Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Teknik Pengambilan Sampel Dalam Inventarisasi Hutan
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN
Tujuan
- Melatih mahasiswa untuk sanggup menciptakan rancangan teknik sampling pada unit populasi brupa petak
- Mengenal tanda-tanda/legenda yang terdapat pada peta perusahaan hutan yang berkaitan dengan inventore hutan
Dasar Teori
Pada sebagian besar inventarisasi sumber – sumber alam, secara hemat mustahil mengukur seluruh populasi yang ada, alasannya ialah memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Sebagai alternatif lain diadakan pengambilan sampel. Pengambilan sampel sanggup diandalkan dalam penaksiran populasi dengan metode yang sesuai. Pengambilan sampel di bidang kehutanan terutama pada tegakan hutan yang cukup luas merupakan hal yang mutlak dalam penaksiran nilai hutan tersebut (Hitam, 1980).Sampling sistematik ialah satu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan satu pola yang bersifat sistematik (systematic pattern), yang telah ditentukan terlebih dahulu. Bentuk pola tersebut bermacam-macam, bergantung pada tujuan inventore, waktu dan biaya yang tersedia, serta kondisi populasi yang dihadapi (Simon, 2007).
Intensitas sampling ialah suatu bilangan yang menggambarkan perbandingan antara jumlah rujukan dengan jumlah populasi seluruhnya tergantung dari besar kecilnya intensitas sampling tergantung pada tingkat kecermatan yang di inginkan dan heterogenitas dari populasi yang di hadapi (Madyana, 1989).
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak / non-random sampling / non-probability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling ialah cara pengambilan sampel yang memeberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jikalau elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel ialah 25, maka setiap elemen tersebut memiliki kemungkinan 25/100 untuk sanggup dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan non-random sampling atau non-probability sampling ialah setiap elemen populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel alasannya ialah letaknya erat dengan jalan setapak. Sedangkan lainnya, alasannya ialah jauh, tidak dipilih, artinya kemungkinannya nol (Hasan, 2000).
Baca Juga : Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Pengolahan Data Hasil Risalah dan Penetapan Kelas Hutan Suatu Petak
Inventarisasi hutan adalah suatu usaha untuk menguraikan kualitas dan kuantitas pohon-pohon hutan serta berbagai karakteristik arael tempat tumbuhnya. Suatu inventarisasi hutan lengkap dipandang dari segi penaksiran kayu harus berisi deskripsi areal berhutan serta pemilikannya, penaksiran pohon-pohon yang masih berdiri, penaksiran tempat tumbuh dan pengeluaran hasil (Husch, 1987).
Alat dan Bahan
- Peta tempat hutan skala 1:10000
- Tabel random dan kalkulator
Cara Kerja
Peta tempat hutan dipelajari secara cermat judul, legenda, simbol-simbol, dan keterangan-keterangan lain dalam peta. Kemudian, dicatat dalam lembar kerja. Petak digambar sebagai unit populasi yang akan dirancang teknik samplingnya. 6 petak digambar berlainan pada kertas kalkir dan gunting sesuai polanya, kemudian tempelkan peta tersebut pada sumbu xy kertas millimeter.Metode Continous Strip Sampling (CSS) dirancang dengan Intensitas Sampling (IS) 10% dan lebar jalur 20 meter pada petak pertama yang telah digambar.Metode Line Plot Sampling (LPS) dirancang dengan IS 2,5 %, jarak antar line 100 meter, dan luas masing-masing Plot (Petak Ukur) 0,1 Ha pada petak kedua yang telah digambar.Metode Uniform Sistematik Sampling (USS) dirancang dengan IS 0,5 %, dan luas PU 0,02 Ha pada petak ketiga. Dengan metode yang sama namun IS 1% dan luas PU 0,04 Ha pada petak keempat, kemudian IS 2,5% dan luas PU 0,1 Ha pada petak kelima.Metode Simple Random Sampling (SRS) dirancang dengan jumlah PU 5 dan luas PU 0,02 Ha pada petak keenam.Daftar Pustaka
Hasan, Mustafa. 2000. Teknik Sampling. Erlangga. JakartaHitam, hasril. 1980. Dasar-Dasar Teori Dan Penggunaan Teknik Pengambilan Contoh (Sampling Tecniques) Dalam Investarisasi Hutan. Pt Pradnya Paramita. Jakarta
Husch, B. 1987. Perencanaan Inventarisasi Hutan. University Indonesia Press. Jakarta.
Madyana, Th. 1989. Macam-macam Bentuk Petak Ukur.Penerbit Djambatan. Jakarta.
Simon, H. 2007. Metode Inventore Hutan. Pustaka Pelayar. Yogyakarta
0 Response to "Laporan Praktikum Pengukuran Dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Teknik Pengambilan Sampel Dalam Inventarisasi Hutan"
Posting Komentar