Laporan Praktikum Dasar-Dasar Donasi Dan Kesehatan Hutan Pengenalan Kerusakan Flora Oleh Gulma
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Dan Kesehatan Hutan
Pengenalan Kerusakan Tanaman Oleh Gulma
Tujuan
- Mengetahui jenis gulma (Pencekik, Penutup Tanah, dan Liana) dan pengenalan kerusakan oleh gulma
Dasar Teori
Pencekik
Tumbuhan pencekik memulai kehidupannya sebagai epifita, tetapi kemudian akar- akarnya menancap ke tanah dan tidak menggantung lagi pada inangnya. Tumbuhan ini sering membunuh pohon yang semula membantu menjadi inangnya. Tumbuhan pencekik yang paling banyak dikenal dan melimpah jumlahnya, baik dari segi jenis ataupun populasinya, ialah Fircus sp. yang memainkan peranan penting baik dalam ekonomi maupun fisiognomi hutan hujan tropis. Biji-biji dari flora pencekik ini berkecambah diantara dahan-dahan pohon besar yang tinggi atau semak yang merupakan inangnya. Pada stadium ini flora pencekik masih berupa epifit, namun akar-akarnya bercabang-cabang dan menujam ke bawah melalui batang-batang inangnya sampai mencapai tanah. Kemudian batang-batang pohon itu tertutup dan terjalin oleh akar-akar flora pencekik dengan sangat kuat. Setelah beberapa waktu tertentu inang pohon pun akan mati dan membusuk meninggalkan pencekiknya. Sementara itu tajuk flora pencekik menjadi besar dan lebat. Contoh pencekik ialah Schefflera, Fagraea, Timonius, Spondias dan Wightia. Secara umum strangler dikatakan sebagai tumbuhan hemi-epifit atau semi-epifit. Jenis tumbuh-tumbuhan ini hidup dengan jalan mengandalkan flora lain untuk mencari makanannya (Winarni, dkk. 2012).
Penutup Tanah
Banyak flora yang termasuk dalam flora pengganggu atau tidak disukai yang sanggup berfungsi sebagai epilog tanah atau pelindung tanah terhadap bahaya erosi. Tumbuh-tumbuhan itu tidak disukai alasannya ialah sifat-sifatnya yang merugikan tumbuhan pokok dan sulit diberantas atau dibersihkan dari lahan perjuangan pertanian: Imperata cylindrica, Panicum repens (lampuyangan), Leersia hexandra (kalamento), Saccharum spontaneum (gelagah), Anastrophus compressus dan Paspalum compressum (tumput pahit) (Arsyad, 2006).
Liana
Liana merupakan spesies flora merambat. Tumbuhan itu mempunyai batang yang tidak beraturan dan lemah, sehingga tidak bisa mendukung tajuknya. Adanya liana di hutan merupakan salah satu ciri khas hutan hujan tropis, terutama spesies liana berkayu (Soerianegara dan Indrawan, 1982).Daftar Pustaka
Arsyad, Sitanala. (2006). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. BogorSoerianegara, I dan A. Indrawan 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen. Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institusi Pertanian Bogor. Bogor.
Winarni, E., Payung, D., & Naemah, D. (2012). Monitoring kesehatan tiga jenis tumbuhan pada areal hutan tumbuhan rakyat. Laporan penelitian final BOPTN Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Sumber http://sangkualita.blogspot.com
0 Response to "Laporan Praktikum Dasar-Dasar Donasi Dan Kesehatan Hutan Pengenalan Kerusakan Flora Oleh Gulma"
Posting Komentar