Smpn 1 Sukagumiwang Penggagas Replikasi Btl3

Pelaksanaan replikasi Pelatihan Pengajaran Profesional Dan Pembelajaran Bermakna 3 (BTL3)
di SMPN 1 Sukagumiwang berlangsung sangat dinamis, para penerima tampak antusias dan sempurna waktu mengikuti sesi demi sesi yang difasilitasi oleh para fasilitator DBE3. Pada sesi pertama membahas Telaah Kurikulum dimana pada sesi ini penerima dilatih untuk menciptakan pemetaan kompetensi dan menciptakan ide-ide acara pembelajaran. Sesi kedua terdiri dari tiga bahan yaitu bagaimana merancang Lembar Kerja, merancang Media Pembelajaran yang sanggup dipakai oleh siswa, dan menciptakan rubrik penilaian. Sesi ketiga berlatih menciptakan jurnal refleksi guru, dan sesi keempat yaitu menciptakan persiapan praktik mengajar dilanjutkan dengan praktik mengajar.

Pelatihan BTL3 di SMPN 1 Sukagumiwang merupakan acara replikasi BTL3 yang pertama kali di Kabupaten Indramayu, diprakarsai oleh Kepala Sekolahnya yaitu Drs. Samsudin. Kerja sama dengan DBE3 dilatarbelakangi oleh keluhan para guru wacana rendahnya motivasi siswa dalam acara pembelajaran dan menurut pengamatannya terhadap pelaksanaan KBM yang masih berlangsung konvensional sedangkan dikala ini SMPN 1 Sukagumiwang berstatus RSSN. Kedua faktor inilah yang mendorong dia mengajukan anjuran replikasi BTL3 kepada DBE3 . Beliau menyadari bahwa bergotong-royong para guru telah mendapat ilmu yang cukup di kursi kuliah dan melalui pelatihan-pelatihan yang lain, namun dia melihat cara penyampaian bahan pembinaan oleh para fasilitator DBE3 memiliki metode khusus yang tidak membosankan para peserta. Hal itu dia rasakan sendiri pada dikala berdinas di SMPN 3 Sliyeg yang merupakan salah satu sekolah kawan DBE3, dimana para guru melakukan proses pembelajaran yang berbeda sesudah mengikuti pembinaan BTL2 dan BTL3.
Sesi demi sesi diikuti para penerima penuh semangat dan kesannya masuk pada sesi pembuktian yaitu pelaksanaan praktik mengajar di kelas. Setelah melakukan praktik mengajar, para guru mencicipi kepuasan. Siswa terlihat aktif mengikuti proses pembelajaran, adanya kerjasama antar siswa, berani mengemukakan pendapat, dan menghasilkan karya yang sanggup dipajang serta dipakai sebagai sumber belajar. Perasaan serupa juga dirasakan oleh Samsudin siswa kelas VIII E dikala mengikuti pelajaran IPA bersama Ibu Pipin dan Pak Rasid, dia mencicipi cara penyampaian bahan yang berbeda sehingga berguru jadi menyenangkan. Hal ini berbeda dengan proses pembelajaran yang dialami sebelumnya dan dia berharap agar pembelajaran menyerupai ini sanggup berlangsung seterusnya.
Sumber http://buguruwati.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: