√ Dibully Alasannya Difabel Fanny Justru Sukses Lakoni Bisnis Di Usia Muda
Bullying yang Fanny terima selama sekolah dan bekerja, justru jadi cambuk baginya untuk dapat sukses merintis bisnis di usia muda hingga kini Ia dapat gembira dipanggil difablepreneur.
Terlahir dengan keterbatasan fisik tentu bukan pilihan Fanny Evrita Rotua Ritonga, perempuan difabel penyandang tuna daksa ini sering dibully teman-temannya sebab kondisi yang Ia alami. Tapi justru bullying yang Ia terima selama duduk di dingklik sekolah maupun dunia kerja tak menyurutkan langkahnya menjadi perempuan sukses. Ya, dibalik keterbatasannya, perempuan manis ini sukses merintis bisnis di usia muda dan kini dapat gembira menyebut dirinya sebagai difablepreneur (difabel pengusaha).
Sebelum terjun mengawali bisnis di usia muda, awalnya Fanny sempat bekerja di sebuah bank di Pontianak. Namun sebab kondisi kaki kirinya yang lebih besar daripada kaki kanan, Ia terpaksa dikeluarkan dari pekerjaan tersebut sebab kantornya mengharuskan Fanny menggunakan rok pendek dengan kondisi kaki yang kurang sempurna.
Pengalaman pahit yang Ia terima mendorongnya nekat hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib berharap mendapat masa depan yang jerah di Ibu kota negara. Benar saja, keputusannya hijrah ke Jakarta justru membuka peluangnya sebagai pengusaha sukses di usia 26 tahun.
“Awalnya saya bekerja di Thisable Enterprise milik Angkie Yudistia yang juga penyandang tuna rungu. Thisable Enterprise ini bergotong-royong agresi bisnis sosial untuk penyandang disabilitas. Dari situ saya mengikuti inkubator bisnis selama enam bulan dan mulai membuka bisnis produk kecantikan dengan label Thisable Beauty Care,” dongeng Fanny.
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
Mengawali bisnisnya di tahun 2016 silam, Fanny mengaku tertarik menentukan produk kecantikan sebab menurutnya para penyandang difabel juga berhak tampil cantik. Tak main-main dalam membesarkan usahanya, produk kecantikan yang diproduksi Fanny bahkan sudah dilengkapi ijin BPOM dan sertifikasi halal. Dibandrol dengan kisaran harga yang ramah dikantong, kini ini produk tersebut sudah dipasarkan di apotek dan sentra perbelanjaan ternama di kota-kota besar di Indonesia.
Mengawali bisnisnya di tahun 2016 silam, Fanny mengaku tertarik menentukan produk kecantikan sebab menurutnya para penyandang difabel juga berhak tampil cantik.
“Bisnis kecantikan ini dirintis sesuai passion saya. Makara meskipun kau difabel, tapi kau juga dapat merasa cantik, kau juga harus merawat diri. Karena salah satu bentuk kita mensyukuri rahmat dari Allah kan dengan kita merawat diri. Nggak harus disabilitas terus merasa rendah, kita sama kok di hadapan Allah,” ujarnya dikutip dari Wolipop.detik.com.
Ketika ditanya alasannya merintis bisnis di usia muda, alumnus Universitas Tanjung Pura ini menuturkan dirinya tidak hanya pengen sukses tapi juga berharap dapat membuat lapangan kerja untuk sesama penyandang difabel.
“Meskipun kini ini sudah banyak perusahaan yang terbuka dalam mempekerjakan difabel, namun saya merasa kesempatan yang ada masih sangat terbatas,” imbuhnya. Karena selama ini Ia sendiri juga mengalami kesulitan untuk mendapat pekerjaan di kantoran dengan kondisi yang Ia alami.
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Kini dengan kesuksesan bisnis yang Ia jalankan, Fanny mulai gembira menyebut dirinya sebagai difabel. Melalui program bazaar ataupun pameran, Ia bahkan sering memotivasi rekan-rekan sesamanya biar dapat mulai melihat potensi dalam dirinya dan dapat terjun di dunia usaha.
“Jangan hingga keterbatasan fisik yang dimiliki justru jadi penghambat untuk maju menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Dibully Alasannya Difabel Fanny Justru Sukses Lakoni Bisnis Di Usia Muda"
Posting Komentar