-->

iklan banner

Macam Macam Komponen Eksositem Abiotik

Macam Macam Komponen Eksositem Abiotik- Secara garis besar jenis komponen ekosistem terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik.

Macam Macam Komponen abiotik


 Secara garis besar jenis komponen ekosistem terdiri atas komponen abiotik dan komponen bi Macam Macam Komponen Eksositem Abiotik 

Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang bersifat tak hidup. Komponen ini majemuk mencakup hal-hal berikut :
Tanah
Tanah merupakan habitat sebagian besar makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah sebagai sumber unsur hara maupun air. Akar flora masuk ke dalam tanah untuk mendapat air dari tanah serta mineral yang diharapkan untuk tumbuh dan berkembang. Demikian pula hewan-hewan yang memakai tanah sebagai tempat hidupnya serta melaksanakan segala aktivitasnya. Beberapa serangga dan cacing meletakkan telurnya dalam tanah untuk melanjutkan kerurunannya. Setelah menetas kemudian menjadi larva, kemudian tumbuh dan berubah menjadi dewasa. 
Air
Tidak akan ada kehidupan tanpa air. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk keperluan hidupnya. Hewan dan insan membutuhkan air untuk minum. Dalam badan binatang dan insan air berfungsi sebagai pelarut makanan, menjaga tekanan osmotik sel, sebagai sarana transportasi zat (air merupakan kepingan terbesar plasma darah). Bagi tumbuhan, air merupakan komponen penting dalam fotosintesis, sarana transportasi zat, membantu proses pertumbuhan sel-sel, serta menjaga tekanan osmotik sel. Bahkan mikroorganisme menyerupai kuman serta jamur mempersyaratkan kondisi yang basah biar sanggup hidup dengan baik. Dalam ekosistem air mengalami daur ulang yang disebut daur hidrologi. 
Udara
Atmosfer bumi kita merupakan adonan banyak sekali macam gas serta partikel-partikel debu. Sekitar 78% gas di atmosfer berupa gas nitrogen, 21% gas oksigen, 1% gas argon, serta sekitar 0,035% terdiri gas CO2, sisanya berupa uap air. Semua makhluk hidup membutuhkan gas oksigen untuk bernapas serta membebaskan CO2 ke udara. Di samping membebaskan CO2 dikala bernapas, flora juga menyerap CO2 dari udara untuk fotosintesis. Kegiatan insan yang sanggup meningkatkan kadar CO2 di udara sanggup menurunkan kualitas udara bagi kehidupan. 
Suhu
Setiap makhluk hidup membutuhkan suhu tertentu yang sesuai untuk melaksanakan acara hidupnya dengan optimum. Suhu tertentu yang sesuai untuk melaksanakan acara hidup dengan optimum tersebut dinamakan suhu optimum. Tumbuhan sanggup melaksanakan fotosintesis dengan hasil optimum pada suhu yang tidak terlalu panas, tetapi juga tidak terlalu cuek (antara 26 derajat – 30 derajat C) meskipun di luar kisaran suhu tersebut fotosintesis tetap sanggup dilakukan, namun kesudahannya kurang optimum.
Jamur memerlukan suhu yang relatif hangat biar sanggup hidup dan berkembang dengan baik. Sebaliknya kuman akan mati jikalau suhu terlalu tinggi (tapi tidak berlaku untuk kuman termo), dan sanggup melaksanakan metabolisme pada suhu yang terlalu rendah. Suhu tertinggi di mana makhluk hidup tetap sanggup melaksanakan akivitas hidup meski kurang optimal dinamakan suhu maksimum, dan suhu terendah di mana makhluk hidup tetap sanggup melaksanakan acara hidup meski kurang optimal disebut suhu minimum. 
Sinar
Sinar matahari mengandung energi kehidupan yang sangat tinggi. Tumbuhan hijau bisa mengubah zat anorganik menjadi zat organik jikalau ada dukungan energi sinar matahari. Energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik hasil fotosintesis flora hijau sangat diharapkan sebagai energi kehidupan bagi makhluk hidup lain. Dengan energi sinar matahari insan bisa membangun pembangkit listrik untuk pemenuhan kebutuhan energi. 
Kelembapan
Kelembaban udara menyatakan persentase jumlah uap air di udara. Uap air tersebut berasal dari penguapan air laut, sungai, danau, waduk dan sumber lain, maupun dari pelepasan uap air dari badan makhluk hidup. Makin tinggi kadar uap air di udara makin tinggi tingkat kelembapan udaranya. Udara yang basah sangat membantu pertumbuhan jamur dan bakteri. Bahkan udara yang kelembabannya tinggi sangat berpeluang mendatangkan hujan, yang berarti mengembalikan air kembali lagi ke asalnya. Lumut dan flora paku juga menyukai udara yang basah bagi kehidupannya. 
Altitude dan latitude
Ketinggian tempat dari permukaan bahari (altitude) dan perbedaan letak sebab perbedaan jarak dari garis lintang (latitude) sangat memengaruhi sebaran/distribusi makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme. Seekor beruang kutub tidak akan ditemukan di tempat tropis, atau sebaliknya pohon kelapa mustahil tumbuh di tempat kutub. Perbedaan faktor fisik yang sangat tajam antara tempat kutub dan tempat tropis menyebabkan perbedaan sebaran tumbuhan. Spesies flora dan binatang pada dua tempat yang secara fisik berbeda akan berbeda pula.

Sekian artikel kali ini perihal komponen ekosistem abiotik semoga bermanfaat..
Sumber http://indonetedu.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Macam Macam Komponen Eksositem Abiotik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel