Tips Menghtiung Dimensi Kolom Dan Dimensi Balok Serta Tebal Pelat Lantai Dalam Bangunan
Dalam merancang dan menggambar bangunan, kita sering dihadapkan dengan problem perhitungan berapa besar ukuran kolom dan balok yang dibutuhkan untuk menopang ruang yang kita rancang. Apalagi bila bangunan bertingkat yang niscaya mempunyai beban lantai sehingga lebih berat.
Sejatinya, dimensi kolom dan balok termasuk pondasi dan sloof serta pelantaian ialah tanggung jawab andal struktur. Untuk bangunan skala menengah sampai besar wajib hukumnya menyertakan alhi struktur dalam perancangan.
Arsitek, meskipun mungkin sanggup menghitung namun tidak mempunyai tanggung jawab untuk hal tersebut. Makara perhitungan berikut ialah murni untuk tahap perancangan saja.
Perhitungan besaran dimensi kolom dan balok sangat besar lengan berkuasa dikala merancang gambar skema maupun tampak apalagi potongan. Jika kita sanggup memprediksi lebih awal maka kita sanggup mengantisipasi posisi maupun bentukan kolom/balok yang relatif besar dan menggangu kelegaan ruang. Sehingga kita sanggup menciptakan gambar yang lebih akurat.
Adapun besaran dimensi kolom dan balok ditentukan oleh panjang bentangan antar kolom. Misalnya sebuah rumah bertingkat yang mempunyai bentangan 6 meter, maka perhitungan dimensi kolom dan baloknya ialah sebagai berikut :
- Tentukan dimensi kolom
- Tentukan dimensi balok induk dan balok anak
- Tentukan tebal pelat lantai
Setelah mengetahui bentangan, kita tidak eksklusif memilih besaran kolom. Hal yang pertama yang dihitung ialah balok sebab balok lah yang menanggung beban bentangan.
Semakin jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok yang menopang (agar tidak melendut) dan semakin tinggi balok semakin lebar juga dimensi balok tersebut.
a. Tinggi Balok Induk = 1/12 bentang --> 1/12 x 6 m = 0,5 m = 50 cm
b. Lebar Balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 50 cm = 25 cm
c. Tinggi Balok Anak = 1/15 bentang --> 1/15 x 6 m = 0,4 m = 40 cm
d. Lebar balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 40 cm = 20 cm
Makara dimensi balok induk = 25 x 50 cm sementara balok anak 20 x 40 cm. Lebar balok sanggup juga dihitung 2/3 tinggi balok.
Setelah mendapat dimensi balok, barulah sanggup dihitung besaran penampang kolom untuk menopang balok tersebut.
a. Lebar penampang kolom = lebar balok + (2 x 5 cm) --> 25 cm + (2 x 5 cm) = 25 + 10 cm = 35 cm
Makara ukuran kolomnya ialah 35x35 cm. Jika memakai kolom pipih (setebal tembok 15 cm) maka perhitungan luasnya harus tetap sama dengan luas ukuran yang didapat dari rumus di atas.
b. Dimensi jikalau memakai kolom pipih
35 x 35 cm = 15 x panjang pipih --> panjang pipih = 35 x 35 / 15 = 81,67 cm (dibulatkan menjadi 82 cm)
Makara ukuran kolomnya (jika kolom pipih) menjadi 15 x 82 cm
Tebal pelat lantai tergantung struktur dan pembesian yang digunakan, namun umumnya berlaku rumus sebagai berikut :
a. Tebal pelat lantai = 1/40 bentang --> 1/40 x 6 m = 0,15 m = 15 cm
Makara tebal pelat lantainya ialah 15 cm.
Sekali lagi, perhitungan ini hanya untuk kepentingan perancangan atau sanggup dikatakan untuk keperluan sketsa awal untuk memprediksi saja. Sementara perhitungan dimensi aslinya pastilah lebih rumit termasuk pertimbangan materi dan kualitas beton.
Baca Juga :
Sumber http://www.arsitur.com
Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai dalam Bangunan |
Sejatinya, dimensi kolom dan balok termasuk pondasi dan sloof serta pelantaian ialah tanggung jawab andal struktur. Untuk bangunan skala menengah sampai besar wajib hukumnya menyertakan alhi struktur dalam perancangan.
Arsitek, meskipun mungkin sanggup menghitung namun tidak mempunyai tanggung jawab untuk hal tersebut. Makara perhitungan berikut ialah murni untuk tahap perancangan saja.
Perhitungan besaran dimensi kolom dan balok sangat besar lengan berkuasa dikala merancang gambar skema maupun tampak apalagi potongan. Jika kita sanggup memprediksi lebih awal maka kita sanggup mengantisipasi posisi maupun bentukan kolom/balok yang relatif besar dan menggangu kelegaan ruang. Sehingga kita sanggup menciptakan gambar yang lebih akurat.
Adapun besaran dimensi kolom dan balok ditentukan oleh panjang bentangan antar kolom. Misalnya sebuah rumah bertingkat yang mempunyai bentangan 6 meter, maka perhitungan dimensi kolom dan baloknya ialah sebagai berikut :
Contoh Kasus Perhitungan Dimensi Balok dan Kolom :
- Bentangan antar kolom berjarak 6 meter- Tentukan dimensi kolom
- Tentukan dimensi balok induk dan balok anak
- Tentukan tebal pelat lantai
Setelah mengetahui bentangan, kita tidak eksklusif memilih besaran kolom. Hal yang pertama yang dihitung ialah balok sebab balok lah yang menanggung beban bentangan.
1. Menghitung Dimensi Balok Induk dan Balok Anak
Menghitung dimensi balok |
Semakin jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok yang menopang (agar tidak melendut) dan semakin tinggi balok semakin lebar juga dimensi balok tersebut.
a. Tinggi Balok Induk = 1/12 bentang --> 1/12 x 6 m = 0,5 m = 50 cm
b. Lebar Balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 50 cm = 25 cm
c. Tinggi Balok Anak = 1/15 bentang --> 1/15 x 6 m = 0,4 m = 40 cm
d. Lebar balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 40 cm = 20 cm
Makara dimensi balok induk = 25 x 50 cm sementara balok anak 20 x 40 cm. Lebar balok sanggup juga dihitung 2/3 tinggi balok.
2. Menghitung Dimensi Kolom
Menghitung Dimensi Kolom |
Setelah mendapat dimensi balok, barulah sanggup dihitung besaran penampang kolom untuk menopang balok tersebut.
a. Lebar penampang kolom = lebar balok + (2 x 5 cm) --> 25 cm + (2 x 5 cm) = 25 + 10 cm = 35 cm
Makara ukuran kolomnya ialah 35x35 cm. Jika memakai kolom pipih (setebal tembok 15 cm) maka perhitungan luasnya harus tetap sama dengan luas ukuran yang didapat dari rumus di atas.
b. Dimensi jikalau memakai kolom pipih
35 x 35 cm = 15 x panjang pipih --> panjang pipih = 35 x 35 / 15 = 81,67 cm (dibulatkan menjadi 82 cm)
Makara ukuran kolomnya (jika kolom pipih) menjadi 15 x 82 cm
3. Menghitung Tebal Pelat Lantai
Menghitung tebal plat lantai |
Tebal pelat lantai tergantung struktur dan pembesian yang digunakan, namun umumnya berlaku rumus sebagai berikut :
a. Tebal pelat lantai = 1/40 bentang --> 1/40 x 6 m = 0,15 m = 15 cm
Makara tebal pelat lantainya ialah 15 cm.
Sekali lagi, perhitungan ini hanya untuk kepentingan perancangan atau sanggup dikatakan untuk keperluan sketsa awal untuk memprediksi saja. Sementara perhitungan dimensi aslinya pastilah lebih rumit termasuk pertimbangan materi dan kualitas beton.
Baca Juga :
0 Response to "Tips Menghtiung Dimensi Kolom Dan Dimensi Balok Serta Tebal Pelat Lantai Dalam Bangunan"
Posting Komentar