5 Jenis Oli Pada Mobil
5 Jenis Oli Pada Mobil - Mungkin pemilik kendaraan beroda empat niscaya suda htahu bahwa kendaraan beroda empat memerlukan beberapa macam oli sebagai pelumas mesin. Oli sendiri memiliki materi dasar dan aditif yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan setiap komponen mesin. Kebanyakan orang hanya mengenal dua macam oli saja yang biasa dipakai untuk kendarran kalian, yaitu oli mesin dan oli transmisi. Padahal untuk oli kendaraan beroda empat terdapat lima macam oli yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Dari kelima oli tersebut juga harus mengecek secara rutin semoga sanggup mengetahui waktu pergantuan oli yang tepat, serta untuk menghindari kerusakan pada mesin yang terjadi lantaran keterlambatan penggantian oli. Dari lima jenis oli tersebut yaitu oli mesin, oli transmisi, oli gardan, oli rem dan oli power steering. Oleh alasannya itu, sebagai pemilik kendaraan anda wajib mengetahui dan paham dari ke lima jenis oli tersebut.
Jenis oli yang satu ini niscaya sudah dikenal oleh para pemilik mobil. Oli mesin terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu:
- Oli Mineral
- Oli Semi Seintetik
- Oli Full Sintetik
Pada Oli mineral merupakan oli yang berasal dari materi minyak bumi, sehingga sangat kondusif dipakai untuk kendaraan anda ibarat Delralube. Untuk penggunaan Oli semi sintetik merupakan oli yang terbuat dari perpaduan antara oli mineral dengan oli sintetik. Sedangkan untuk oli full sintetik merupakan oli yang dibentuk dengan materi murni oli sintetik yang memang dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan pada mesin mobil.
Interval penggantian oli mesin
Pada mobil, Oli mesin biasanya diganti lebih sering. Maksimal 10.000 KM oli mesin harus sudah diganti dengan yang baru. Bahkan beberapa kendaraan beroda empat menyarankan untuk mengganti oli dengan interval jarak tempuh sekitar 5.000 KM.
Namun, Jika anda menggunakan oli full sintetis biasanya lebih awet. Sehingga sanggup bertahan sampai 10.000 KM pemakaian. Sementara pada sepedah motor, Oli mesin memiliki interval lebih singkat. Yaitu sekitar 3.000 sampai 6.0000 KM.
2. Oli Transmisi
Oli ini merupakan pelumas yang akan melumasi bab Gear Box atau Box Perseneling mobil. Ada 2 jenis perseneling yang ada pada mobil. Yaitu manual dan otomatis. Oli yang digunakan, juga berbeda antar oli transmisi manual dan transmisi otomatis. Oli pada transmisi manual, biasanya terbuat dari materi mineral (Alami) dengan kekentalan diatas SAE 4.0. Secara umum, oli ini memiliki karakteristik yang sama dengan oli mesin, hanya saja yang dilumasi yakni gear, maka oli akan lebih kental pada ketika jawaban digunakan.
Pada oli transmisi manual, juga tergolong awet. Karena didalam transmisi manual dari rangkaian roda gigi yang memiliki tingkat ukiran tidak terlalu ekstrim. Biasanya oli transmisi manual diganti sekitar 30.000 sampai 40.000 KM dengan volume satu kali penggantian sekitar 1 sampai 1.2 Liter.
Sedangkan pada transmisi otomatis, menggunakan oli jenis automatic transmission fluid (ATF). Oli jenis ini dipakai pada alat yang menggunakan komponen hidrolik.Karena pada dasarnya, oli ATF tidak hanya melumasi, melainkan juga harus menalurkan tenaga. Oleh alasannya itu satu komponen transmisi matic yakni torque converter yang menggunakan ATF sebagai pemindah dayanya. Untuk mengganti oli jenis ini harus diganti sekitar 30.000 KM pemakaian.
3. Oli Gardan
Sesuai dengan namanya, oli gardan dipakai untuk melumasi gardan pada mobil. Gardan yakni gear yang terletak pada as roda atau Drive Axle. Untuk kendaraan beroda empat pelopor roda belakang (RWD) kalian sanggup melihat gardan as pada roda belakang. Namun, pada kendaraan beroda empat pelopor roda depan, kalian tidak sanggup menemui gardan. Karena komponen ini diletakan didalam transmisi. Sehingga olinya juga menggunakan oli transmisi.
Secara umum, oli ini tidak jauh berbeda dengan oli transmisi. Namun untuk urusan penggantiannya sanggup jauh lebih usang dari oli transmisi. Oli garnda diganti sekitar 50.000 sampai 80.000 KM pemakaian. Mengapa sanggup cukup lama? ini lantaran di dalam gardan hanya terdiri dari dua rangkaian roda gigi tanpa gesekan. Artinya tidak ada pergesekan yang terjadi di antara ke dua roda gigi tersebut. Yang ada hanyalah saling bertautan, sehingga oli akan jeuh lebih ringan melumasinya.
4. Oli Power Steering
Kendaraan yang masih menggunakan sistem hidrolik power steering niscaya akan menemukan reservoil tank oli power steering didalam ruang mesin. Hidrolik power steering merupakan sebuah sistem untuk membentuk kemudi kendaraan beroda empat semoga ringan, sistem ini bekerja dengan menggunakan putaran mesin yang sudah dikonversikan menjadi gerakan aksial ster ke kiri dan ke kanan,
Makara pompa power steering akan mengkonversi tenaga mesin, dan yang menyalurkan tenaga dari pompa power steering yakni oli power steering. Tidak ada yang khusus pada oli ini, oli yang dipakai biasanya oli yang memiliki daya hantar tenaga yang lebih baik. Sehingga ATF juga sering dipakai sebagai oli power steering.
5. Oli Rem / Minyak Rem
Minyak rem merupakan cairan encer yang dipakai sebagai menyalurkan energi tekan dari pedal rem menuju kaliper rem pada kendaraan. Fluida ini berbeda dengan keempat jenis fluida yang tadi kita bahas. Namun, tetap kami bahas fluida ini semoga anda semua mengerti dan paham.
Minyak rem, tidak melumasi bab mesin atau lainnya, hanya menyalurkan tenaga saja. Jadi, minyak ini tidak disebut sebagai oli. Karena tidak melumasi komponen yang ada di sekitarnya. Mintak ini, biasanya terbuat dari materi sintetis yang memiliki viscositas rendah semoga sanggup masuk ke celah jalan masuk hidrolik rem dengan cepat dan ringan.
Untuk mengganti minyak rem biasanya penggantian di lakukan sekitar 30.000 KM dalam sekali isi ulang.
Oli ini merupakan pelumas yang akan melumasi bab Gear Box atau Box Perseneling mobil. Ada 2 jenis perseneling yang ada pada mobil. Yaitu manual dan otomatis. Oli yang digunakan, juga berbeda antar oli transmisi manual dan transmisi otomatis. Oli pada transmisi manual, biasanya terbuat dari materi mineral (Alami) dengan kekentalan diatas SAE 4.0. Secara umum, oli ini memiliki karakteristik yang sama dengan oli mesin, hanya saja yang dilumasi yakni gear, maka oli akan lebih kental pada ketika jawaban digunakan.
Pada oli transmisi manual, juga tergolong awet. Karena didalam transmisi manual dari rangkaian roda gigi yang memiliki tingkat ukiran tidak terlalu ekstrim. Biasanya oli transmisi manual diganti sekitar 30.000 sampai 40.000 KM dengan volume satu kali penggantian sekitar 1 sampai 1.2 Liter.
Sedangkan pada transmisi otomatis, menggunakan oli jenis automatic transmission fluid (ATF). Oli jenis ini dipakai pada alat yang menggunakan komponen hidrolik.Karena pada dasarnya, oli ATF tidak hanya melumasi, melainkan juga harus menalurkan tenaga. Oleh alasannya itu satu komponen transmisi matic yakni torque converter yang menggunakan ATF sebagai pemindah dayanya. Untuk mengganti oli jenis ini harus diganti sekitar 30.000 KM pemakaian.
3. Oli Gardan
Sesuai dengan namanya, oli gardan dipakai untuk melumasi gardan pada mobil. Gardan yakni gear yang terletak pada as roda atau Drive Axle. Untuk kendaraan beroda empat pelopor roda belakang (RWD) kalian sanggup melihat gardan as pada roda belakang. Namun, pada kendaraan beroda empat pelopor roda depan, kalian tidak sanggup menemui gardan. Karena komponen ini diletakan didalam transmisi. Sehingga olinya juga menggunakan oli transmisi.
Secara umum, oli ini tidak jauh berbeda dengan oli transmisi. Namun untuk urusan penggantiannya sanggup jauh lebih usang dari oli transmisi. Oli garnda diganti sekitar 50.000 sampai 80.000 KM pemakaian. Mengapa sanggup cukup lama? ini lantaran di dalam gardan hanya terdiri dari dua rangkaian roda gigi tanpa gesekan. Artinya tidak ada pergesekan yang terjadi di antara ke dua roda gigi tersebut. Yang ada hanyalah saling bertautan, sehingga oli akan jeuh lebih ringan melumasinya.
4. Oli Power Steering
Kendaraan yang masih menggunakan sistem hidrolik power steering niscaya akan menemukan reservoil tank oli power steering didalam ruang mesin. Hidrolik power steering merupakan sebuah sistem untuk membentuk kemudi kendaraan beroda empat semoga ringan, sistem ini bekerja dengan menggunakan putaran mesin yang sudah dikonversikan menjadi gerakan aksial ster ke kiri dan ke kanan,
Makara pompa power steering akan mengkonversi tenaga mesin, dan yang menyalurkan tenaga dari pompa power steering yakni oli power steering. Tidak ada yang khusus pada oli ini, oli yang dipakai biasanya oli yang memiliki daya hantar tenaga yang lebih baik. Sehingga ATF juga sering dipakai sebagai oli power steering.
5. Oli Rem / Minyak Rem
Minyak rem merupakan cairan encer yang dipakai sebagai menyalurkan energi tekan dari pedal rem menuju kaliper rem pada kendaraan. Fluida ini berbeda dengan keempat jenis fluida yang tadi kita bahas. Namun, tetap kami bahas fluida ini semoga anda semua mengerti dan paham.
Minyak rem, tidak melumasi bab mesin atau lainnya, hanya menyalurkan tenaga saja. Jadi, minyak ini tidak disebut sebagai oli. Karena tidak melumasi komponen yang ada di sekitarnya. Mintak ini, biasanya terbuat dari materi sintetis yang memiliki viscositas rendah semoga sanggup masuk ke celah jalan masuk hidrolik rem dengan cepat dan ringan.
Untuk mengganti minyak rem biasanya penggantian di lakukan sekitar 30.000 KM dalam sekali isi ulang.
***
0 Response to "5 Jenis Oli Pada Mobil"
Posting Komentar