-->

iklan banner

Kekerasan Di Kawasan Kerja Turunkan Produktivitas

Kekerasan di Tempat Kerja Turunkan Produktivitas Kekerasan di Tempat Kerja Turunkan Produktivitas

Kekerasan di daerah kerja merupakan duduk perkara serius, dan sangat disayangkan apabila sekarang hal tersebut menjadi terlalu umum terjadi, terutama di bursa kerja yang tidak niscaya ketika ini. Karyawan berada di bawah tekanan ekstra untuk memberikan kinerja terbaik pada tingkatan yang lebih tinggi guna memastikan jaminan sebuah pekerjaan.

Pada akhirnnya sanggup menimbulkan seseorang bereaksi berlebihan terhadap stres, tidak rasional, selain itu pekerja juga sanggup bereaksi tidak peduli terhadap situasi dan lingkungan kerja, hal ini lebih cepat sanggup bermetamorfosis kekerasan.

Ketika para pekerja selalu ditekan, dikritik, serta dihentikan mengajukan pendapat di daerah kerja sanggup menimbulkan pengaruh negatif dan sanggup meledak sewaktu-waktu. Hal itu sama buruknya menyerupai pengaruh yang ditimbulkan dari tindakan pelecehan secual terhadap pekerja.

Berdasarkan sebuah penelitian perihal tindakan kekerasan dan pelecehan secual di daerah kerja, kedua hal tersebut berkorelasi menimbulkan banyak pengaruh negatif, contohnya semangat dalam bekerja terus menurun, peningkatan stres, penurunan produktivitas, kesehatan psikologis pekerja terganggu.

Peneliti dari Universitas Manitoba Sandy Hershcovis dan peneliti Universitas Queen Julian Barling di Kingston, Ontario, Kanada, menyatakan  "kekerasan yang diterima para pekerja mempunyai dampak lebih berbahaya dibandingkan pelecehan secual". Meskipun demikian, kedua hal tersebut harus dihindari sebab menciptakan pekerja sangat tertekan dan merusak suasana di daerah kerja.

Biasanya, pekerja yang pernah mengalami tindak kekerasan di lingkungan daerah kerja, baik berupa ucapan agresif maupun adanya friksi antarpersonal, akan menentukan keluar dan mencari suasana kerja yang lebih baik. Bahkan, mereka tidak punya gairah menjalankan tugasnya dan enggan bekerjasama (berbicara, bertatap muka) dengan atasan dibandingkan pekerja yang pernah mengalami pelecehan secual.

"Namun, bagi pekerja yang mengalami pelecehan secual, hasil kerjanya jauh lebih jelek dibandingkan pekerja yang mengalami tindakan kekerasan. Sebab, pelecehan secual menciptakan moral pekerja merasa begitu direndahkan," terang Hershcovis, menyerupai dilansir Seventh International Conference on Work, Stress, and Health.

Hershcovis mengungkapkan, pelecehan secual dan kekerasan dalam pekerjaan sama-sama tak sanggup ditoleransi. Namun, beliau menemukan beberapa perusahaan beralasan terpaksa menekan pekerjanya untuk meningkatkan produktivitasnya. Padahal pengaruh negatif yang akan ditimbulkan jauh lebih berbahaya bagi perkembangan perusahaan dan menciptakan suasana kerja menjadi buruk.

"Kedua tindakan itu tak sanggup dibenarkan. Jadi, para pekerja sanggup saja menuntut perusahaannya. Mereka sanggup menciptakan laporan dan menyampaikannya kepada serikat pekerja," tutur Hershcovis.

Untuk melindungi para pekerja di negara cuilan Quebec, Kanada, memberlakukan undang-undang antibullying. Ini merupakan wilayah pertama di Kanada yang menetapkan peraturan tersebut secara detail.
Sumber http://learnmine.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kekerasan Di Kawasan Kerja Turunkan Produktivitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel