-->

iklan banner

[Kerjaitumain] The Art Of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”

Artikel kali ini akan membahas panduan awal dalam merencanakan proyek sosial sederhana yan [KerjaItuMain] The Art of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”


Artikel kali ini akan membahas panduan awal dalam merencanakan proyek sosial sederhana yang sanggup kau aplikasikan bersama teman-teman. Isinya mungkin sangat general, tapi sedikit banyak sanggup memudahkanmu mempersiapkan sebuah proyek sosial. Penasaran apa saja poin-poinnya? Check this out!


 Pikirkan pesan dan permasalahan sosial apa yang menjadi sasaran proyekmu


Selain niat yang kemudian dipupuk dengan komitmen, masalah pesan dan permasalahan sosial yaitu hal yang harus kau tentukan sedari awal untuk memulai proyek sosial. Misalnya saja, permasalahan sosial apa yang sekiranya paling kau kuasai seluk beluknya untuk dicarikan jalan keluar? Sebagai contoh, tolak ukur saya dikala menciptakan #berbahagiact yaitu pada pesan ‘kebahagiaan berbagi’.


Berangkat dari core utama tersebut, saya kemudian mengembangkan konsep yang lebih matang. Ada pun isu volunteerism & youth menjadi pilihan utama saya alasannya yaitu pengalaman mudah dan passion saya berkisar pada dua hal tersebut. Itu artinya, passion dan kepedulian yaitu dua hal yang perlu menjadi pertimbangan dikala kau akan memulai sesuatu.



  1. Ajak sahabat yang punya semangat sama untuk bergabung


Artikel kali ini akan membahas panduan awal dalam merencanakan proyek sosial sederhana yan [KerjaItuMain] The Art of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”


Namanya juga proyek sosial, niscaya akan bekerjasama erat dengan pinjaman teman, komunitas, serta lingkungan terdekat. Rasanya kurang seru kalau inspirasi menyalurkan buku-buku komik kesayangan ke panti asuhan terdekat hanya dilakukan oleh kau sendiri. Tentunya pekerjaan akan lebih bermakna kalau ada orang lain yang mempunyai minat sama turut sebetulnya membantu kita.


Oh iya, ada sedikit tips nih. Jangan terjebak dengan bundar sahabat yang biasa main dengan kita saja. Sekali-kali perhatikan juga lingkungan pertemanan yang lebih luas. Ajak orang-orang yang kelihatan benar-benar tertarik, punya waktu dan bersedia berkomitmen untuk menjalankan proyek ini.



  1. Bentuk tim kepengurusan dan jobdesc untuk proyek sosialmu


Membentuk tim kepengurusan sanggup dimulai lewat informasi verbal ke mulut. Bisa pula lewat cara-cara umum dengan menempelkan informasi ke mading kampus. Namun demikian, untuk proyek sosial yang sudah lintas kiprah sekolah, UKM Kampus, atau lingkungan perumahan, ada baiknya kau sengaja mempersiapkan metode open recruitment volunteer bagi khalayak umum. Dimulai dari informasi kualifikasi yang dibutuhkan, persyaratan, hingga jobdesc bisa kau tuangkan dalam poster khusus atau sederhana dalam file word. Informasi open recuitment ini sanggup kau sebarkan di digital platforms semoga penyebarannya lebih luas.


Sebagai ide, kau sanggup menyebarkan informasi  lewat link social media projectmu, sanggup juga mention akun-akun twitter yang menjadi wadah informasi bagi kesempatan berkegiatan sebagai relawan.  Misalnya saja akun twitter @indorelawan dan @IDVolunteering.  Cara lain yaitu dengan memasukkan pengumuman lowongan ini ke website kepemudaan yang memberi kesempatan bagi proyek sosial untuk memasang lowongan oprec volunteer secara cuma-cuma. Contohnya yaitu di http://company.studentjob.co.id/company_login. Kamu hanya perlu sign up dan menunggu form oprec kegiatanmu dikurasi pihak tersebut.


Untuk pembagian jobdesc, susunlah sesuai kebutuhan dan ketersediaan SDM yang ada. Buatlah plan A dan plan B terkait jobdesc dan pinjaman sahabat relawan. Soalnya dari pengalaman, sering sekali kita menyiapkan banyak pekerjaan untuk masing-masing relawan, namun pada balasannya relawan tersebut tidak sanggup memenuhi tanggungjawabnya. Namanya juga bentuk pekerjaan yang tidak ada ikatan hitam di atas putih. Jangan hingga acara kita berhenti alasannya yaitu tidak punya plan B dikala relawan andalanmu tiba-tiba menghilang ditelan bumi, ya.



  1. Buat Detil Kegiatan (Timeline, budget, anjuran hingga MoU)


Hal selanjutnya yang tak kalah krusial yaitu mulai menyusun substansi kegiatan. Dimulai dari hal-hal fundamental menyerupai anjuran yang memuat latar belakang, tujuan hingga output , juga hal-hal pendukung menyerupai menciptakan timeline dan rancangan budget. Gambaran output, timeline dan budget yaitu hal yang perlu disusun dengan sangat matang di awal. Apalagi kalau memang kau berencana untuk berpartner dan berjejaring dengan komunitas lain.


Tidak usah takut alasannya yaitu tidak punya link atau kenalan siapa-siapa di awal. Jelaskan dengan singkat latar belakang kegiatanmu lewat surel dengan attachment anjuran acara pada calon komunitas dan media partner yang sekiranya memungkinkan untuk mendukungmu. Biasanya dalam waktu 3-14 hari mereka akan segera merespons. Apabila visi misimu sejalan, teman-teman komunitas partner akan dengan senang hati mendukungmu.



  1. Susun konsep dalam bentuk visual (logo, poster, flyer, photo collage, mini video)


Artikel kali ini akan membahas panduan awal dalam merencanakan proyek sosial sederhana yan [KerjaItuMain] The Art of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”


Poin ini juga tak kalah penting, yaitu menyusun konsep dalam bentuk visual. Misalnya saja menciptakan logo, poster atau e-flyer untuk keperluan MoU dan penyebaran informasi di digital platforms. Bagaimana pun juga insan yaitu mahkluk visual. Jika konsepmu yang super keren ini hanya dituangkan  dalam bentuk goresan pena pada anjuran yang panjang, tentu orang-orang akan malas memahaminya.


Maka itu, buatlah konten-konten menarik menyerupai e-flyer untuk count down hari H kegiatanmu, kolase foto dan mini video sebagai bentuk laporan kegiatan, atau mungkin menciptakan merchandise yang sekiranya mempunyai kegunaan untuk offline campaign proyek sosialmu.



  1. Persiapkan digital platforms untuk proyek sosialmu


Seperti yang sudah saya tuliskan beberapa waktu lalu, mempersiapkan digital platforms untuk sebuah komunitas atau proyek sosial yaitu hal yang sangat relevan untuk dijalankan di kurun digital ini. Beberapa poin yang mungkin akan memudahkanmu yaitu :



  • Website atau laman blog bisa jadi terusan utama yang merepresentasikan project Nah, dikala ini ada banyak sekali free website builders yang sanggup kita gunakan untuk menciptakan sebuah website yang mudah dan representatif. Seperti Wix danWeebly yang merupakan website builders yang cukup dikenal di Indonesia. Sedangkan untuk blog, kau sanggup memakai Blogspot, WordPress, atau Tumblr.



  • Dalam layanan jejaring social media menyerupai Twitter, kau sanggup memfokuskan taktik kampanyemu pada kekuatan mention. Misalnya, dengan meminta teman-teman  tim proyek sosial kau untuk membantu me-retweet laporan acara proyek sosial  semoga lebih dikenal masyarakat.



  • Hashtag atau tagar (tanda pagar) juga menjadi kunci penting bagi berjalannya kampanye sosial. Makanya, ciptakan hashtag yang sekiranya gampang diingat banyak orang, ya!



  1. Transparansi dan pertanggungjawaban itu penting


Artikel kali ini akan membahas panduan awal dalam merencanakan proyek sosial sederhana yan [KerjaItuMain] The Art of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”


Yeay! Akhirnya proyek sosialmu sanggup berjalan dengan lancar. Dimulai dari persiapan konsep yang sesuai dengan passion, kemudian mengajak teman-teman untuk bergabung, membuka oprec volunteer dan menyusun jobdesc, mematangkan konsep dalam bentuk proposal, menciptakan MoU, menyusun timeline dan budget, mengajak komunitas lain berpartner, memvisualisasikan proyek sosial dalam konten menarik hingga menjaring massa lewat digital platforms.


Tapi eits, tunggu dulu. Transparansi dan pertanggungjawaban itu penting. Biasakanlah merekap hasil laporan kegiatanmu dan memberitahu informasi tersebut pada komunitas partner dan seluruh tim kita yang berkepentingan. Dengan cara itu, kalau ada hal-hal yang dirasa belum terperinci orang-orang sanggup saling meng-clear-kan semua permasalahan, dan proyek sosialmu pun dan selesai dengan apik dan manis.


Teman-teman, inilah ringkasan singkat hal-hal yang harus kita perhatikan dikala akan menciptakan sebuah proyek sosial sederhana. Informasi ini sebenarnya general sekali dan sanggup diaplikasikan oleh banyak sekali macam kalangan. Bisa untuk kau para mahasiswa yang sanggup kiprah dari dosen semoga menciptakan acara sosial, untuk kau yang mau buat program sosial 17 Agustusan di komplek rumah, atau kau yang memang ingin menciptakan proyek sosial berbasis komunitas dengan skala yang lebih luas.


Sebagai Acer Explorer dari rangkaian acara #Kerjaitumain dari Acer Indonesia dan Intel Indonesia, saya mengajakmu untuk mengeksplorasi niat menjadi sebuah agresi yang berarti. Buat saya pribadi, senjata andalan untuk brainstorming inspirasi terkait passion saya yaitu Acer One 10.


Dengan OS yang update, segala kebutuhan langsung yang berjiwa muda dan serba fleksibel sanggup terpenuhi.  Soalnya, Acer One 10 sudah dilengkapi dengan Windows 8.1 with Bing dan Office 365, sehingga saya nggak perlu lagi repot mencari Windows OS dan Office untuk kebutuhan notebook. Acer juga melengkapi Acer One 10 dengan Intel Quad-Core yang memungkinkan saya untuk bekerja secara multi-tasking. Selain itu, layar sentuh responsibel dengan resolusi HD, memperlihatkan pengalaman multimedia dengan hasil gambar di layar lebih baik, jernih, dan tajam.


Akhir kata, saya cuma mau bilang, yuk beraksi dengan arti mulai hari ini!


Baca juga : #BerbahagiACT Project : Acer Kerja Itu Main Versi Nike



Sumber https://www.acerid.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "[Kerjaitumain] The Art Of Volunteering Series 3: “The Little Things For Others”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel