Cara Menanam Sawi Secara Organik
Tanaman Caisin atau lebih dikenal dengan sawi hijau (Brassica sinensis. L) merupakan jenis tumbuhan sayuran yang sanggup ditanam disepanjang isu terkini dan sanggup hidup diberbagai daerah dataran rendah ataupun dataran tinggi. Bisa dibudidayakan di ketinggian antara 5-1200 mdpl. Perlu diperhatikan, meskipun hidup diberbagai tempat, namun kebutuhan air tumbuhan ini harus tercukupi.
Untuk mendapat hasil yang baik, lakukan beberapa tahapan ini:
Cara Budidaya Sawi Yang Baik semoga hasil optimal
A. Pra Tanam
- Pembenihan
Pembenihan sangat penting dalam budidaya tanaman, jenis tumbuhan apapun itu, lantaran dengan pembenihan yang baik maka akan mendapat asil panen yang baik, untuk tumbuhan sawi dalam 1 hektare lahan membutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram. Benih sanggup dibeli ditoko benih berkualitas, cari benih yang bersertifikat dan bermerek semoga sanggup terpantau batas kadaluarsa benih, lantaran bukan mustahil benih yang sudah melebihi batas waktu akan rusak, perhatikan dengan seksama kemasan benih.
- Pengolahan Tanah
Pengolahan lahan dilakukan untuk proses penggemburan tanah semoga tanah menjadi subur dan gampang ditanami, selain itu semoga proses drainase yang diharapkan tumbuhan berjalan sesuai yang diharapkan tanaman. Penggemburan tanah dengan mencangkul juga bermanffaat untuk memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara yang baik, dan mempermudah dalam pertolongan pupuk organik yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.
Cangkul tanah dengan kedalaman 30 cm, kemudian bolak-balikan secara merata, sehabis itu berikan pupuk dasar berupa pupuk sangkar atau pupuk kompos sebar dalam seluas 1 hektar lahan gunakan 10 ton pupuk kandang, aduk sampai meratadisetiap permukaan lahan kemudian diamkan selama 2-3 hari semoga proses penggemburan tanah terjadi>
B. Proses Tanam
- Persemaian
Persemaian dilakukan semoga bibit yang ditanam berpengaruh secara struktur tumbuhan terlebih dahulu, sehingga dalam proses penanaman akar sudah berpengaruh dan tumbuhan tumbuh dengan merata. Lakukan persemaian di rumah bibit dengan memakai bambu serta diberi atap berupa plastik, ini dimaksudkan semoga tumbuhan terlindung dari hujan namun tetap terkena sinar matahari. lakukan pemupukan dengan teratur pada persemaian semoga nutrisi yang diharapkan bibt tetap terpenuhi.
- Penanaman
lakukan penanaman diatas bedengan dengan lebar 120 cm dan dengan panjang yang diubahsuaikan dengan luas lahan, sedangkan untuk tinggi bedegan adalah antara 20-30 cm kemudian paritnya dengan panjang 30 cm. Dalam penanaman perhatikan jarak tanam dalam bedengan adalah 30x30 cm atau 40x40 cm diubahsuaikan dengan luas lahan yang dimiliki, Sebelum menanam lakukan sortir bibit terlebih dahulu, bibit yang segar dan tidak terdapat cacat yang layak untuk ditanam dan dipindahkan ke bedengan lahan.
C. Pemeliharaan
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi isu terkini terlebih dahulu, jikalau isu terkini hujan maka lakukan penyraman secukupnya dan dikurangi intensitasnya, kemudian jikalau isu terkini kemarau maka lakukan penyiraman secara intens, lakukan 2 kali sehari yakni, pagi dan sore hari.
- Penjarangan, penyulaman dan penyiangan
penjarangan dilakukan semoga tumbuhan tidak terlalu rapat sehingga akan berakibat pada lambatnya pertumbuhan tanaman, kemudian lakukan juga penyulaman dengan mengontrol tanaman, jikalau terdapat tumbuhan yang rusak dan terkena penyakit segera mungkin unuk menggantinya dengan tumbuhan gres yang sudah disiapkan di sejak dipersemaian. Kemudian lakukan pernyiangan secara teratur, dan usahakan semoga sekitar bedengan terbebas dari tumbuhan pengganggu dan hama, semoga tumbuhan tidak terserang penyakit yang disebabkan tumbuhan pengganggu ataupun hama.
- Pemupukan dan Pengendalian Hama
Lakukan pemupukan dengan pupuk tambahan berupa pupuk organik ataupun pupuk organik cair yang disiramkan ke tanah ataupun disemprotkan kedaun, ini untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diharapkan pada masa pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama diakukan secara terpadu adalah dengan kontrol yang baik, jikalau tumbuhan terserang oleh hama dan penyakit maka usahakn jangan memakai pestisida berbahan kimia, gunakan pestisida nabati yang kondusif untuk sawi sehingga sawi sanggup dikonsumsi secara kondusif sampai panen nanti.
D. Panen dan pasca panen
Panen dilakukan pada umur 40-50 hari dari semai, lakukan panen sesegera mungkin dan eksklusif dibawa (hasil panen) ketempat teduh semoga tidak gampang layu kemudian bersihkan dengan membuang tanah yang terdapat pada akar sawi, lakukan penyortiran sawi antara yang elok dengan yang cacat, kemudian percikan air secukupnya sebelum hasilnya dijual ke pasar atau ke pengepul.
Sumber http://jurnalorganik.blogspot.com
0 Response to "Cara Menanam Sawi Secara Organik"
Posting Komentar