Pengambilan Keputusan
Kehidupan sehari-hari insan bersama-sama ialah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan. Seorang eksekutif, manajer, kepala, ketua, direktur, rektor, bupati, gubernur, menteri, panglima, presiden, atau pejabat apapun, sesungguhnya ialah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan.
Baca Juga
Keputusan merupakan kegiatan sentral dari manajemen, merupakan kunci kepemimpinan, atau inti kepemimpinan. Pada akhirnya, Robin Hughes dalam prakatanya pada Decision Making berkesimpulan bahwa alasannya ialah pengambilan keputusan terjadi di semua bidang dan tingkat kegiatan serta ajaran manusia, maka tidaklah mengherankan apabila begitu banyak disiplin yang berusaha menganalisis dan menciptakan sistematika dari seluruh proses keputusan.
Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh sehabis mengevaluasi aneka macam alternatif. Di dalam arti tersebut, terkandung unsur situasi dasar, peluang munculnya situasi dasar, dan aktifitas pencapaian keputusan. Pengambilan keputusan memiliki arti penting bagi maju mundurnya suatu organisasi, terutama alasannya ialah masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang.
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya ialah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan ialah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan ajaran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril OβDonnell : Mereka menyampaikan bahwa pengambilan keputusan ialah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu planning tidak sanggup dikatakan tidak ada kalau tidak ada keputusan, suatu sumber yang sanggup dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan ialah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
Dari beberapa pendapat mahir tersebut sanggup diambil kesimpulan Pengambilan keputusan (desicion making) ialah melaksanakan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
B. Model-Model Pengambilan Keputusan
Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model kuantitatif dan model kualitatif.
1. Model kuantitatif : ialah serangkaian perkiraan yang sempurna yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini sanggup berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan aba-aba bagi komputer, yang berupa program-program untuk computer.
Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa memakai pertimbangan atau intuisi mengenai proses dunia konkret (praktik) atau permasalahan yang dibentuk model untuk pemecahannya.
2. Model kualitatif : didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang kalau dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks menawarkan beberapa pembagian terstruktur mengenai model pengambilan keputusan, antara lain :
1. Model Probabilitas : umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep nilai keinginan memberi hasil tertentu (the concept of probability and expected value).
2. Konsep perihal nilai-nilai keinginan (the Concept of Expectedvalue) : dipakai dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang akan datang.
3. Model matriks : merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi antara taktik yang dipakai dan hasil yang diharapkan.
4. Model pohon keputusan (Decision Tree Model) : merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang memperlihatkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing.
5. Model Kurva Indiferen (Kurva Tak Acuh) : merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap titik yang berada pada garis kurva tersebut memiliki tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
6. Model Simulasi Komputer : pengambilan keputusan dibutuhkan rancang bangkit (design) yang biasanya memakai komputer yang bisa menirukan apa-apa yang dilakukan oleh organisasi.
Robert D.Spech mengelompokkan model dalam rangka analisis kebijakan pengambilan keputusan ke dalam 5 kategori yakni sebagai berikut :
1. Model Matematika : memakai teknik menyerupai contohnya linear programming, teori jaringan kerja, dsb. Komputer sanggup dipakai begitu pula dengan kalkulator yang sanggup dipakai sebagai alat perhitungan saja bukan sebagai simulator.
2. Model Simulasi Komputer : Model ini merupakan tiruan dari masalah yang sesungguhnya. Ada yang dibentuk dengan peralatan dan ukuran yang sama persis dengan yang sesungguhnya contohnya cockpit pesawat dimana calon pilot melatih diri melalui cockpit tiruan tersebut.
3. Model Permainan Operasional : insan dijadikan objek yang harus mengambil keputusan. Informasi diperoleh dari komputer atau video game yang menyajikan masalahnya.
4. Model verbal : model pengambilan keputusan menurut analogi yang lebih bersifat bukan kuantitatif. Dari analog itu kemudian dibentuk dalilnya yang kemudian diterapkan untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan yang nonkuantitatif.
5. Model fisik : Dalam menjalankan kebijakan pemerintah model fisik ini tidak begitu penting untuk dianalisis. Model ini, contohnya model dalam rangka pembuatan bangunan atau tata kota.
C. Metode Pengambilan Keputusan
1. Brainstorming : ialah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan melontarkan suatu masalah kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut bermetamorfosis masalah baru, atau sanggup diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapat banyak wangsit dari sekelompok insan dalam waktu yang singkat
2. Metode Delphi : ialah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel dipakai dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik ini diterapkan di aneka macam bidang, contohnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, penemuan pendidikan, acara perencanaan dan lain β lain.
3. Teknik Kelompok Nominal : ialah cara untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan ketidaksepakatan mengenai inti duduk kasus suatu masalah, kemudian mencari jalan penyelesaian yang terbaik.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. setiap keputusan nantinya harus sanggup dijadikan materi untuk mencapai tujuan organisasi;
3. setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
5. pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6. pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7. diperlukan pengambilan keputusan yang simpel untuk mendapat hasil yang baik;
8. setiap keputusan hendaknya dikembangkan, semoga sanggup diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9. setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
E. Pemecahan Masalah
Hasil dari kegiatan pemecahan masalah ialah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu jelek ialah suatu hal yang gampang untuk dilakukan, alasannya ialah kita jarang mengartikan frase mengambil laba dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk.
Menurut Herbert A. Simon, pemecahan masalah akan terlibat dalam empat hal:
1. Aktivitas Intelijen : Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
2. Aktivitas perancangan : Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan.
3. Aktivitas pemilihan : Memilih satu tindakan tertentu dari aneka macam tindakan yang tersedia.
4. Akitivitas peninjauan : Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
Dari Berbagai Sumber
Sumber http://ikhtisarmateri.blogspot.com
0 Response to "Pengambilan Keputusan"
Posting Komentar