-->

iklan banner

Sistem Standard Moneter

Hai sahabat bangkusekolah.com! Bagaimana kabarmu hari ini? Tetap semangat berguru kan? Well, pada kesempatan kali ini, bahan yang akan kita ulas yaitu mengenai sistem standard moneter.


Pengertian Standar moneter


Hayo, masih galau ya mendengar istilah standar moneter? Biar kau nggak galau lagi, pribadi aja yuk kita bahas bahan tersebut.


Sebenarnya standar moneter atau standar mata uang yaitu sesuatu yang dijadikan sebagai dasar untuk mencetak uang suatu Negara. Standar yang dipakai sanggup berupa logam atau kertas. Standar mata uang sanggup diuraikan menyerupai di bawah ini.


A. Standar Logam (Metallic Standard)


Dalam standar logam, logam tertentu sanggup dijadikan mata uang dalam perekonomian, contohnya logam emas atau perak.


Agar sanggup memutuskan logam menjadi sebuah mata uang dalam perekonomian, ada tiga syarat ketetapan yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Sistem keuangan Negara tersebut ditentukan dalam sejumlah logam mulia.

2) Harus ada ketentuan yang tetap antara emas dan uang yang beredar.

3) Negara tersebut harus mengizinkan impor dan ekspor emas secara bebas.

Macam-macam standar logam :


Ada beberapa macam standar logam yang harus kau ketahui. Berikut ini daftarnya:


a. Standar tunggal (mono metalism)


Standar tunggal yaitu sistem moneter yang didasarkan pada satu jenis logam saja. Sistem standar tunggal ini dibedakan atas standar emas penuh, standar inti emas, dan standar wesel emas.


1) Standar emas penuh ( full gold standard )

Pada standar emas penuh (full gold standard), uang emas yang beredar di masyarakat sepenuhnya dipakai dalam sistem keuangan dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter. Karena uang sepenuhnya terbuat dari emas, maka pemerintah harus mengizinkan orang untuk mengubah emas menjadi mata uang. Standar emas bermula di Inggris pada tahun 1837 dan diikuti oleh Jerman pada tahun 1871. Setahun kemudian, Perancis, Belgia, Swiss, Italia, Spanyol, Yunani, Rumania, Finlandia, dan beberapa Negara Amerika Latin mengikuti jejak Inggris dan Jerman. Belanda dan Negara-negara Skandinavia gres memutuskan standar emas pada tahun 1973.


2) Standar inti emas

Standar inti emas merupakan sistem keuangan yang memakai persediaan emas dalam negeri sebagai cadangan pembayaran utang Negara. Emas tidak beredar di masyarakat, yang beredar hanyalah uang kertas dan perak. Dalam standar ini, hak masyarakat untuk mengubah emas menjadi mata uang telah dicabut, namun pemerintah tetap bersedia memperjualbelikan emas seusai undang-undang dan dalam jumlah tak terbatas. Sebagai ganti mata uang emas, dikeluarkanlah uang kertas. Standar inti emas ini pernah dipraktekan di Inggris mulai dari tahun 1925 hingga 1931.


3) Standar wesel emas

Standar wesel emas yaitu suatu sistem di mana bank sentral tidak menukar emas dengan uang kertas, namun emas disimpan sebagai persediaan sahan investasi luar negeri. Standar ini pernah dijalankan Jerman pada tahun 1924.


b. Sistem Standar Kembar


Sistem standar kembar merupakan sistem keuangan yang memakai dua jenis standar mata uang yaitu standar emas dan standar perak. Hal ini dilakukan untuk mencegah kurangnya supply salah satu logam. Perbandingan antara nilai mata uang emas dan nilai mata uang perak ini ditetapkan oleh pemerintah.


Namun kenyataannya di pasar terjadi perbandingan yang ditetapkan dalam undang-undang. Bila nilai uang lebih rendah dari yang seharusnya, maka uang disebut undervalued money. Namun jikalau nilai uang lebih tinggi dari yang seharusnya disebut overvalued money.


c. Standar Pincang


Standar pincang hanya terjadi di Negara yang menerapkan standar kembar menyerupai Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Agar nilai uang tetap sama dengan nilai emas atau perak, masyarakat harus boleh melebur uang emas dan pemerintah harus mau memperjualbelikan emas dan perak. Tapi dalam standar pincang, hak melebur uang ini dicabut.


Kelebihan standar emas:

a. Nilai emas stabil.

b. Menyeimbangkan defisit dan surplus.


Kekurangan standar emas :

a. Terjadi dilema pengangguran

b. Jika cadangan emas banyak, ekonomi akan berjalan baik. namun, Negara bukan penghasil emas akan mengalami dilema saat cadangan emas tidak cukup banyak.

c. Sistem tidak berjalan secara otomatis.


B. Standar Kertas


Standar kertas yaitu sistem keuangan di mana nilai tiap satuan uang tidak lagi ditentukan dengan berat tertentu logam mulia. Uang kertas sebagai alat pembayaran yang sah. Agar sah, uang kertas harus dikeluarkan oleh bank sentral yang dijamin oleh Undang-Undang. Di Indonesia, bank sentral yaitu Bank Indonesia.


Kelebihan uang kertas :

a. Bahan untuk menciptakan uang kertas gampang dicari dan harganya murah.

b. Nilai uang kertas stabil

Kekurangan uang kertas :

a. Bergantung pada kepercayaan masyarakat.

b. Lebih sulit untuk mencapai nilai stabil.


Itulah sahabat pembahasan mengenai sistem standar moneter. Sudah paham bukan? Ternyata ada beberapa jenis standar yang digunakan, yaitu standar logam dan standar kertas. Kalau di Indonesia memakan standar yang mana hayo?



Sumber https://bangkusekolah.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sistem Standard Moneter"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel