-->

iklan banner

Tokoh Manajemen: Frederick Winslow Taylor (1856-1915)

Pada tahun 1878 FW Taylor mulai bekerja di perusahaan pabrik baja Midvale (Midvale Steel Company). Sekalipun sebagai pekerja biasa, tetapi sebab kecakapannya sehabis bekerja selama dua tahun ia lalu diangkat sebagai Kepala Pekerja (Gang Boss). Kemudian dinaikkan pangkatnya lagi menjadi pengawas pekerja  (Feromen) pada bengkel pemeliharaan dan perbaikan mesin. Tidak usang lalu diangkat lagi menjadi perencana (Drafman) kesudahannya diangkat menjadi Pimpinan Ahli Ahli Teknik (Chief Engineer).

Prestasinya menyebabkan majunya pabrik baja tersebut. Taylor sanggup memecahkan duduk kasus tidak efisiensinya pekerjaan dalam manajemen, yang ini merupakan kewajiban manajer, bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Berdasarkan pengalamannya di pabrik baja tersebut, ia menerbitkan buku ilmiahnya yang ke 1, ialah "Shop Management" (Manajemen Perbengkelan) pada tahun 1903, ke 2 "The Pinciples of Scientific Management" tahun 1911, dan yang ke 3 "On the Art of Cutting Metals" (Seni memotong barang logam).

Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh Pabrik Baja Bethlehem untuk memajukan perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran. Pertama-tama ia mempelajari pekerja-pekerja yang mengangkat besi batangan yang harus dibawa dan diletakkan di atas gerbong kereta api. Masing-masing besi batangan itu beratnya 92 pon (42 kg). Dan masing-masing pekerja sanggup menuntaskan 12,5 ton sehari.

Berdasarkan atas percobaannya, sehingga hingga pada suatu kesimpulan bahwa:
  1. Tidak semua pekerja melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya, maka perlu diadakan seleksi pekerja yang sesuai dengan bakatnya.
  2. Masing-masing pekerja melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan, maka perlu diadakan latihan semoga sanggup diperbaiki metode kerjanya.
  3. Untuk menjaga produktivitas yang baik, maka perlu diadakan pembagian waktu bekerja dan waktu istirahat.
  4. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan system standar dari pada hasil, dan sistem insentif.
Seleksi dimaksudkan untuk mendapat tingkat kemampuan yang tinggi sesuai dengan kondisi fisiknya. Diperlukan juga syarat pekerja yang sanggup berprestasi yang semaksimal mungkin. Latihan dimaksudkan semoga pekerja sanggup bekerja sesuai dengan yang telah ditentukan, antara lain memakai alat-alat dan perlengkapan, semoga semua gerakan (motion) sanggup dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

FW Taylor via explorepahistory.com
Untuk menjaga keletihan fisik dari para pekerja, perlu diatur kapan mereka harus bekerja dan kapan mereka harus beistirahat. Kenyataan menawarkan bahwa hasil kerja dari para pekerja yang tanpa diadakan istirahat hasilnya akan menurun dibandingkan bila diadakan waktu istirahat, menawarkan hasil yang meningkat. Agar supaya setiap pekerja sanggup kelihatan hasilnya, maka diadakan standar hasil kerja yang disebut planning satuan hasil kerja (piece workplan). Pekerja yang sanggup memperoleh hasil yang melampaui standar itu diberikan upah suplemen (insentif), sedangkah yang hasilnya kurang dari standar, upahnya dipotong sebagai hukuman.

Berdasarkan atas usaha-usaha FW Taylor di atas, maka rata-rata setiap pekerja sanggup berprestasi 4 kali lipat hari hasil sebelumnya, ialah sebelumnya rata-rata setiap pekerja hanya sanggup mengangkat 12,5 ton, lalu sanggup ditingkatkan menjadi 47,5 ton setiap harinya. Upah pekerja sanggup dinaikkan $1,45 menjadi $1.85 setiap harinya.

Kesimpulan Teori FW Taylor
  1. Bahwa setiap unsur pekerjaan manusia, secara ilmiah harus dikembangkan.
  2. Secara ilmiah harus memilih, melatih, mendidik, dan membuatkan para pekerja, semoga sesuai dengan kemampuan/bakatnya.
  3. Memupuk kerjasama dalam kelompok pekerjaan masing-masing, semoga secara sadar suka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya.
  4. Mengadakan pembagian kerja dan tanggung jawab antara pimpinan dan para pelaksana, atau antara manajer dan para pelaksana. Berdasarkan atas konsep tersebut, maka dibedakan antara pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan, yaitu: perencanaan dilakukan oleh manajer, sedangkan pelaksana (execution) dilakukan oleh para pelaksana.
Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya "Fungsi Manajemen"

Sumber http://pend-ekonomi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tokoh Manajemen: Frederick Winslow Taylor (1856-1915)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel