Perancangan Produk
produk adalah barang yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada konsumennya. Perencanaan dan perancangan produk ialah satu set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan (opportunity) di pasar, dan berakhir dengan produksi, penjualan, dan pengiriman produk. Dalam seri goresan pena ini, produk yag akan dibahas akan diberi batasan sebagai berikut : hasil rekayasa (engineered), diskrit, dan mempunyai bentuk fisik.
Peranan design Produk di Indonesia masih belum dianggap penting, sehingga banyak produk indonesia kalah bersaing dari produk negara lain yang sudah memanfaatkan desain produk yang baik. Hal itu terlihat dari banyaknya produk yang merupakan hasil duplikat dari produk negara lain. Komunitas Industri di Indonesia belum menyadari akan pentingnya desain dan cenderung untuk mengadopsi desain yang sudah ada dikarenakan terbatasnya pemahaman dan pengetahuan tekhnis wacana desain. Produk dibentuk berdasar pesanan, didesain dengan jalan gampang dengan menjiplak produk yang telah ada bahkan lebih menentukan memakai desain dari luar negeri dengan membayar royalti dibandingkan berbagi sebuah produk dari desain sendiri.situasi ini menjadikan produk Indonesia mengalami kelemahan dibandingkan dengan produk buatan negara lainnya. Kondisi menyerupai ini juga tidak membawa pencerahan dalam mempersiapkan pasar bebas pada masa yang akan datang. Oleh lantaran itu, inilah saatnya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya desain kepada komunitas industri di Indonesia biar produk Indonesia mempunyai keunggulan dan kemampuan untuk bersaing dipasar dunia.
PEMBAHASAN
PERANCANGAN PRODUK
1. Pengertian
Desain produk sanggup didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk dalam pendekatan yang lebih sistematis. Peran seorang desainer produk meliputi aneka macam karakteristik manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain insinyur perancang.
Istilah ini kadang kala membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain, layanan menyerupai desain, desain sistem, desain interaksi serta kiprah design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus mempunyai kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak tempat untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres materi analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain wangsit untuk desain produk muncul dari suatu kebutuhan dan mempunyai fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang sanggup disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks menyerupai asosiasi dan Telesis. Juga dipakai untuk menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau desainer industri ialah istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson contohnya sanggup dianggap dalam kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang mempunyai perasaan yang kuat terutama untuk berbagi produk-produk gres daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaan-perusahaan menyerupai iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi.
Istilah ini kadang kala membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain, layanan menyerupai desain, desain sistem, desain interaksi serta kiprah design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus mempunyai kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak tempat untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres materi analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain wangsit untuk desain produk muncul dari suatu kebutuhan dan mempunyai fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang sanggup disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks menyerupai asosiasi dan Telesis. Juga dipakai untuk menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau desainer industri ialah istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson contohnya sanggup dianggap dalam kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang mempunyai perasaan yang kuat terutama untuk berbagi produk-produk gres daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaan-perusahaan menyerupai iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi.
2. Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara sempurna membuat produk yang sanggup memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab kepingan pemasaran, kepingan desain, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan kegiatan lintas disiplin yang membutuhkan bantuan dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah
· Pemasaran
Fungsi pemasaran ialah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya ialah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan sasaran harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
· Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk biar sanggup memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut kiprah kepingan perancangan meliputi desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
· Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain ialah :
1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” lantaran kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar sasaran diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem meliputi definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail meliputi spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan penilaian dari bermacam macam versi produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibentuk dengan memakai sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini ialah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi bergotong-royong biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan
4. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain ialah terletak pada pengembangan konsep. Crawford mengemukakan bahwa konsep desain ialah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan memperlihatkan keuntungan/kerugiannya.
Tiga kepingan penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan seterusnya yang sanggup dipakai untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai laba yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Proses pengembangan konsep meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini ialah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini ialah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan ialah :
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) menyerupai halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang.
2. Penetapan spesifikasi target
Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari langkah ini ialah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan sasaran spesifikasi terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi wacana pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk pesaing..
c. Menetapkan nilai sasaran ideal dan marginal yang sanggup dicapai untuk tiap metrik.
3. Penyusunan konsep
Konsep produk ialah sebuah citra atau asumsi mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep ialah menggali lebih jauh area konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan citra singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan problem dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon penjabaran dan tabel kombinasi.
4. Pemilihan konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana aneka macam konsep dianalisis secara berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep ialah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.
b. Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memperlihatkan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penitikberatan pada setiap kriteria.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi sasaran yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali sehabis proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan tamat pengembangan konsep ini, tim membuat suatu agenda pengembangan secara rinci, menentukan seni administrasi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikasi sumber daya yang dipakai untuk menuntaskan proyek.
8. Analisis ekonomi
Analisis ekonomi dipakai untuk memastikan kelanjutan agenda pengembangan menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, contohnya antara biaya manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing ialah penting untuk penentuan posisi produk gres yang berhasil dan sanggup menjadi sumber wangsit yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal hingga akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini meliputi antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam memperlihatkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja ialah untuk pilihan teknis.
4 MENGEMBANGKAN PRODUK YANG SUKSES
Produk dikatakan sukses kalau disukai pasar. Pasar menyukai suatu produk menurut kualitas dan harga. Menciptakan produk yang disukai tidak sanggup dilakukan begitu saja, dibutuhkan konsep pengembangan yang baik. Langkah-langkah yang perlu dilakukan suatu perusahaan yang akan melaksanakan kegiatan produksi, antara lain:
- Menentukan yang dibutuhkan pasar
- Kebijakan Perusahaan
- Strategi Bisnis
- Pencarian Ide
- Mensintesis Ide – Ide
- Membuat perencanaan yang detil
- Memproduksi
- Memasarkan.
Atribut – atribut dari suatu produk yang sukses dikembangkan:
- Biaya, baik biaya memproduksi maupun biaya total
- Kualitas
- Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
- Mengembangkan teknik produksi masal (repeat production)
Faktor-faktor kunci berbagi produk baru:
- Unik
- Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar
- Melakukan pekerjaan rumah yang penting, menyerupai studi pemasaran, predevelopment dan sejenisnya.
- Ketajaman dalam mendefinisikan produk yang akan dikembangkan
- Kesinambungan pelaksanaan, dilarang ada fase yang terputus atau didahulukan
- Struktur Organisasi dan iklim perusahaan
- Keputusan yang sempurna dalam menentukan suatu proyek
- Memasarkan dengan baik produk yang kita buat
- Keputusan-keputusan yang sempurna dari top management
- Meningkatkan kecepatan produksi tanpa mengorbankan kualitas
- Mampu mengikuti proses-proses terbaru dengan sistematis
- Mampu menarik perhatian pasar
- Berpengalaman dan mempunyai kemampuan dasar yang baik
- Faktor-faktor lain yang mungkin besar lengan berkuasa terhadap produk yang dihasilkan
Strategi untuk Mengembangkan produk baru:
- Menentukan berapa pertumbuhan yang diharapkan dari produk gres tersebut
- Menggali informasi perihal kapabilitas, pasar dan pelanggan
- Mencari peluang-peluang yang ada
- Mengembangkan daftar pilihan produk-produk yang ketika ini ada
- Mengeset kriteria-kriteria apa saja yang dibutuhkan oleh produk yang akan dibuat
- Menentukan portfolio produk, apakah baru, modifikasi atau tidak
- Me-manage portfolio untuk meningkatkan keuntungan
0 Response to "Perancangan Produk"
Posting Komentar