentuk, mengapa di satu negara, untuk membentuk keluarga harus melalui pernikahan, di negara lain tidak.
- Kesenjangan sosial
Studi sosiologis wacana kesenjangan sosial mencakup bagaimana kekuasaan, sumber daya, prestise, hak dan kewajiban tidak didistribusikan secara merata pada masyarakat. Ketidakmerataan tersebut dianalisis berdasarkan perbedaan kelas sosial, ras, gender, dan lain sebagainya.
- Demografi
Sosiologi demografi mempelajari wacana komposisi polulasi. Beberapa konsep dasar yang sering muncul adalah, angka kelahiran, kematian, pertambahan atau berkurangnya jumlah penduduk dikaitkan dengan mengapa aspek demografi antara komunitas atau masyarakat atau negara yang satu berbeda dengan yang lainnya. Pertumbuhan jumlah penduduk sanggup menjadi potensi atau masalah. Mengidentifikasi keduanya perlu dilakukan secara sosiologis.
- Pendidikan
Sosiologi pendidikan mempelajari bagaimana institusi pendidikan, menyerupai sekolah dan universitas, atau forum pendidikan informal membentuk struktur sosial di masyarakat. Bagaimana beberapa aspek institusi pendidikan, menyerupai sikap guru, efek teman sekelas, iklim belajar, sumber daya sekolah, dan sebagainya memengaruhi hasil mencar ilmu juga menjadi kajiannya
- Agama
Sosiologi agama mempelajari tugas agama dalam masyarakat. Sejarah, ritual dan perkembangan agama-agama sanggup menjadi objek kajiannya. Agama telah berabad-abad lamanya menjadi bab dari kehidupan masyarakat. Relasi antara agama dengan sikap sosial juga dipelajari. Perdebatan yang terjadi cukup usang yaitu apakah agama merupakan entitas yang sakral sehingga diposisikan lebih tinggi dari politik, misalnya, atau agama yaitu bab dari budaya?
- Pengetahuan
Pengetahuan juga sanggup menjadi objek kajian sosiologi. Fokus utama sosiologi pengetahuan yaitu mempelajari bagaimana proses insan menerima, mempelajari dan menghasilkan suatu pengetahuan tertentu. Proses ini sanggup dihubungkan dengan institusi, ideologi dan wacara yang ada di media. Relasi antara pengetahuan dan kekuasaan juga dipelajari.
- Ras dan etnisitas
Subdisiplin ini fokus pada korelasi sosial, politik, dan ekonomi antar ras dan etnis. Topik yang diangkat biasanya bekerjasama dengan segregasi sosial dan perbedaan-perbedaan dalam proses sosial antar ras dan etnis. Perbedaan dalam proses sosial sanggup tercermin pada adanya kesenjangan sosial, perbedaan perilaku, dan praktik diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok etnis minoritas di banyak negara sering mengalami diskriminasi kebijakan-kebijakan negara yang mementingkan mayoritas.
Selain beberapa subdisiplin yang sudah disebutkan diatas, ada lebih banyak lagi subdisiplin yang berkembang di era sosiologi kontemporer. Beberapa diantaranya, menyerupai gender, moralitas, virtualitas, fashion, olah raga, dan lain sebagainya.
Baca juga: Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli yang sanggup dilihat disini.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Sosiologi: Sebuah Pengantar Singkat"
Posting Komentar