Perbedaan Ketimpangan Dan Kemiskinan
Wacana wacana ketimpangan dan kemiskinan sering dicampuradukkan meskipun kedua istilah ini bukan sesuatu yang sama. Kemiskinan umumnya memperlihatkan tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan tertentu.
Penduduk dikatakan miskin apabila mempunyai rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah kemiskinan. (Besarnya garis kemiskinan di Indonesia bias dilihat dari data BPS).
Ketimpangan (inequality) mendeskripsikan mengenai jurang antara mereka yang kaya (baca: pendapatan tinggi) dan miskin (baca: pendapatan rendah) (Taylor, 2012). Bisa jadi kemiskinan turun, namun tingkat ketimpangan dalam suatu masyarakat meningkat.
Hal tersebut terjadi saat suatu perekonomian membaik sehingga bisa membantu si miskin sedikit lebih kaya, namun juga menciptakan si kaya semakin kaya. Sebaliknya, saat perekonomian gres menurun, saat pasar modal turun drastis, bias jadi si miskin membaik tingkat pendapatannya, namun banyak pemodal kaya yang mengalami kerugian akhir transaksi di pasar modal, sehingga ketimpangan justru membaik.
Sumber gambar: indo.wsj.com |
Masalah ketimpangan ini dalam praktik sering memicu kecemburuan sosial dan kekerasan yang sering terjadi di aneka macam tempat di Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia seyogyanya bisa memperlihatkan kesejahteraan masyarakat jikalau kebijakan dan regulasi berpihak kepada rakyatnya.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya kesenjangan terjadi di mana-mana. Misalnya, di tempat miskin dan APBD-nya rendah, para pejabat dan kepala dinasnya mengendarai mobil-mobil mewah. Tak ketinggalan para kontraktor sebagai kawan kerja Pemerintah Daerah juga ikut menampilkan gaya hidup glamor di tengah kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Belum lagi perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi alam secara besar-besaran di daerah, masyarakat di sekitarnya hanya bisa menjadi penonton, mendorong kecemburuan sosial, ketegangan, dan terus memicu kesenjangan. Akibatnya masyarakat mengalami putus asa sosial yang berujung pada perbuatan kriminal atau kekerasan lainnya. (Sismosoemarto, 2012).
Selain ketimpangan dan kecemburuan sosial, kekerasan pada hakikatnya merupakan problem pemenuhan kebutuhan dasar. Studi beberapa ekonom dan sosiolog dunia wacana kekerasan lebih sering terjadi di negara-negara Afrika dan negara berkembang.
Mereka melaksanakan kekerasan sebab putus asa akhir kanal lapangan kerja yang sangat minim. Akibatnya mereka tidak bisa mendapat pemenuhan kebutuhan untuk kebutuhan sehari-hari. Pada gilirannya kekerasan muncul saat masyarakat tidak tahu lagi ke mana dan bagaimana caranya memenuhi kebutuhan hidup bahkan untuk yang paling fundamental sekalipun.
Sumber:
Kuncoro, Mudrajat. 2015. Praktis Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sumber http://pend-ekonomi.blogspot.com
0 Response to "Perbedaan Ketimpangan Dan Kemiskinan"
Posting Komentar