Jenis Data Penelitian
Jenis data penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti sangat tergantung pada separti apa desain riset dan formula rumusan problem yang dibikin. Tidak semua jenis data harus dikumpulkan untuk memperoleh temuan riset yang optimal. Justru sebenarnya, hanya jenis data yang relevan saja yang diharapkan apabila peneliti ingin memperoleh hasil riset yang optimal.
Dalam riset sosial, termasuk penelitian sosiologi, jenis data ditentukan oleh desain penelitian dan rumusan masalah. Ada rumusan problem yang didesain untuk hanya sanggup dijawab dengan data numerik, ada yang didesain untuk hanya sanggup dijawab dengan narasi. Di sini peneliti sosial harus jeli dalam menentukan data mana yang ingin dikumpulkan.
Postingan ini akan membahas wacana jenis data penelitian dalam riset sosial. Masing-masing jenis data akan dijelaskan secara ringkas dan terang untuk membantu pembaca menentukan mana data yang paling sesuai dalam penelitiannya.
Klasifikasi jenis data penelitian ada banyak sekali macam. Saya akan menuliskan beberapa jenis yang pokok saja. Beberapa pola data penelitian juga dipaparkan guna memudahkan pemahaman pembaca blog ini.
Jenis data penelitian sosial
Jenis data penelitian sanggup diklasifikasikan menjadi dua macam: berdasarkan pendekatan penelitiannya dan berdasarkan proses pengumpulan datanya. Berdasarkan pendekatannya, ada dua jenis data penelitian, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan berdasarkan proses pengumpulan datanya ada jenis data primer dan sekunder. Masing-masing jenis data penelitian tersebut dijelaskan sebagaimana berikut:
Berdasarkan pendekatannya
- Data kualitatif
Data kualitatif diharapkan apabila desain penelitian yang disusun ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif secara metodologis berbeda dengan penelitian kuantitatif. Sebelumnya, aku sudah pernah menuliskan perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Riset sosial kualitatif membutuhkan data kualitatif yang biasanya berupa deskripsi mendalam. Apa itu data kualitatif?
Untuk sanggup menjelaskan pengertian data kualitatif, kita perlu mengidentifikasi karakteristik pendekatan kualitatif itu sendiri, khususnya dalam upaya memperoleh datanya. Pendekatan kualitatif umumnya diterapkan untuk mengeksplorasi makna sosial dan kultural yang disampaikan oleh partisipan dalam bentuk narasi atau deskripsi mendalam.
Data kualitatif dengan demikian ialah data deskriptif atau eksploratif yang diperoleh dengan pendekatan kualitatif. Deskripsi disini sanggup berupa narasi yang berasal dari informan atau hasil interpretasi peneliti terhadap suatu teks atau narasi.
- Data kuantitatif
Data kuantitatif diharapkan apabila desain penelitian yang dibentuk ialah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif juga pernah aku ulas sebelumnya. Bagi pembaca yang ingin mendapat pengetahuan dasar wacana riset kuantitatif sanggup pribadi cek disini. Bentuk dasar data kuantitatif ialah numerik atau angka. Kadang, peneliti juga menyebutnya data statistik.
Kita juga perlu mengetahu karakteristik pendekatan kuantitatif untuk sanggup mendefinisikan apa yang dimaksud dengan data kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diterapkan pada penelitian yang berupaya untuk mengkuantifikasikan fakta atau data objektif yang diperoleh dalam proses pengumpulan data. Proses kuantifikasi sanggup berasal dari narasi pada penelitian kualitatif atau data set yang sudah berbentuk angka, untuk kemudian diolah dengan metode statistik.
Istilah kuantifikasi yang dipakai menyiratkan adanya proses transformasi data ke dalam angka-angka. Oleh lantaran itu, disebut juga numerik. Data kuantitatif selalu berupa angka yang merupakan modal untuk menghasilkan estimasi sehabis analisis.
Berdasarkan proses pengumpulan datanya
- Data Primer
Dalam proses penelitian sosial, sering kali data primer dianggap mempunyai status yang lebih tinggi ketimbang data sekunder. Sebenarnya tidak melulu demikian. Status data tidak lebih penting daripada kualitas data. Kualitas data-lah yang menentukan kualitas penelitian. Dengan demikian, mungkin saja penelitian yang memakai data primer kalah kualitasnya dengan penelitian yang memakai data sekunder. Apa perbedaan keduanya?
Perbedaan keduanya ditentukan oleh proses pengumpulan datanya. Data primer diperoleh pribadi oleh peneliti. Artinya, data tidak hingga ke tangan peneliti melalui tugas tangan pihak kedua, ketiga, dan seterusnya. Bisa diartikan pula, tanpa adanya peneliti, data tidak mungkin terkumpul.
Sebagai contoh, seorang peneliti melaksanakan wawancara dengan narasumber wacana manfaat sosial dari pengembangan biogas. Data hasil wawancara, data yang diperoleh peneliti ialah data primer lantaran didapatkan secara langsung. Umumnya, riset kualitatif memakai data primer yang diperoleh melalui metode wawancara mendalam.
Baca juga: Teknik Wawancara Penelitian
- Data Sekunder
Berbeda dengan data primer, data sekunder ialah data yang diperoleh peneliti melalui tugas pihak ketiga. Pihak ketiga ini yang menyediakan data untuk dipakai dan diolah peneliti. Sebagai contoh, peneliti memakai data statistik dari Biro Pusat Statistik (BPS) dalam sebagai sumber data risetnya. Maka, BPS merupakan pihak ketiga. Siapapun sanggup menjadi pihak ketiga asalkan sanggup menyediakan data yang dianggap berkualitas dan objektif berdasarkan peneliti yang memanfaatkannya.
Kendati data sekunder tidak diperoleh secara langsung, bukan berarti kualitasnya di bawah data primer. Pada banyak kasus, data sekunder dipakai lantaran peneliti memandang tidak mungkin untuk mengumpulkan data sendiri dari tangannya. Kemustahilan sanggup disebabkan oleh waktu, biaya, reputasi, atau regulasi.
Sebagai contoh, peneliti yang ingin meneliti wacana relasi antara jumlah anak dan kesejahteraan subjektif masyarakat di suatu negara. Dengan waktu yang dimiliki hanya satu semester, uang beasiswa yang tak sanggup meng-cover, reputasi peneliti yang masih mahasiswa, dan hukum pemerintah yang melarang, menciptakan opsi memakai data sekunder menjadi lebih masuk akal.
Keempat jenis data penelitian yang diuraikan di atas, tidak ada yang lebih berkualitas satu sama lain, tidak ada yang lebih baik satu sama lain, yang ada ialah mana yang lebih relevan. Relevansi jenis data penelitian yang dipakai tergantung pada desain penelitian dan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian tertentu hanya sanggup dijawab memakai jenis data tertentu.
Sebagai contoh, pertanyaan wacana nilai, makna, selera kultural oleh suatukelompok tertentu akan lebih relevan kalau dijelaskan dengan data kualitatif ketimpang kuantitatif. Sebaliknya, tingkat penganggurang terdidik di suatu negara lebih relevan dijelaskan dengan data kuantitatif. Pembaca yang masih ragu dalam menentukan jenis data yang sesuai, harus banyak berkontemplasi lebih dalam dengan melihat desain dan pertanyaan penelitian yang telah disusun.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Jenis Data Penelitian"
Posting Komentar