-->

iklan banner

Usaha Memproduksi Energi Biodiesel Sebagai Pengganti Bbm Pada Kendaraan Beroda Empat Maupun Industri


Cara Membuat Biodiesel dari Minyak Jelantah  USAHA MEMPRODUKSI ENERGI BIODIESEL  SEBAGAI PENGGANTI BBM PADA MOBIL MAUPUN INDUSTRI


Cara Membuat Biodiesel
A.   Cara Membuat Biodiesel dari Minyak Jelantah
Bahan-bahan dan peralatan yang diharapkan untuk menciptakan biodiesel dari minyak jelantah diharapkan bahan-bahan lain menyerupai methanol 99% dan soda api (NaOH) dengan peralatan bejana plastik, gelas ukur, panci, kompor, sarung tangan karet, timbangan, pompa udara akuarium, kain katun tipis untuk penyaring, dan selang. Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1.     Bahan pelarut (metoxida) dibentuk dengan mencampurkan 900 ml methanol dan 21 gram NaOH hingga larut selama 15 menit
2.     Campurkan metoxida ke dalam bejana berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk menggunakan sendok plastik selama 30 menit atau adonan sudah rata
3.     Biarkan 4-12 jam hingga terjadi pengendapan
4.     Pengendapan ditandai dengan dua lapisan berbeda warna dengan lapisan gelap berada di bawah yang disebut crude gliserin, sedangkan lapisan atas berwarna bening, crude BD
5.     Pisahkan crude biodisel dari crude gliserin kemudian masukkan ke bejana untuk dicuci dengan cara mencampurkan air higienis sebanyak dua liter.
6.     Pompakan udara melalui pompa udara akuarium dan biarkan beberapa dikala sehingga muncul warna putih susu
7.     Pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning dengan air warna putih melalui selang
8.     Biodiesel yang telah bening dimasukkan ke panci kemudian panaskan hingga 100 derajat beberapa menit semoga air dan sisa methanol menguap.
9.     Biodiesel yang telah dipanaskan dan didinginkan sanggup eksklusif dipergunakan untuk kendaraan beroda empat maupun mesin diesel industry
Langkah-langkah diatas sanggup menggunakan peralatan seadanya di rumah, jikalau tidak ada sanggup disubsitusi dengan peralatan yang sejenis. Pembuatan biodiesel sangat mudah, sehingga sanggup dilakukan dirumah

Baca Juga



Baca Juga :


B.   Cara Membuat Biodisel Dari Tanaman Buah Jarak (Jathropa Curcas)
Dari hasil penelitian yang dilakukan Dr.Ir.Robert Manurung MEng, pengajar di Jurusan Kimia Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama timnya (Eiichi Nagayama dan Masanori Kobayashi dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO- Jepang)
Menurut Manurung, proses pembuatan minyak jarak juga tidak terlalu rumit dan sanggup dilakukanoleh siapa saja dengan peralatan seadanya, caranya:
1.     Kukus buah jarak selama satu jam.
2.     Lalu, daging dihancurkan dengan mesin blender.
3.     Setelah itu, daging buah dan biji yang sudah dihancurkan dimasukkan ke dalam mesin tempa minyak.
4.     Dengan penitikberatan dongkrak hidrolik, ampas diperas hingga menghasilkan minyak.
5.     Setiap 10 kilogram biji jarak yang sudah dihancurkan akan menghasilkan 3,5 liter minyak jarak sebagai pengganti solar. Minyak ini berwujud menyerupai minyak goreng, yaitu kental, licin, dan baunya tidak mencolok.


C.   Cara Membuat Biodiesel Dari Minyak Kelapa Sawit
Berikut proses pembuatan Biodiesel dari minyak kelapa sawit :
1.     Transesterifikasi
Proses transesterifikasi mencakup dua tahap. Transesterifikasi I yaitu pencampuran antara kalium hidroksida (KOH) dan metanol (CH30H) dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi I berlangsung sekitar 2 jam pada suhu 58-65°C.

Bahan yang pertama kali dimasukkan ke dalam reaktor ialah asam lemak yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu yang telah ditentukan. Reaktor transesterifikasi dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Selama proses pemanasan, pengaduk dijalankan. Tepat pada suhu reaktor 63°C, adonan metanol dan KOH dimasukkan ke dalam reaktor dan waktu reaksi mulai dihitung pada dikala itu. 

Pada simpulan reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94%. Selanjutnya produk ini diendapkan selama waktu tertentu untuk memisahkan gliserol dan metil ester. Gliserol yang terbentuk berada di lapisan bawah lantaran berat jenisnya lebih besar daripada metil ester. Gliserol kemudian dikeluarkan dari reaktor semoga tidak mengganggu proses transesterifikasi II.

Selanjutnya dilakukan transesterifikasi II pada metil ester. Setelah proses transesterifikasi II selesai, dilakukan pengendapan selama waktu tertentu semoga gliserol terpisah dari metil ester. Pengendapan II memerlukan waktu lebih pendek daripada pengendapan I lantaran gliserol yang terbentuk relatif sedikit dan akan larut melalui proses pencucian.

2.     Pencucian
Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak diharapkan menyerupai sisa gliserol dan metanol. Pencucian dilakukan pada suhu sekitar 55°C. Pencucian dilakukan tiga kali hingga pH adonan menjadi normal (pH 6,8-7,2).
Pengeringan Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang tercampur dalam metil ester. Pengeringan dilakukan sekitar 10 menit pada suhu 130°C. Pengeringan dilakukan dengan cara menunjukkan panas pada produk dengan suhu sekitar 95°C secara sirkulasi. Ujung pipa sirkulasi ditempatkan di tengah permukaan cairan pada alat pengering.

3.     Filtrasi
Tahap simpulan dari proses pembuatan biodiesel ialah filtrasi. Filtrasi bertujuan untuk menghilangkan partikel- partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama proses berlangsung, menyerupai karat (kerak besi) yang berasal dari dinding reaktor atau dinding pipa atau kotoran dari materi baku. Filter yang dianjurkan berukuran sama atau lebih kecil dari 10 mikron.


D.   Cara Membuat Biodiesel Dari Alga
Terdapat beberapa metode populer untuk mengambil minyak dari alga, antara lain:
1.     Pengepresan (Expeller/Press)
Pada metode ini alga yang sudah siap panen dipanaskan dulu untuk menghilangkan air yang masih terkandung di dalamnya. Kemudian alga dipres dengan alat pengepres untuk mengekstraksi minyak yang terkandung dalam alga. Dengan menggunakan alat pengepres ini, sanggup diekstrasi sekitar 70 – 75% minyak yang terkandung dalam alga. 

2.     Hexane Solvent Oil Extraction
Minyak dari alga sanggup diambil dengan menggunakan larutan kimia, contohnya dengan menggunakan benzena dan eter. Namum begitu, penggunaan larutan kimia heksana lebih banyak dipakai alasannya ialah harganya yang tidak terlalu mahal.

Larutan heksana sanggup dipakai eksklusif untuk mengekstaksi minyak dari alga atau dikombinasikan dengan alat pengepres. Cara kerjanya sebagai berikut: Setelah minyak berhasil dikeluarkan dari alga dengan menggunakan alat pengepres, kemudian ampas (pulp) alga dicampur dengan larutan cyclo-hexane untuk mengambil sisa minyak alga.

Proses selanjutnya, ampas alga disaring dari larutan yang berisi minyak dan cyclo-hexane. Untuk memisahkan minyak dan cyclo-hexane sanggup dilakukan proses distilasi. Kombinasi metode pengepresan dan larutan kimia sanggup mengekstraksi lebih dari 95% minyak yang terkandung dalam alga.
Sebagai catatan, penggunaan larutan kimia untuk mengekstraksi minyak dari tumbuhan sangat beresiko. Misalnya larutan benzena sanggup menjadikan penyakit kanker, dan beberapa larutan kimia juga gampang meledak. 

3.     Supercritical Fluid Extraction
Pada metode ini, CO2 dicairkan dibawah tekanan normal kemudian dipanaskan hingga mencapai titik kesetimbangan antara fase cair dan gas. Pencairan fluida inilah yang bertindak sebagai larutan yang akan mengekstraksi minyak dari alga.

Metode ini sanggup mengekstraksi hampir 100% minyak yang terkandung dalam alga. Namun begitu, metode ini memerlukan peralatan khusus untuk penahanan tekanan. 


Dari Berbagai Sumber

Sumber http://ikhtisarmateri.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Usaha Memproduksi Energi Biodiesel Sebagai Pengganti Bbm Pada Kendaraan Beroda Empat Maupun Industri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel