-->

iklan banner

√ Bukan Orang Depok Jikalau Tidak Pernah Mencicipi 5 Hal Ini

Depok ialah salah satu kota unik yang berada di pinggir Jakarta. Bukan hanya dari segi tata kota, kebijakan yang dikeluarkan oleh Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, terkadang juga bikin warga Depok geleng-geleng kepala.


Kurang lebih ada empat kebijakan nyentrik yang sudah dikeluarkan. Di antaranya ialah sehari tanpa mobil, sehari tanpa nasi, makanan dan minum harus memakai tangan kanan, serta menyuruh para PNS kota Depok untuk membawa pohon dari kampung.


Di samping itu semua, Depok menunjukkan banyak kesan untuk warganya. Bukan bermaksud untuk mengecilkan atau apapun itu, tapi beberapa hal ini hanya dapat dimengerti dan mungkin pernah di alami oleh warga Depok.


1. Pergi subuh pulang malam


Tidak dapat dipungkiri, bahwa Jakarta dapat disebut sebagai ladang untuk mencari rejeki. Hal tersebut juga dirasakan oleh banyak orang, termasuk warga Depok.


Kurang lebih ada sekitar 400 ribu warga Depok yang setiap hari pulang-pergi ke Ibu Kota untuk bekerja. Supaya terhindar dari macet, atau untuk meminimalisir terlambat masuk kantor, biasanya mereka berangkat pagi-pagi dan pulang saat sudah larut malam.


Tandi, warga yang tinggal di Jalan Cimanuk, Depok Timur, Depok, Jawa Barat. Mengaku bahwa, hampir setiap hari beliau tidak pernah dapat melihat matahari terbit atau karam di Depok. Tak heran jikalau ungkapan “Warga Depok Pergi Gelap Pulang Gelap” sudah sangat menempel pada mereka yang tinggal di sana.


2. Mengandalkan UI sebagai tempat berolahraga


Untuk urusan kebugaran, di kota Depok masih sangat minim sarana olah raga. Sebagai gantinya, Universitas Indonesia (UI) kerap kali dijadikan sebagai sarana untuk berolahraga.


Pasalnya, di kompleks UI akomodasi serta sarana olahraganya sangat lengkap mulai dari lapangan sepak bola, basket, jogging track, lapangan tenis serta masih banyak lagi.


3. Was-was jikalau pulang malam


Kota depok akhir-akhir ini sangat lekat dengan agresi kejahatan bermotor. Bahkan, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyampaikan bahwa, Kota Depok sudah darurat begal motor.


Hal tersebut lah yang hasilnya menciptakan warga Depok jadi ketar-ketir dan merasa was-was saat melintas di tempat Depok saat malam hari. Bagaimana tidak, agresi begal yang terjadi di Depok sudah beberapa kali memakan korban jiwa.


4. Kesulitan menyeberang


Ini merupakan hal yang paling sering dirasakan oleh warga Depok, khususnya buat mereka yang sering kali bolak-balik di tempat Margonda Raya.


Infrastruktur dari kota Depok dapat dikatakan sedikit kacau. Selain macet, jembatan penyeberangan orang (JPO) juga sangat minim. Di sepanjang jalan Margonda Raya kurang lebih hanya ada dua JPO.


Oleh sebab itu, para penyeberang hanya dapat mengandalkan zebra cross untuk menyeberang di tengah lau-lalang kendaraan.


5. Tak punya club sepak bola kebanggaan


Biasanya, setiap wilayah yang ada di Indonesia mempunyai klub sepak bola pujian masing-masing. Sebut saja Persib, yang menjadi klub pujian Kota Kembang dan masih banyak lagi yang lainnya.


Namun, hal tersebut tampaknya tidak dimiliki oleh warga Depok. Kota Depok memang sempat mempunyai klub sepak bola, tapi itu dulu.


Namanya Persikad (Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Depok) tapi kini tidak lagi milik warga Kota Depok. Klub yang populer dengan kostum warna kuning itu tersebut sudah dibeli oleh sekelompok PNS Pemkab Purwakarta yang berpatungan dengan pihak swasta.



Sumber https://carajuki.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Bukan Orang Depok Jikalau Tidak Pernah Mencicipi 5 Hal Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel