-->

iklan banner

Meet My 3 Exp

Saat sedang menunggu pengumuman Ujian Nasional (UN) di tahun 2012, gue mengisi waktu kosong dengan mengikuti menyebarkan seminar dan training. Tanpa disadari, hampir semua seminar yang gue ikuti menyisipkan permintaan untuk menjadi wirausaha alias enterpreneur. Saking seringnya gue ‘menelan’ kata-kata enterpreneur, gue karenanya tetapkan untuk terjun di dunia bisnis.


Singkat cerita, gue mencoba membuka bisnis beberapa kali. Alih-alih untung, gue justru  buntung alias bangkrut. Dari kegagalan tersebut gue terlilit utang yang nggak sedikit. Keadaan itu jugalah yang memaksa gue untuk menjual kamera DSLR kesayangan gue demi melunasi utang-utang tersebut.


Sejak ketika itu, gue berhenti dari dunia videografi. Jujur saja, gue sempet nge-drop karena terlalu memaksakan diri untuk melaksanakan bisnis yang malah ujung-ujungnya menawarkan gue utang besar. Kondisi ini yang menjadi alasan utama dan karenanya menciptakan gue lupa dengan dunia pervideoan. Namun, sehabis setahun gue fokus kuliah, gue kembali lagi ke dunia pervideoan. Alasannya simpel sebab gue butuh uang.


Selain butuh uang jajan, kebetulan ketika itu ada perlombaan video yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa dalam rangka memeriahkan Hari Ibu. Gue pun mencoba untuk mengikuti lomba tersebut. Meskipun gue nggak punya kamera dan peralatan pendukung lainnya, gue yakin dengan soft skill yang gue miliki. Waktu itu gue hanya berpikir bagaimana keterbatasan modal yang gue alami harus dapat ditutup. Gue pun mencari segala cara.


Baca juga: Handra Agniawan, video maker yang berhasil menjadi Acer Explorer di Kerja Itu Main


Untuk talent video, gue melaksanakan nego dengan janji dibayar kalau gue menang lomba. Sementara kamera dan peralatan syuting, beberapa sobat mau meminjamkannya meskipun beberapa lainnya juga merupakan hasil nego dengan janji bakal dibayar kalau gue berhasil menang kompetisi video tersebut. Meskipun terlihat ngenes, teman-teman gue jadi ikut bantu doa biar gue menang dan mereka dapat kecipratan rejeki. Alhasil, gue berhasil meraih juara ke-2 dan memenangkan hadiah kamera DSLR 700D. Bagi gue, ini merupakan hasil yang tidak mengecewakan baik sehabis vakum berkarya selama hampir 2 tahun.


Sejak ketika itu, gue sadar bahwa video yang selama ini gue buat kebanyakan hanya untuk ikut lomba. Gara-gara terlalu fokus hanya menciptakan video untuk suatu perlombaan, gue nggak tahu kekurangan video yang gue buat sampai perkembangan skill yang harus gue asah dan perbaiki lagi. Berawal dari sinilah, gue mencoba untuk share hasil-hasil karya gue ke jejaring sosial. Otomatis video-video karya gue tersebar lebih cepat dan gue dapat mendapat lebih banyak masukkan maupun kritik dari para penonton.


Media sosial juga menjadi wadah bagi gue untuk menyebarkan kepada semua orang lewat karya-karya  gue. Gue ingin dapat menginspirasi, menghibur dan menawarkan banyak manfaat dari karya-karya gue kepada orang banyak. Alhasil, penonton video gue pun terus bertambah dengan feedback yang semakin banyak dan beragam. Bonusnya, gue malah dapet temen-teman baru!


Dari situlah gue ingin melaksanakan expand. Gue mencoba menyebarluaskan karya-karya gue yang awalnya hanya diperuntukkan ajang perlombaan, kini gue sajikan ke khalayak ramai. Gue juga mulai menciptakan banyak sekali video, menyerupai video untuk dokumentasi, video bisnis dan bahkan video nggak jelas. Dengan melaksanakan expand, gue dapat berkembang dan terus berkembang. Jangan hanya sekedar explore dan experience saja, bro! Explore dan experience hanya bikin loe berkembang di satu hal atau lingkup yang kecil saja. Namun kalau ditambah expand setelahnya, loe bakal berkembang lebih jauh lagi sebab expand menawarkan loe kesempatan untuk mencoba sesuatu hal gres dengan cakupan yang lebih luas.


Sedikit demi sedikit, hasil karya gue mulai dihargai. Gue pernah berhasil masuk ke dalam 25 besar bussines plan terbaik se-Jawa Barat ketika mengikuti suatu perlombaan bisnis sebab video presentasi bisnis yang gue buat. Gue juga pernah diundang menjadi pembicara dalam suatu program komunitas video yang berawal dari ketertarikan mereka terhadap video lucu gue yang bertemakan magic. Selain itu, gue juga dipromosikan ke pecahan marketing sebuah perusahaan online shop sepatu sebab perusahaan tahu kalau gue sering bikin video. Padahal gue gres bekerja nggak lebih dari 3 bulan di sana.


Satu lagi pencapaian yang paling membanggakan bagi gue ialah terpilih menjadi pemenang periode pertama di Kerja Itu Main dari Acer Indonesia. Gue nggak menyangka dapat menjadi Acer Explorer mengalahkan ribuan orang yang passionate. Alhasil, gue kini mendapat honor 20 juta per bulan selama 5 bulan untuk melaksanakan hal yang gue sukai!


Seperti kata Kang Emil, Walikota Bandung, “Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia ini ialah hobi yang dibayar”, dan gue mengalaminya kini sebab dapat mendapat penghasilan atas apa yang gue sangat sukai dan kuasai. Nggak hanya itu saja, para Acer Explorer juga ‘disenjatai’ Acer One 10 untuk mendukung segala acara passion-nya. Keren, kan?


Setelah memakai Acer One 10 dari Acer Indonesia, notebook hybrid ini bener-bener membantu acara gue sehari-hari. Dengan kontribusi prosesor Intel Atom Quad-Core 1.3 Ghz dan RAM 2 GB, performa perangkat 2-in-1 ini menjadi lebih cepat. Terlebih lagi gue bergelut di dunia visual, gue juga harus jeli terhadap detail pada video, warna yang jernih serta jelas, serta resolusi video yang nggak pecah. Masalah itu semua teratasi berkat kartu grafis Intel HD Graphics yang tersemat di dalam badan di Acer One 10.  Nonton video-video acuan dan acara bermain game juga semakin seru di Acer One 10!


Hebatnya lagi, Acer One 10 didukung dengan desain multifungsi yang dapat diubah menjadi empat mode untuk mempermudah mobilitas gue baik untuk keperluan syuting maupun kebutuhan perkuliahan gue di kampus. Beratnya yang ringan dengan kapasitas baterai sampai mencapai 7 jam juga membantu gue untuk selalu membawanya ke dalam tas ke mana pun gue pergi. Pokoknya, hanya Acer Indonesia yang mengerti kebutuhan gue dengan menghadirkan produk teknologi terbaiknya!


So, itu beliau tips andalan gue sebagai video maker. Semoga apa yang gue berikan di atas dapat jadi tips yang bermanfaat buat loe yang mungkin punya passion yang sama ataupun di lain bidang. Pokoknya kalo loe gagal jangan pernah berhenti berusaha. Ingat, ketika loe berhenti berusaha ketika itu artinya loe juga gagal. Keep explore, always learn from the experience, do some expand, and repeat!


 



Sumber https://www.acerid.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Meet My 3 Exp"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel