-->

iklan banner

√ Klarifikasi Teknik Sampling Lengkap + Pola Pengambilan Sampel

Teknik Sampling – Penelitian kuantitatif sebagi peneltian yang mengeneralisasikan hasil penelitian pada populasi yang mempunyai persamaan. Tetapi dalam penggunakan populasi biasanya peneliti mempunyai beberapa pertimbangan. Maka dari itu pengambilan sampel biasanya dengan memakai teknik sampling. Makara teknik sampling ialah cara untuk mengambil sampel dalam penelitian.


Pada dasarnya teknik sampling dikelompokan menjadi dua, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling yaitu cara yang digunakan untuk pengambilan sampel dan dilakukan secara acak, maka dari itu semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.


Sedangkan untuk Non-probability sampling ialah cara pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang yang sama pada anggota populasi untuk dipilih untuk dijadikan sampel. Penjelasan mengenai metode sampling probability sampling dan non-probability sampling sebagai berikut.


 Penelitian kuantitatif sebagi peneltian yang mengeneralisasikan hasil penelitian pada pop √ Penjelasan Teknik Sampling Lengkap + Contoh Pengambilan Sampel


Teknik Probability Sampling


Teknik pengambilan sampel memperlihatkan peluang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih jadi anggota sampel. Teknik sampling ini mempuyai syarat utama yaitu sample diambil dari populasi yang homogen. Random sampling memberi citra bila distibusi data pada populasi berlaku dengan sembarangan setiap anggota dari populasi. Teknik sampling ini mencakup :



  • Simple random sampling


Pengeambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada pada populasi. Cara ini dilakukan bila anggotapopulasi dianggap homogen kata lainnya ialah mempunyai kesamaan. Maka dari itu populasi dipilih dapat mewakili kondisi populasi.



  • Proportionate stratified random


Teknik ini digunakan bila populasi punya anggota tidak homogony dan tidak bertingkat. Seperti bila peneliti melaksanakan survy perihal perspektif siswa perihal progam sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dalam lingkungan sekolah jadi yang melibatkan semua siswa secar terjadwal. Populasinya seluruh siswa Sekolah Menengan Atas Y mempunyai tingkat X, XI, XII. Misalnya memiliki  siswa berjumlah kelas X 150, kelas XI 120 dan kelas XII 100, jadi jumlah sampel yang diambil ialah jejang kelas.



  • Disproportionate stratified random sampling


Teknik yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel, dengan kondisi populasi bertingkat tetapi kurang proporsional. Contohnya  sebuah organisasi mahasiswa jurusan manajemen bisnis terdiri atas beberapa tingkat atau semester anggota dari organisasi itu terdiri dari semester 1  berjumalah 25 orang. Semester 3  berjumlah 30 orang, semester 5 berjumlah 2 orang dan semester 2 berjumlah 1 orang. Sehingga, untuk mahasiswa semester 5 dan 7 harus diambil semuanya alasannya ialah jumlahnya yang sedikit dari pada dengan tingkat yang lain.



  • Cluster sampling (area sampling)


Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti mempunyai sumber data yang luas. Penentuan penduudk dimana yang dijadikan sumber data, maka dari itu pengambilan sampelmya berdasarkan tempat populasi yang sudah ditetapkan.teknik ini sering digunakan dengan dua tahapan yaitu penentuan sampel daerah, dan menentukan orang yang ada di tempat secara sampling juga. Contohnya menyerupai cluster sampling soalnya bekerjasama dengan tempat yang mempunyai jumlah subjek banyak. Diantara lain bentuk cluster sampling yaitu multi stage random sapling dilalkukan apabila cakupan penelitian sangat besar. Tahap dilaksanakan dari tempat yang besar menuju tempat lebih kecil.


Teknik Non- Probability Sampling


Teknik sampling yang diambil dengan tujuan dan maksud tersendiri oleh peneliti. Adanya tujuan yang timbul alasannya ialah duduk perkara penelitian, jadi teknik non-pribability sampling tidak dapat dilakukan generalisasi kesimpulan mengenai populasi. Teknik ini mencakup sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling, Berikut penjelasannya.



  • Sampling sistem matis


Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang diberi nomor urut. Lalu pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor. Pengambilan nomor berdasarkan kelipatan dari bilangan, nomor genap atau ganjil saja.



  • Sampling kuota


Merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi mempunyai ciri – ciri khusus  maka dari itu kuota diinginkan terpenuhi.



  • Sampling incidental


Teknik yang menentukan sampel atas dasar ketidak sengajaan, siapa saja yang tidak sengaj bertemu dengan peneliti di awal dapat digunakan untuk sampel, tetapi sesuai syarat bila orang yang ditemui kebetulan sesuai untuk dijadikan sumber data.



  • Purposive sampling


Purposive sampling adalah  teknik yang menentukan sampel memakai pertimbangan tertentu. Contoh purposive sampling melaksanakan penelitian terhadap cara guru matematika mengajar di wilayah tertentu, maka sampel yang menjadi sumber data ialah guru mata pelajaran matematika. Tetapi sampel teknik purposive sampling ini akan sangat cocok bila digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melaksanakan generalisasi.



  • Sampling jenuh


Teknik  sampling yang penentuan sampelnya bila seluruh angora populasi digunakan menjadi sample. Ini dilakukan bila jumlah populasi cenderung kecil misalnya, kurang dari 30 orang atau penelitian menginginkan menciptakan generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dalam arti lain sampel jeuh ialah sensus  yang manaseluruh anggota populasi dijadikan sampel.



  • Snowball sampling


Teknik pentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil lau membesar menyerupai bola salju. Untuk penentuan sampel ini awalnya menentukan satu, dua orang tapi alasannya ialah dua orang belum lengkap makan peneliti mencari orang pelengkap untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Sampai data yang diperlukan terlengkapi.


Baca juga : Populasi dan Sampel


Saat melaksanakan penelitian pada suatu populasi diperlukan data yang representative biar hasil penelitian lebih kuat. Proses dalam pengambilan data ini yang harus menjadi perhatian alasannya ialah bila populasi berjumlah besar maka data yang dicari akan sangat banyak juga, maka dari itu sangat memerlukan teknik sampling atau proses pengambilan sampel yaitu pengabilan teladan sebagian populasi dijadikan data untuk mewakili populasi itu. Tull dan Hawkins menyatakan Langkah –langkah teknik sampling ada enam, diantaranya adalah.


Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian (Teknik Sampling) :



  1. Penentuan populasi atau defined the population yaitu untuk penentuan populasi terlebih dahulu kemudian populasi di bagi menjadi empat komponen menyerupai elemen, unit sampling, tempat dan waktu penelitian.

  2. Spesifikasi sampling frame atau specified sampling frame yaitu mempunyai tujuan digunakan untuk menjelaskan dengan lengkap dan spesifik dari elemen populasi, pada tahap ini ada hal yang harus di jealskan yaitu sasaran populasi dan populasi sampling.

  3. Spesifikasi unit sampling atau specified sampling unit yaitu unit sampling yang merupakan unit dasar elemen populasi akan dijadikan sampel, tapi biasanya dapat bangkit sendiri jasi sebuah komponen populasi sendiri atu berupa unit sampling dari elemen populasi.

  4. Seleksi metode sampling atau specified sampling method tahap ini menentukan metode sampling yang akan dipakai. Metode yang akan digunakan yaitu teknik probabilitas (probability sampling method)  dan tenik non-probilitas (non probability sampling method).

  5. Penentuan ukuran sampel atau determine sampling size yaitu penetuan besar sampel yang berdasarkan dari jenis studi, homogenitas populasi, jenis sampel, dan jumlah dana maupun personel yang ada.

  6. Persiapan sampling plan atau specified sampling plan yaitu merupakan acara perancanaan giman suatu keputusan yang sudah diambil dapat dilaksanakandengan baik dilapangan, yaitu kelengkapan perangkat lunak dan populasi yang cukup representative untuk diteliti. Tetapi dapat populasi tepat ternyata tidak seragam (completely hetergenous) jadi pengkelompokan lengkaplah menjadi jalan untuk memperlihatkan citra representative.


Pelajari juga : Indikator adalah


Itulah kiranya sajian gosip mengenai bahan teknik sampling yang dapat kami sajikan kepada sobat sahabat semuanya. Semoga dapat membantu sobat sahabat dalam menuntaskan kiprah karya ilmiahnya. Khususnya sobat sahabat yang sedang mengerjakan kepingan metodologi penelitian skripsi maupun tesisnya. Selamat berguru dan sukses selalu!



Sumber https://carajuki.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Klarifikasi Teknik Sampling Lengkap + Pola Pengambilan Sampel"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel