-->

iklan banner

Pengertian, Sistem Dan Desain Pencahayaan Buatan

 ialah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami Pengertian, Sistem dan Desain Pencahayaan Buatan

A. Pengertian Pencahayaan Buatan 
Pencahayaan buatan ialah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami, secara umum cahaya tersebut berasal dari hasil karya insan berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti jikalau sinar matahari tidak ada. 

Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu kegiatan keseharian kita, contohnya ditempat kita bekerja. Bahkan, ada kalanya dengan cahaya buatan yang baik akan mempertinggi kegiatan kita dalam bekerja jikalau dibandingkan pada dikala beraktivitas pada cahaya siang hari (alamiah). 

Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu minyak tanah, lilin, lampu gas hingga pada lampu listrik. Setelah listrik ditemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak dipergunakan lagi. 

Penerangan dibutuhkan semoga mata kita merasa nyaman bila melihat dan beraktivitas. Tingkat kenyamanan ini bersama-sama relatif bagi setiap orang. Ada orang yang merasa nyaman dengan penerangan yang relatif sedikit (gelap) dan ada pula yang merasa nyaman bila ruangannya terang benderang dengan cahaya. Bila dirasa kurang terang, kebanyakan solusi yang digunakan ialah menambah pencahayaan buatan dengan m emasang lampu-lampu. Penerangan buatan ini tidak dibutuhkan bila pencahayaan alami pada siang hari dirasa sudah cukup. 

Sebagai seorang arsitek, sebaiknya mempunyai pengetahuan yang cukup wacana pencahayaan, baik pencahayaan alami ataupun pencahayaan buatan, memperkirakan banyaknya cahaya dalam ruangan juga ada dalam ilmu arsitektur, yang jadinya sanggup menjadi sebuah pola dalam rancangan rumah, yang memilih berapa banyak lampu yang dibutuhkan, jendela yang dibutuhkan, dan berapa lumens (satuan ukur intensitas cahaya) sebaiknya hadir dalam sebuah ruangan. 

B. Sistem Pencahayaan Buatan 
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum sanggup dibedakan atas 3 macam yakni:
1. sistem pencahayaan merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melaksanakan kiprah visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit. 

2. sistem pencahayaan terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk festival atau penonjolan suatu objek alasannya akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui prosedur pemantulan cahaya. Sistem ini sanggup juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata alasannya bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata. 

3. sistem pencahayaan setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu contohnya daerah kerja yang memerlukan kiprah visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk: 
• memperlancar kiprah yang memerlukan visualisasi teliti 
• mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari arah tertentu. 
• Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan khusus yang ingin diterangi 

Contoh Penggunaan Jenis Lampu Interior 
a) lampu dinding : wall lamps
Lampu dinding biasa digunakan untuk tujuan menjadi hiasan dinding, atau memberi penerangan yang agak remang ketika malam datang dan lampu lain dimatikan. Lampu dinding juga bisa digunakan untuk memperkuat sebuah area, contohnya area duduk. Bisa juga digunakan untuk memberi petunjuk arah, menyerupai pada lobi-lobi hotel. 

b) lampu lantai : floor lamps
Lampu lantai bisa digunakan untuk memperlihatkan penerangan lebih, atau memperkuat keindahan sebuah desain interior. Jenis ini bisa digunakan untuk lampu baca di sebelah dingklik baca atau sofa, bahkan menjadi penghias ruang tamu. 

c) lampu meja : desk lamps 
Lampu meja banyak digunakan untuk kegiatan membaca atau kegiatan lain di meja, dan sebagian besar merupakan lampu untuk area meja saja. Lampu jenis ini sebaiknya bisa diatur dari segi kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya sesuai kebutuhan.

d) lampu langit-langit : ceiling lamp
Jenis lampu ini dipasang dibawah langit-langit dengan aneka macam bentuk aksesoris yang bisa didapatkan di toko-toko lampu atau supermarket materi bangunan dan peralatan rumah tangga. Jenis ini biasanya dipasang dengan daerah lampu yang berfungsi sebagai reflektor, dan banyak digunakan untuk perkantoran. 

e) lampu gantung : pendant fixtures
Lampu jenis ini paling banyak digunakan untuk rumah tinggal, alasannya fasilitas memasang jaringan kabel. Lampu gantung lantai dasar dengan langit-langit dari dak beton biasanya memakai lampu gantung. Lampu gantung juga biasa digunakan untuk ‘mengisi’ langit-langit yang cukup tinggi. contohnya di area void, tangga, dan sebagainya.  

C. Desain Lampu Untuk Fungsi Ruang
Setelah memilih sistem pencahayan, maka dilakukan pemilihan jenis dan bentuk lampu yang tepat, semoga tidak merusak pencahayaan rumah yang telah direncanakan. Pemilihan jenis lampu harus mempertimbang fungsi serta estetika, contoh nya pemilihan lampu hias yang bisa menambah nilai estetika.

Pencahayaan buatan biasanya dibutuhkan apabila tidak tersedia cahaya alami pada saat-saat antara matahari terbenam hingga matahari terbit. Juga pada dikala cuaca di luar rumah tidak memungkinkan menghantarkan cahaya matahari ke dalam rumah. 

Pencahayaan buatan pun digunakan dikala cahaya matahari tidak bisa menjangkau ruangan atau tidak sanggup menerangi seluruh ruangan secara merata, alasannya letak ruang dan lubang cahaya tidak memungkinkan bentuk armatur dan intensitas cahaya sanggup diatur sesuai cita-cita dengan mengacu kepada persyaratan fungsionalnya, waktu penggunaannya pun bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan. Beberapa contoh antara lain: 

1) Pencahayaan untuk ruang keluarga
Pencahayaan untuk ruang keluarga atau ruang santai harus bersifat fleksibel alasannya beberapa kegiatan di lakukan di ruang ini setiap hari, menyerupai duduk-duduk santai, mendengarkan dan menyaksikan sajian dari perangkat audio-visual, mendapatkan kunjungan kerabat dekat, membaca buku, majalah, dan sebagainya. 

Pencahayaan fleksibel yang dimaksud ialah tetap harus ada pencahayaan yang bersifat umum, menyebar dengan rata di seluruh ruangan, apalagi untuk kegiatan yang menghadirkan banyak orang dalam ruangan tersebut. Namun juga harus ada pencahayaan-pencahayaan khusus di beberapa sudut untuk kegiatan yang lebih khusus menyerupai membaca, mendengarkan musik, dan ngobrol yang sifatnya pribadi. Jenis armatur yang bersifat umum: downlight, bisa juga lampu gantung. Jenis armatur yang bersifat khusus: lampu duduk, lampu dinding, lampu tegak (standing lamp), lampu sorot (spot light) untuk ruang makan dan dapur Karena dapur dan ruang makan kini ini sering kali disatukan, pencahayaannya pun harus fleksibel, ada pencahayaan yang bersifat umum dan khusus.

Pencahayaan yang bersifat umum dibutuhkan untuk menerangi area-area dengan kegiatan frekuensi kerja tinggi menyerupai masak-memasak (mulai dari meracik hingga menghidangkan). Pencahayaan yang bersifat khusus dibutuhkan untuk menerangi area makan di seluruh meja makan semoga suasana lebih khusus, hangat, dan akrab. 

Jenis armatur yang bersifat umum: downlight. Jenis armatur yang bersifat khusus: lampu gantung. Hanya perlu diingat usahakan tidak menggantung terlalu dekat dengan meja makan alasannya akan menciptakan bayangan badan di sekeliling meja mengganggu kegiatan makan. 

2) Pencahayaan untuk ruang tidur
Walaupun ruang tidur bersifat sangat pribadi, pencahayaan sebaiknya terdiri dari dua jenis yaitu pencahayaan umum dan khusus. Pencahayaan umum berfungsi menerangi seluruh ruangan pada dikala ruangan belum dipergunakan untuk tidur. 

Pencahayaan khusus biasanya ditempatkan di meja sisi daerah tidur dan di meja rias. Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight. Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu meja (di atas meja samping daerah tidur), lampu dinding, lampu tegak (standing lamp). 

3) pencahayaan untuk ruang kerja
Pencahayaan umum yang menerangi seluruh ruangan tetap dibutuhkan. Pencahayaan khusus di meja kerja dibutuhkan semoga bekerja bisa lebih konsentrasi. Cahaya untuk meja kerja.Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight atau lampu gantung. Perlu diingat, penempatan titik lampu jangan membelakangi dingklik kerja alasannya akan menyebabkan bayangan badan menutupi bidang kerja. Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu belajar/lampu kerja dengan arah cahaya dipancarkan dari sisi kiri atau kanan meja kerja, jangan dari depan alasannya pantulan cahaya akan menciptakan silau. 

4) pencahayaan untuk kamar mandi, gudang, dan garasi
Pencahayaan untuk ruang-ruang yang disebutkan di atas sebaiknya yang bersifat umum, menerangi seluruh ruangan dengan merata dan terang benderang. Khusus untuk kamar mandi biasanya ada beberapa area yang mempergunakan pencahayaan khusus menyerupai cermin di atas washtafel, lemari/rak daerah penyimpanan peralatan mandi. Untuk gudang dan garasi, armatur lampu sebaiknya diberi pelindung untuk menghindari benturan dan gangguan-gangguan lain.

Sumber http://tugasku-4u.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian, Sistem Dan Desain Pencahayaan Buatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel