Perkembangan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Oleh Banyak Sekali Negara Di Dunia
Nuklir ialah salah satu alternatif penting dalam penyediaan energi bagi pembangunan bangsa. Bagi siapa saja yang ingin menjadi negara maju, besar lengan berkuasa dan sejahtera, nuklir memperlihatkan jalan keluar bagi ketergantungan dunia terhadap materi bakar fosil yang semakin menyusut. Saat ini sekitar 50 persen kebutuhan energi dunia dipasok materi bakar minyak. Setelah itu kerikil bara dan gas. Selebihnya, sumber energi lainnya, hanya memberi sumbangan yang kecil.
Perkembangan pemanfaatan tenaga nuklir oleh banyak sekali negara di dunia diantaranya adalah:
1. Amerika Serikat
Pada tanggal 6 Desember 1941, satu hari sebelum Pearl Harbour diserang Jepang, manajemen pemerintahan Amerika Serikat memutuskan untuk memulai proyek pembuatan bom atom, yang pada bulan Agustus 1942 secara resmi diberi nama Proyek Manhattan (Manhattan Project) yang populer itu dibawah pimpinan fisikawan terkemuka Robert Oppenheimer. Tidak kurang dari 4 tahun diperlukan oleh ahli-ahli fisika ternama dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya, ibarat Inggris, sebelum karenanya uji coba pertama bom atom dengan isyarat “Trinity” sanggup terealisasi pada 16 Juli 1945 di padang Alamogordo, New Mexico, Amerika Serikat.
Proyek Manhattan atau lebih formal, Manhattan Engineering District, ialah sebuah percobaan dalam Perang Dunia II untuk membuatkan senjata nuklir pertama oleh Amerika Serikat dengan derma dari Britania Raya dan Kanada. Risetnya diatur oleh fisikawan Amerika Julius Robert Oppenheimer, dan keseluruhan oleh Jenderal Leslie R. Groves sehabis menjadi terperinci bahwa senjata menurut fisi nuklir sanggup dikembangkan dan bahwa Jerman Nazi juga sedang membuatkan senjata sejenis.
Meskipun proyek ini melibatkan lebih dari 30 kawasan riset dan produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga kawasan rahasia yang didirikan oleh kuasa eminent domain: Hanford, Washington, Los Alamos, New Mexico, dan Oak Ridge, Tennessee. Keberadaan lokasi Los Alamos, Oak Ridge, dan Hanford dirahasiakan hingga selesai Perang Dunia II. Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, memakai plutonium dibentuk di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, merupakan tes nuklir pertama dunia, bersahabat Alamogordo, New Mexico. Yang kedua, bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki, Jepang. Lokasi utamanya masih ada hingga kini sebagai Situs Hanford, Los Alamos National Laboratory, Oak Ridge National Laboratory, National Security Complex dan beberapa pabrik lainnya. Amerika Serikat telah menyelenggarakan sejumlah uji coba nuklir di sejumlah kawasan ibarat Nevada Test Site, Pacific Test Site, Alaska dan malahan Farmington, New Mexico.
2. Uni Soviet (Rusia).
Usaha yang ibarat dijalankan di Uni Soviet yang dikepalai oleh Igor Kurchatov (dengan perbedaan spesifik dalam beberapa pengamatan Perang DuniaII Kurchatov yang berasal dari tangan kedua dari negara-negara Proyek Manhattan, berterima kasih pada mata-mata, termasuk setidaknya 2 orang pada kelompok ilmiah di Los Alamos, Klaus Fuchs dan Theodore Hall, tak dikenal masing-masing). Uni Soviet melaksanakan uji coba senjata nuklirnya yang pertama ("Joe-1") pada 1949, dalam sebuah proyek yang sebagian dikembangkan dengan espionase dalam dan sehabis Perang Dunia II. Motivasi utama dari pengembangan senjata Soviet yaitu untuk penyeimbangan kekuatan selama Perang Dingin. Soviet menguji bom hidrogen primitif pada 1953 ("Joe-4") dan sebuah bom hidrogen berdaya megaton pada 1955 ("RDS-37"). Uni Soviet juga melaksanakan uji coba bom terkuat yang pernah diledakkan oleh insan "Tsar Bomba", yang mempunyai daya ledak 100 megaton, tetapi dikurangi dengan sengaja menjadi 50 megaton. Pada 1991, semua persenjataannya menjadi milik Rusia.
3. Britania Raya (Inggris)
Britania Raya (Inggris) melaksanakan uji coba senjata nuklir pertamanya "Hurricane" pada 1952, dengan data yang sebagian besar didapat dari hasil kolaborasi dengan Amerika Serikat dalam Proyek Manhattan. Motivasi utamanya yaitu untuk sanggup melawan Uni Soviet secara independen. Britania Raya melaksanakan uji coba bom hidrogen pada 1957. Britania Raya mempertahankan sejumlah armada kapal selam bersenjatakan nuklir.
4. Perancis
Perancis menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta bom hidrogen pada 1968.
5. Republik Rakyat Tiongkok (China)
Republik Rakyat Tiongkok menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak tubuh intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti sehabis pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok menguji coba bom hidrogen pertama kali pada 1967 di Lop Nur. Tiongkok dipercaya untuk mempunyai sekitar 130 hulu ledak nuklir.
6. India
India tidak pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. India menguji coba sebuah "alat nuklir damai", sebagaimana digambarkan oleh pemerintah India pada 1974 "Smiling Buddha", uji coba pertama yang dikembangkan sehabis pendirian NPT, menjadi pertanyaan gres wacana bagaimana sebuah teknologi nuklir sipil sanggup diselewengkan untuk kepentingan persenjataan. Motivasi utamanya diperkirakan ialah untuk melawan Tiongkok. India kemudian menguji coba hulu ledak nuklirnya pada 1998 "Operasi Shakti", termasuk sebuah alat termonuklir (walaupun kesuksesan termonuklir tersebut masih diragukan). Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh Amerika Serikat sebagai "sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang bertanggungjawab" dan sepakat untuk melaksanakan kerjasama nuklir di antara kedua negara.
7. Pakistan
Pakistan bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pakistan selama beberapa dekade secara belakang layar membuatkan senjata nuklirnya dimulai pada selesai 1970-an. Pakistan pertama kali bermetamorfosis negara nuklir sehabis pembangunan reaktor nuklir pertamanya di bersahabat Karachi dengan peralatan dan materi yang disediakan oleh negara-negara barat pada awal 1970-an. Setelah uji coba senjata nuklir India, Pakistan secara sedikit demi sedikit memulai aktivitas pengembangan senjata nuklirnya dan secara rahasia membangun kemudahan nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah bersahabat ibu kota Islamabad. Beberapa sumber menyampaikan Pakistan telah mempunyai kemampuan senjata nuklir pada selesai 1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif hingga pada 1998 saat Pakistan melaksanakan uji coba pertamanya di Chagai Hills, beberapa hari sehabis India melaksanakan uji cobanya.
8. Korea Utara
Korea Utara dahulunya merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara mengklaim telah mempunyai sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun diragukan sejumlah hebat sebab Korea Utara kurang dalam melaksanakan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea Utara menyampaikan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat sepakat bahwa uji coba tersebut kemungkinan hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton.
9. Israel
Israel bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal mempunyai senjata nuklir, atau membuatkan aktivitas senjata nuklir. Walaupun Israel mengklaim Pusat Riset Nuklir Negev bersahabat Dimona ialah sebuah "reaktor penelitian", tetapi tidak ada hasil pekerjaan ilmuwan yang bekerja disana yang dipublikasikan. Informasi mengenai aktivitas di Dimona dibeberkan oleh teknisi Mordechai Vanunu pada 1986. Analisis gambar mengidentifikasi bunker senjata, peluncur misil bergerak, dan situs peluncuran pada foto satelit. Badan Tenaga Atom Internasional mempercayai Israel mempunyai senjata nuklir. Israel mungkin telah melaksanakan sebuah uji coba senjata nuklir dengan Afrika Selatan pada 1979, tetapi hal ini belum dikonfirmasikan. Menurut Natural Resources Defense Council dan Federasi Ilmuwan Amerika, Israel mempunyai sekitar 75-200 senjata.
10. Iran
Iran menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengemukakan ketertarikannya dalam teknologi nuklir termasuk pengayaan nuklir untuk tujuan tenang (sebuah hak yang dijamin dalam perjanjian), tetapi CIA (badan rahasia AS) dan beberapa negara barat meragukan bahwa hal tersebut bekerjsama untuk menutupi aktivitas untuk pengembangan senjata nuklir dan mengklaim bahwa Iran mempunyai sedikit kebutuhan untuk membuatkan tenaga nuklir, dan secara konsisten menentukan opsi nuklir yang sanggup menjadi multi penggunaan dibandingkan dengan menentukan teknologi nuklir yang hanya bisa dipakai untuk pembangkitan tenaga listrik. Mantan Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi secara tegas menyatakan ambisi negaranya dalam teknologi nuklir: "Iran akan membuatkan kemampuan tenaga nuklir dan hal ini harus diakui oleh perjanjian." Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) kemudian melaporkan Iran ke Dewan Keamanan PBB pada 4 Februari 2006 sebagai respon dari kekhawatiran negara-negara barat akan aktivitas nuklir Iran. Pada 11 April 2006, presiden Iran mengumumkan bahwa Iran telah berhasil melaksanakan pengayaan uranium untuk sanggup dipakai dalam reaktor untuk pertama kalinya. Pada 22 April 2006, delegasi Iran untuk tubuh pengawasan nuklir PBB bahwa Iran telah mencapai persetujuan awal dengan Kremlin untuk membentuk sebuah kerjasama dalam pengayaan uranium bersama di wilayah Rusia.
11. Arab Saudi
Pada 2003, anggota pemerintahan Saudi Arabia menyatakan bahwa dikarenakan hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat, Saudi Arabia dipaksa untuk mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, tetapi semenjak itu mereka kerap menyangkal telah memulai pengembangannya. Kabar burung beredar bahwa Pakistan telah mengirim sejumlah senjata nuklir ke Arab Saudi, tetapi hal ini tidak sanggup dikonfirmasikan. Pada Maret 2006, sebuah majalah Jerman, Cicero melaporkan bahwa Arab Saudi semenjak 2003 telah mendapatkan derma dari Pakistan untuk membuatkan rudal nuklir. Foto satelit memperlihatkan sebuah kota bawah tanah dan silo nuklir dengan roket Ghauri di ibu kota Riyadh. Pakistan kemudian menyangkal telah membantu Arab Saudi dalam ambisi nuklirnya.
12. Kanada
Kanada mempunyai pengetahuan untuk pengembangan teknologi nuklir, cadangan uranium dalam jumlah besar dan memasarkan reaktor untuk keperluan sipil. Kanada mempunyai plutonium dalam jumlah besar yang dihasilkan reaktor-reaktor pembangkit tenaga listrik. Kanada sanggup membuatkan senjata nuklir dalam waktu singkat. Walaupun tidak mempunyai aktivitas senjata nuklir kini ini, Kanada secara teknologi telah bisa mempunyai aktivitas tersebut semenjak 1945.
Kanada merupakan kontributor penting dari keahlian dan materi baku aktivitas nuklir Amerika di masa kemudian dan juga turut serta dalam Proyek Manhattan. Pada 1959, NATO mengusulkan RCAF (Angkatan Udara Kanada) untuk membangun sebuah kekuatan nuklir di Eropa, pada 1962, enam skuadron CF-104 Kanada ditempatkan di Eropa untuk membangun RCAF Nuclear Strike Force yang dipersenjatai dengan bom nuklir B28 (aslinya ialah Mk 28) di bawah aktivitas nuklir NATO; kesatuan tersebut kemudian dibubarkan pada 1972 saat Kanada memutuskan untuk tidak memakai cara-cara serangan nuklir. Kanada kemudian mendapatkan pengontrolan bersama atas hulu ledak nuklir Amerika W-40 dalam teritorial Kanada pada 1963 untuk dipakai pada rudal BOMARC Kanada. Angkatan Udara Kanada juga menyimpan sejumlah roket nuklir udara ke udara AIR-2 Genie sebagai senjata utama dari pesawat tempur CF-101 Voodoo sehabis 1965. Perdana Menteri Pierre Trudeau mendeklarasikan Kanada menjadi negara bebas senjata nuklir pada 1971, dan hulu ledak Amerika terakhir ditarik pada 1984. Kanada memperlihatkan reaktor riset pertama India, CIRUS, pada 1956. Reaktor ini dipakai untuk menghasilkan materi nuklir yang dipakai dalam uji coba nuklir pertama India. Kadana juga memproduksi reaktor CANDU dan menjual teknologinya ke beberapa negara ibarat Republik Rakyat Cina, Korea Selatan, India, Rumania, Argentina dan Pakistan. Akan tetapi tidak ada bukti yang sanggup diandalkan yang memperlihatkan bahwa reaktor-reaktor CANDU dipakai untuk menghasilkan materi nuklir yang dipakai India dan Pakistan. Kanada kemudian memutuskan perdagangan nuklir dengan kedua negara tersebut sehabis mereka melaksanakan uji coba senjata nuklirnya yang pertama.
13. Jerman
Jerman mempunyai industri nuklir yang bisa memproduksi reaktor, kemudahan pengayaaan uranium, kemudahan produksi materi bakar nuklir dan kemudahan pemrosesan ulang materi bakar nuklir serta mengoperasikan 19 reaktor untuk sepertiga kebutuhan listrik negara itu.
Jerman semenjak 1945 belum melaksanakan upaya serius untuk membuatkan sistem pengiriman senjata strategisnya, tetapi sejumlah senjata nuklir telah ditempatkan di Jerman Barat dan Jerman Timur selama Perang Dingin dimulai pada 1955. Dibawah denah penggunaan bersama nuklir, tentara Jerman Barat mempunyai wewenang untuk memakai senjata nuklir AS saat menghadapi serangan besar-besaran dari Pakta Warsawa. Beberapa lusin senjata tersebut masih tetap berada di beberapa kemudahan militer di Jerman cuilan barat.
Jerman semenjak 1998 telah mengadopsi kebijakan untuk menghapus semua persenjataan nuklir, walaupun kebijakan tersebut berjalan lambat. Pada 26 Januari 2006, bekas menteri pertahanan, Rupert Scholz, menyampaikan bahwa Jerman mungkin membutuhkan persenjataan nuklirnya sendiri untuk menghadapi bahaya t3r0ris.
0 Response to "Perkembangan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Oleh Banyak Sekali Negara Di Dunia"
Posting Komentar