-->

iklan banner

Organisasi Sosial: Pengertian Dan Contohnya

Organisasi sosial merupakan salah satu konsep dasar dalam studi ilmu-ilmu sosial. Terminologi ”organisasi” sering dipakai dalam konteks yang bervariasi. Tak jarang kita mengasosiasikan sebuah komunitas, perkumpulan, kelompok studi, dan himpunan pelajar atau mahasiswa sebagai bentuk organisasi. Selain itu, negara, partai politik, tim pelaksana aturan juga sebagai sebuah organisasi.


Cakupan kata organisasi yang cukup luwes ditempatkan di banyak sekali konteks membuatnya sulit untuk didefinisikan. Sebagai contoh, kita menyebut keluarga sebagai kelompok sosial. Bisakah disebut juga sebagai organisasi sosial? Jika organisasi sosial terdiri dari individu atau masyarakat sebagai anggotanya yang terorgaisir, maka keluarga juga sanggup disebut sebagai organisasi sosial.







Kita tidak akan berlama-lama membahas perihal kerancuan pengertian organisasi sosial, atau dalam bahasa Inggris social organization. Definisi konseptual mengenai organisasi sosial kita serahkan saja pada para jago sosiologi. Di postingan ini saya akan mendefinisikannya dengan merujuk pada pendapat beberapa tokoh. Untuk mempermudah pemahaman, saya juga akan paparkan beberapa pola entitas yang sanggup disebut sebagai social organization.


Pengertian organisasi sosial


Organisasi sosial merupakan suatu bentuk pengaturan tindakan atau sikap individu untuk bekerja sama dalam mencapai visi atau tujuan yang disepakati. Adanya pengaturan tindakan mengandung pesan implisit bahwa sikap individu diorganisir sedemikian rupa untuk suatu tujuan tertentu.


Dengan demikian, kita sanggup pahami bahwa organisasi sosial terdiri dari kumpulan individu sebagai anggotanya. Dalam organisasi terdapat proses pengaturan sehingga sikap atau tindakan para anggotanya menjadi terorganisir. Organisasi juga mempunyai tujuan tertentu, untuk membedakan dengan kelompok yang spontan, tak bertujuan dan nggak jelas.







Kata ”sosial” yang berada di belakang istilah ”organisasi” menyiratkan keterlibatan banyak individu sebagai anggotanya, dimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. Dalam sosiologi, istilah antara ”organisasi” dengan ”organisasi sosial” sering dipakai bergantian.


Ogburn dan Nimkoff mendefinisikan organisasi sebagai artikulasi komponen-komponen yang berbeda untuk menjalankan fungsinya. Organisasi merupakan grup aktif yang dibentuk untuk menuntaskan masalah tertentu.


M. Johnson mengartikan organisasi sebagai sebuah aspek dari sistem interaksi sosial.


Elliot dan Merrill menyampaikan bahwa orgaisasi ialah suatu kondisi dimana beberapa institusi sosial berfungsi berdasarkan tujuan yang ditetapkannya.


Stephen Hunt mendefinisikan organisasi sebagai suatu bentuk pengaturan acara sosial yang melibatkan kontrol atas korelasi sosial demi mencapai tujuan tertentu.


Dalam sosiologi, penggunaan terminologi social organization ditekanan pada pengaturan komponen-komponen masyarakat dimana para anggotanya saling terhubung melalui kerjasama untuk tujuan tententu.


Adanya organisasi membuat masyarakat yang kompleks sanggup berpartisipasi dalam acara sosial yang kompleks. Pada dasarnya, segala bentuk organisasi atau acara yang terorganisir sanggup disebut sebagai social organization.


Sebagai contoh, negara ialah suatu bentuk organisasi politik. Sekolah ialah organisasi pendidikan. Bank ialah organisasi keuangan. Semua organisasi tersebut merupakan jenis atau tipe dari social organization. Dengan demikian, social organization mempunyai cakupan yang luas.


Baca juga Partai Politik: Pengertian, Sejarah dan Tujuannya







Setelah mendefinisikan organisasi sosial. Kita sanggup mulai mengenali unsur-unsurnya. Di atas kita sudah singgung sedikit. Kini saya akan perjelas satu-persatu:


Unsur-unsur organisasi sosial


Kumpulan individu, yaitu adanya individu sebagai anggota kelompok organisasi sosial.


Interaksi sosial, yaitu adanya interaksi para anggotanya. Interaksi dalam organisasi pada umumnya berbentuk kerja sama. Konflik eksis namun tidak dimanifestasikan.


Lembaga sosial, yaitu aspek-aspek kehidupan sosial yang mengalami institusionalisasi. Organisasi sosial niscaya menyentuk aspek tertentu yang dirumuskan dalam tujuannya.


Peran sosial, yaitu tugas yang dimainkan oleh anggota organisasi sesuai posisi dalam struktur organisasi atau fungsinya.


Kelas sosial, yaitu penjabaran individu atau kelompok dalam organisasi secara hierarkis. Jumlah kelompok elit biasanya lebih sedikit dibanding anggotanya.


Tujuan organisasi, yaitu tujuan bersama, bukan tujuan individual, yang hendak dicapai oleh para anggotanya melalui pembagian kerja dan kerja sama.


Beberapa unsur yang disebutkan di atas juga sanggup dipahami sebagai karakteristik pembentuk organisasi sosial. Setelah membaca pengertian dan unsur-unsurnya, saya akan sebutkan beberapa pola organisasi sosial yang eksis di masyarakat.


Baca juga Lembaga Sosial: Definisi dan Contohnya






Contoh-contoh organisasi sosial



  • Negara


Negara barangkali ialah pola social organization yang besar. Anggotanya terdiri dari kumpulan individu. Para elit yang disebut pemerintah bekerja untuk menyelenggarakan negara. Rakyat banyak menjadi anggota yang berkontribusi sekaligus dilayani. Tindakan individu baik yang berperan sebagai pemerintah atau rakyat jelata diatur oleh regulasi yang disepakati bersama. Kita sanggup sebutkan di sini, misalnya, undang-undang atau peraturan pemerintah. Negara mempunyai tujuan yang sanggup disarikan dari dasar ideologinya. Misalnya, tujuan didirikannya Bangsa Indonesia ialah membuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.



  • Partai politik


Parpol menjadi salah satu kendaraan politik yang sanggup ditunggangi individu tertentu untuk mencapai kekuasaan politik. Sekilas kita sudah sanggup pahami bahwa parpol ialah organisasi politik. Oleh risikonya sanggup pula disebut sebagai organisasi sosial. Landasan legal rasional didirikannya parpol membuat statusnya sebagai organisasi sosial yang formal. Partai politik ilegal bukanlah partai politik.



  • Organisasi kemasyarakatan


Organisasi kemasyarakatan biasa disingkat ormas. Tidak semua ormas melaksanakan sweeping. Tak sedikit ormas yang didirikan untuk menyelenggarakan donor darah. Ormas secara tipikal lahir dari bawah. Bermula dari kesadaran masyarakat untuk berkumpul dan membentuk visi bersama. Aktivitas ormas yang selalu terorganisir menyiratkan statusnya sebagai organisasi sosial. Terdapat ribuan ormas yang secara legal atau ilegal bangkit di Indonesia. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah ialah dua ormas besar yang bergerak di bidang ke agamaan.



  • Keluarga


Keluarga sanggup dilihat sebagai sebuah organisasi sosal. Dalam keluarga ada status dan tugas yang dimainkan oleh para anggotanya. Keluarga juga mempunyai tujuan, misalnya, sakinah, mawadah dan warrohmah. Unsur-unsur lainnya juga terpenuhi dalam keluarga sehingga layak disebut sebagai organisasi sosial.


Organisasi sosial merupakan salah satu konsep dasar dalam studi ilmu Organisasi Sosial: Pengertian dan Contohnya


Keempat pola di atas hanyalah segelintir dari banyak sekali macam social organization yang jumlahnya tak terhitung. Sejauh unsur-unsur organisasi yang telah disebutkan di atas terpenuhi, maka suatu entitas layak disebut sebagai organisasi sosial.


Baca Juga: Konsep Dasar Sosiologi



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Organisasi Sosial: Pengertian Dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel