√ Perwilayahan Menurut Fenomena Geografis 2
Versi bahan oleh Eni A dan Tri H
Mari membahas Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis. Seiring dengan kemajuan peradaban manusia, muncul tempat tempat yang menjelma sentra pertumbuhan. Perkembangan tempat-tempat ini tergantung potensi sumber daya yang dimilikinya. Wilayah di sekitarnya cepat atau lambat tentu akan terpengaruh sehingga akan mengalami perkembangan juga.
Pada bahan sebelumnya kau telah mempelajari perwilayahan formal dan fungsional. Selanjutnya, akan kita pelajari perwilayahan berdasarkan fenomena geografis. Dalam pecahan ini perwilayahan diartikan sebagai upaya mengelompokkan bagian-bagian permukaan Bumi untuk tujuan tertentu. Misalnya pembagian wilayah berdasarkan iklim, ketinggian tempat, topografi wilayah, dan lain sebagainya.
Perwilayahan di setiap negara berbeda-beda sebab mempunyai karakteristik yang tidak sama. Di Indonesia, perwilayahan didasarkan sumber daya yang ada di masing-masing daerah. Dengan demikian pembangunan sanggup direncanakan dengan baik, sehingga pembangunan sanggup merata di semua wilayah.
Tujuan perwilayahan sebagai berikut.
1. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga sanggup mengurangi kesenjangan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
2. Memudahkan koordinasi aneka macam kegiatan pembangunan pada tiap daerah.
3. Mensosialisasikan aneka macam kegiatan pembangunan kepada aparatur pemerintah dan masyarakat serta para pengusaha.
Secara garis besar, perwilayahan sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu regional generalization (generalisasi wilayah) dan regional classification (klasifikasi wilayah).
1. Generalisasi Wilayah
Generalisasi wilayah merupakan proses pembagian permukaan Bumi tertentu menjadi beberapa bagian. Generalisasi dilakukan dengan menyamakan beberapa unsur sehingga menjadikan hilangnya beberapa faktor yang dianggap kurang penting atau kurang sesuai dengan tujuan generalisasi. Hal ini ditujukan untuk menampakkan karakter-karakter tertentu yang ingin ditonjolkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam generalisasi wilayah yakni skala peta yang dipakai dan tujuannya. Jika skala yang dipakai makin besar maka makin kecil generalisasi wilayah yang dilakukan. Apabila skala yang dipakai kecil, maka semakin besar generalisasinya. Selain skala, generalisasi wilayah juga dipengaruhi oleh tujuan perwilayahan. Untuk tujuan yang memerlukan data yang tidak terlalu detail, maka generalisasi yang dilakukan lebih kecil. Sedangkan untuk data-data yang lebih spesifik maka generalisasinya lebih besar. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh aneka macam kenampakan yang ada di wilayah tersebut.
2. Klasifikasi Wilayah
Klasifikasi wilayah merupakan suatu upaya mengelompokkan suatu wilayah secara sistematis menjadi beberapa pecahan tertentu. Berikut ini beberapa penggolongan atau pembagian terstruktur mengenai wilayah tersebut.
a. Core Region,
yaitu inti wilayah yang biasanya berupa daerah metropolitan yang terdiri atas dua atau lebih kota-kota yang berkelompok.
Contoh: Kota Jakarta.
b. Development Axes (poros pembangunan),
yaitu daerah yang menghubungkan dua atau lebih core region. Biasanya berupa jalur memanjang di koridor transportasi.
Contoh: Jalur transportasi yang menghubungkan Kota Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
c. Resource Frontier Region,
yaitu suatu wilayah gres yang mulai berkembang dan nantinya akan menjadi daerah yang produktif. Daerah ini biasanya terletak jauh dari core region.
Contoh: daerah transmigrasi, tempat industri, daerah perkebunan, dan lain sebagainya.
d. Depresed Region atau daerah tertekan,
yaitu suatu daerah yang mengalami penurunan tingkat ekonominya dan wilayahnya sulit untuk berkembang. Daerah ini biasanya tertekan secara sosial dan ekonomi, sehingga cenderung menjadi daerah yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.
e. Special Problem Region,
yaitu suatu daerah yang terletak pada lokasi yang khusus dengan karakteristik tertentu.
Contoh: daerah perbatasan, daerah cagar purbakala, perumahan militer, dan lain sebagainya.
0 Response to "√ Perwilayahan Menurut Fenomena Geografis 2"
Posting Komentar