-->

iklan banner

Wisata Banyuwangi Pantai Mustika Dan Pulau Mustika

Wisata Banyuwangi
Pantai Mustika dan Pulau Mustika


     Pantai Mustika terletak di antara Pantai Pulau Merah dan Pantai Pancer. Posisinya masih satus garis dengan pantai Pulau Merah, sekitar tiga sampai empat kilometer disebelah baratnya. Untuk menjangkau Pantai Mustika pengunjung sanggup melewati bibir pantai atau memutar memakai kendaraan melalui jalan desa. Sedangkan dari Pantai Pancer, lokasi Pantai Mustika sempurna disebelah timur TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pancer. Ada papan nama petunjuk arahnya yang sanggup dilihat oleh pengunjung. Pantai Mustika tergolong pantai yang masih perawan. Warga setempat mengenal lokasi ini sebagai Mustaka (kepala) daerah Teluk Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

     Nama Pantai Mustika konon berkaitan dengan kedatangan Ratu Kidul ke tempat tersebut. Sewaktu pulang mustikanya tertinggal. Lalu ada seseorang yang menemukan mustika tersebut. Karena orang tersebut mengetahui bahwa mustika itu milik Ratu Kidul, maka ia membuangnya ke maritim dengan cita-cita sanggup kembali kepada pemiliknya. Dari situ kemudian pantai ini dinamakan Pantai Mustika. Soal kebenaran dongeng tersebut tentu berpulang pada dogma masing-masing orang.

Baca Juga

     Pantai Mustika yang cukup nyaman untuk bersantai bersama keluarga tersebut mempunyai ombak yang cukup kondusif untuk belum dewasa yang ingin bermain di tepi pantai maupun berenang. Selain hamparan pasir putih yang bersih, kontur pantai yang landai dan membentuk mirip setengah lingkaran, juga sangat baik di jadikan lokasi olahraga. Kawasan sekitarnya cukup rindang dengan ratusan pohon kelapa, seakan menjadi kanopi alami di Pantai Mustika. Kesejukan pantai sanggup dirasakan begitu memasuki daerah tersebut. Beberapa meja dan bangku sudah tertata rapi di sana. Meja tersebut berderet di sepanjang garis pantai dan cukup nyaman dijadikan tempat bersantai sambil menikmati view sunrise.

     Dari pantainya pengunjung melihat secara pribadi panorama alam Pulau Mustaka di seberang. Pulau seluas 3 hektar yang berjarak sekitar empat mil maritim dari bibir pantai ini menyuguhkan panorama dinding tebing yang menawan di hampir semua bab terluarnya. Tebing tersebut seolah benteng alam bagi populasi monyet yang hidup di sana.


     Perairan sekitar Pulau Mustaka juga menyimpan keindahan bawah maritim yang relatif perawan. Terumbu karang, keragaman ikan hias menjadi daya tarik yang tak ternilai. Keindahannya sanggup dinikmati dengan snorkeling. Selain itu, perairan Mustaka menjadi spot para mancing mania. Saking jernihnya air di sana, pengunjung sanggup melihat isi maritim sampai ke dalaman empat meter. Terumbu karang dan biota maritim sanggup dilihat secara terang dengan mata telanjang.

     Menurut warga setempat, Pulau Mustaka populer dengan terumbu karang yang indah dan juga menjadi habitat dan berkumpulnya banyak sekali jenis ular laut. Meski terdengar berbahaya, tapi sampai ketika ini be lum pernah ada kejadian ular menggigit pengunjung. Keberadaan ular maritim di sekitar Pulau Mustaka itu justru menjadi daya tarik tersendiri. Meski banyak ular, sejauh ini tidak ada kecelakaan yang melibatkan manusia. Tentu saja, asal kan pengunjung tidak mengganggu ular maritim tersebut.

     Konon di Pulau Mustaka ada peninggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng pengintai lengkap dengan meriam besar di puncaknya. Situs ini sekaligus menjadi wisata sejarah meski banyak dongeng mistis seputar keberadaannya. Banyak warga mengatakan, di Pulau Mustaka kerap muncul penampakan makhluk gaib. Karena itu ada rencana untuk menyebarkan Pulau Mustaka sebagai tujuan wisata mistis. Untuk menuju Pulau Mustika, pengunjung sanggup memanfaatkan bahtera nelayan yang bersandar di Pantai Pancer.

     Tak jauh dari Pulau Mustaka terdapat satu pulau yang disebut Pulau Mbedil. Pulau ini terbagi dua, Pulau Mbedil Satu dan Pulau Mbedil dua yang terpisahkan selat pendek. Nama 'Mbedil' diambilkan dari bahasa Jawa. Mbedil asal kata dari Bedil. Dalam bahasa Indonesia berarti senjata api. Makara Mbedil mempunyai arti menembak.Selain itu alasannya yakni bentuknya ibarat bedil, sehingga dinamakan juga Pulau Bedil.

     Nah, kedua pulau Mbedil itu konon mempunyai keunikan yang berkaitan dengan namanya tersebut. Sesekali dari arah Pulau di sebelah barat Pulau Merah itu terdengar bunyi mirip dentuman meriam. Suara dentuman itu berasal dari hempasan ombak yang masuk ke gua yang ada di bawah bibir tebing pulau Mbedil. Suaranya terdengar dari jarak sekitar 100 meter. Semakin kencang hempasan ombak, maka semakin nyaring bunyi dentuman pula.

     Yang lebih unik lagi, bunyi tembakan itu akan diikuti kemunculan pelangi pendek yang melayang di antara Pulau Mbedil satu dan dua. Fenomena ini hanya berlangsung beberapa menit saja dan di kala matahari bersinar terik.



     Di sekitar Pulau Mbedil tersebut terdapat sebuah karang yang dipercaya sebagai sebuah media untuk Ratu Pantai Selatan atau Nyai Roro Kidul muncul ke dunia ini dari dunianya.

     Karang tersebut dari bibir Pantai Selatan terlihat ibarat sebuah bangku yang berdiri. Karena itu karang itu disebut sebagai Karang Kursi. Karang bangku ini dimitoskan sebagai tempat Nyi Roro Kidul muncul. Kalau kita bangun diatas Karang Kursi itu terdapat sebuah jendela angin dari bawah maritim yang mengembuskan angin puting-beliung dari maritim dan disusul air maritim yang menyembur ke atas. Uniknya, air yang menyembur tersebut tidak asin melainkan tawar.

     Namun kalau pengunjung masih belum cukup nyali ke Pulau Mbedil, masih ada lokasi yang tidak kalah menarik. Di sebelah barat Pantai Mustika terdapat lokasi yang di namakan Wedhi Ireng (pasir hitam). Di lokasi itu ada pantai dengan dua macam pasir; berwarna putih higienis dan berwarna hitam. Dua warna itu tidak menyatu, sehingga sangat sedap dipandang mata. Waktu yang diperlukan menuju Wedhi Ireng tidaklah lama. Jika tenaga masih prima, cukup 30 menit dengan berjalan kaki dari Pantai Mustika.

     Daya tarik Pantai Mustika tidak hanya terletak pada keindahan alamnya, keguyuban warga setempat juga menjadi objek menarik. Kesadaran masyarakat terhadap ke bersihan layak diacungi jempol. Sekali dalam sepekan, tua-muda membersihkan daerah pantai.

     Pengunjung Pantai Mustika berasal dari warga masyarakat baik dari Wilayah Kecamatan Pesanggaran maupun dari luar Wilayah Kecamatan Pesanggaran. Potensi alam yang cukup indah tersebut sudah selayaknya untuk dikelola secara profesional dengan cita-cita sanggup berkembang secara maksimal, sebagai salah satu destinasi wisata alternatif selain Pantai Pulau Merah, Pantai Teluk Hijau maupun Pantai Sukamade.

Sumber http://ganangalfianto.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Wisata Banyuwangi Pantai Mustika Dan Pulau Mustika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel