-->

iklan banner

Pendidikan Patriotisme

Pendidikan Patriotisme


Patriotisme secara etimologi berasal dari kata dasar patriot yang artinya pecinta (pembela) tanah air. Maka patriotisme memiliki makna semangat cinta tanah air yang diwujudkan dengan perilaku seseorang yang sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.

Dalam ensiklopedi Indonesia patriotisme diartikan sebagai rasa cinta tanah air dan kesetiaan seseorang kepada tanah air dan bangsanya, kekaguman kepada akhlak dan kebiasaannya, serta perilaku dedikasi demi kesejahteraan tanah airnya. Di dalamnya juga terkandung makna rasa persatuan dan kesatuan bagi bangsanya.

Secara sederhana patriotisme ialah rasa cinta pada tanah air yang membuahkan perilaku dedikasi dan pengorbanan jiwa, raga, materi, dan seluruh kemampuan yang dimilikinya demi kejayaan dan kesejahteraan tanah airnya. Dari pemahaman tersebut seringkali disebut secara bersamaan dengan kata nasionalisme. Kata nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah kesadaran keanggotaan dari suatu bangsa yang secara potensial atau nyata gotong royong mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa. Dari pemahaman ini istilah patriotisme dan nasionalisme saling terkait dan tidak sanggup dipisahkan. Bahkan Hans Wehr memperlihatkan makna sepadan antara dua istilah tersebut. Karena qaummiyah yang artinya kebangsaan disejajarkan dengan kata wathoniyyah yang artinya cinta tanah air.

Memahami paparan diatas sanggup dirumuskan sebuah pengertian pendidikan patriotisme sebagai: bimbingan dan dukungan yang diberikan secara sadar melalui interaksi yang komunikatif antara pendidik (ustadz) dan penerima didik (murid) dalam rangka pembentukan patriot-patriot bangsa yang siap mengabdi dan berkorban untuk kejayaan dan kesejahteraan bangsa dan negaranya.

Pendidikan Patriotisme Dalam Prespektif Islam
Perasaan cinta tanah air diperbolehkan dalam agama Islam, bahkan dianjurkan oleh Rosulullah SAW terbukti dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dari Anas: Rosulullah SAW bersabda “Cinta Arab sebagian dari iman dan yang membencinya ialah munafik”. Hadits ini mengisyaratkan bahwa patriotisme sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, alasannya bila dicermati, kata “Arab” tersebut bermakna bangsa Arab, bahasa Arab, dan tanah (air) Arab. Walaupun tidak ditegaskan apakah Hadits itu bermakna bangsa, bahasa, dan tanah air. Makna dibalik pemahaman ini bahwa bangsa, bahasa, dan tanah air menempel pada kata “Arab” yang disabdakan oleh Nabi SAW.

Dalam kaitannya dengan hidup berbangsa dan bernegara, ada dua makna yang terkandung dalam hadits tersebut: (1) kalau usulan Nabi itu ditujukan kepada orang Arab, berarti hadits tersebut bertujuan menanamkan patriotisme, dan (2) kalau hadits itu ditujukan kepada seluruh ummat Islam, berarti hadits tersebut mengajak mengasihi semua bangsa untuk saling mencintai. Dengan kata lain yang bukan bangsa Arab (‘Ajam) mengasihi bangsa Arab, yang bangsa Arab mengasihi bukan bangsa Arab, alasannya ummat Islam tidak hanya terdiri dari orang Arab saja.

Patriotisme berbeda dengan fanatisme kesukuan yang terperinci dihentikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Zubayr Ibnu Mat’am : “Bukan golonganku orang yang mengajak berkelompok (kesukuan / ashobiyyah) dan bukan golonganku orang yang berperang membela kelompoknya dan bukan golonganku orang yang mati lantaran kelompoknya”.

Sikap berkelompok atau ashobiyah (kesukuan) yang pada ujungnya berakibat pada perpecahan. Sedangkan agama Islam sangat menentang adanya perpecahan atau berpecah belah, sebagaimana firman Allah :”Berpeganglah kau semua pada tali Allah dan janganlah kau bercerai berai” (QS 3 Ali ‘Imron:103).

Dengan demikian fanatisme kelompok diangap dosa dan tidak dibenarkan dalam agama Islam lantaran sangat potensial menyebabkan perpecahan, bahkan fanatisme kelompok sanggup mengorbankan kepentingan yang lebih besar yaitu persatuan bangsa dan negara serta agama Islam.

Sementara itu patriotisme, bukanlah semangat kelompok kecil melainkan rasa cinta tanah air yang penuh dengan usulan persatuan dan kesatuan. Maka patriotisme amat memungkinkan sebagai sarana (wasilah) membangun persatuan dan kesatuan dalam sebuah komponen besar pemerintahan yang sah, meskipun didalamnya ada banyak sekali suku dan akhlak istiadat.

Adapun tipe patriotisme yang dimiliki oleh ummat muslim ialah seseorang yang menjadi rujukan bagi rakyat negaranya, apapun agama yang dianutnya. Mereka harus saling berafiliasi dalam segala kegiatan guna mempertahankan kedaulatan, menyebarkan ilmu pengetahuan, kebaikan, kekuatan dan segala sumber daya yang dimiliki oleh tanah air (Rashid Ridho, 1994).

Pendidikan patriotisme dimaksudkan untuk penanaman rasa cinta tanah air pada putra-putri bangsa melalui forum pendidikan sehingga membentuk patriot bangsa yang bertanggungjawab untuk mewujudkan kedaulatan, kesejahteraan, dan kejayaan negara sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan dibekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai untuk membangun negaranya.

Sumber http://ganangalfianto.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pendidikan Patriotisme"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel