Laporan Praktikum Ekologi Hutan Analisis Vegetasi Metode Line Intercept
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN ANALISIS VEGETASI METODE LINE INTERCEPT
ANALISIS VEGETASI METODE LINE INTERCEPT
Tujuan
1. Mengetahui struktur kuantitatif komunitas tumbuhan bawah menurut spesies penyusun dan persen penutupannya.Dasar Teori
Analisis vegetasi ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, penilaian hasil pengendalian gulma, perubahan tumbuhan (shifting) sebagai akhir metode pengendalian tertentu dan penilaian herbisida (trial) untuk memilih kegiatan suatu herbisida terhadap jenis gulma di lapangan. Konsep dan metode analisis vegetasi sangat bervariasi tergantung keadaan vegetasi dan tujuan analisis. Metode yang dipakai harus diubahsuaikan dengan struktur dan komposisi vegetasi. Metode garis (line intercept) biasanya dipakai untuk areal yang luas dengan vegetasi semak rendah. Metode titik (point intercept) biasanya dipakai untuk pengamatan sebuah petak pola dengan vegetasi yang tumbuh menjalar (creeping). Metode visual (visual emotion) sanggup dipakai untuk suatu survey tempat yang luas dan tidak tersedia cukup waktu (Sri, 1979).Baca Juga
Metode Garis Sentuh dipakai untuk komunitas padang rumput dan semak /belukar. Prosedur pelaksanaan metode ini di lapangan yaitu sebagai berikut: Salah satu sisi areal dibentuk garis dasar yang akan menjadi tempat titik tolak garis intersep: dan Garis-garis intersep diletakkan secara acak atau sistematik pada areal yang akan diteliti. Garis tersebut sebaiknya berupa :
1. Pita ukur dengan panjang 50 - 100 kaki (1 kaki = 30,48 cm)
2. Tambang/tali
Alat pertolongan berupa pita ukur atau tambang/tali tersebut dibagi ke dalam interval-interval jarak tertentu. Hanya tumbuh-tumbuhan yang tersentuh, di atas atau di bawah garis intersep yang diinventarisir, Jenis data yang diinventarisir yaitu :
1. Panjang garis yang tersentuh oleh setiap individu tumbuhan
3. Jumlah interval yang diisi oleh setiap species
4. Lebar maksimum tumbuhan yang disentuh garis intersep (Kusmana, 1997).
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bantu-membantu pada suatu tempat. Dalam prosedur kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Simorangkir, 2009).
Baca Juga : Laporan Praktikum Ekologi Hutan Pengukuran Diversitas Spesies
Metode garis merupakan suatu metode yang memakai cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang dipakai akan semakin pendek. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang dipakai sekitar 50 m-100 m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang dipakai cukup 5 m-10 m. Apabila metode ini dipakai pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang dipakai cukup 1 m. Pada metode garis ini, system analisis melalui variable-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya memilih INP (indeks nilai penting) yang akan dipakai untuk memberi nama sebuah vegetasi. Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terlewati oleh garis. Kerimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan sanggup merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat. Frekuensi diperoleh menurut kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar (Rohman, 2001).
Faktor lingkungan ibarat kondisi tanah, topografi, iklim dan faktor biotik memungkinkan suatu jenis tumbuhan untuk berkembang di suatu tempat sehingga menjadi jenis yang lebih banyak didominasi dan pada gilirannya jenis yang lebih banyak didominasi ini akan membuat lingkungan tertentu yang sesuai untuk pertumbuhan jenis lain terutama vegetasi epilog lantai hutan dan meningkatan kelembaban tapi juga dengan mengubah struktur tanah dan komposisi kimia. (Agista, 1995).
Alat dan Bahan
Alat
1. Kompas2. Roll meter
3. Alat tulis
4. Tally sheet
5. Kalkulator
Bahan
1. Komunitas semak2. Komunitas herba
Cara Kerja
Untuk mengambil data, ditentukan lokasi pembuatan analisis vegetasi metode Line Intecept, dibentangkan roll meter sepanjang 20 meter, kemudian pada setiap ruas dilakukan pengamatan komunitas tumbuhan bawah, identifikasi spesies dan panjang intesep kemudian mencatat pada tallysheet dan dilakukan perhitungan analisisDaftar Pustaka
Agista, D. 1995. Laporan Kuliah Kerja Lapangan I Analisa Kuantitatif Tegakan Palem dan Sapling di Hutan Alam Blok Cimanaracun Taman Wisata Situ Gunung Sukabumbi Jawa Barat. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran.Kusmana, C, 1997. Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rohman, Fatchur, Sumberartha I W. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.
Simorangkir, Roland H., Dkk.Struktur Dan Komposisi Pohon Di Habitat Orangutan Liar (Pongo Abelii), Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara. Jurnal Primatologi Indonesia, Vol. 6 No. 2 Desember 2009, p.10-20.
Sri, Anggraini. (1979). Populasi dan Sampel, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia, Jakarta
Sumber http://sangkualita.blogspot.com
0 Response to "Laporan Praktikum Ekologi Hutan Analisis Vegetasi Metode Line Intercept"
Posting Komentar