-->

iklan banner

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas

Kartono (2005: 196-197) mengungkapkan bahwa sikap sec bebas dipengaruhi oleh :
1) Belum adanya regulasi atau pengaturan terhadap penyelenggaraan korelasi sec dengan peraturan tertentu.
Dorongan sec begitu dasyat dan besar pengaruhnya terhadap manusia. Seks sanggup membangun kepribadian, tetapi juga sanggup menghancurkan sifat-sifat kemanusiaan.
2) Perubahan sosial
Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan komunikasi menyebabkan perubahan sosial yang demikian cepat pada hampir semua kebudayaan manusia. Perubahan sosial ini mempengaruhi kebiasaan hidup manusia, termasuk mempengaruhi pola-pola sec yang konvensional menjadi keluar dari jalur-jalur konvensional kebudayaan, sehingga bertentangan dengan sistem regulasi sec yang konvensional, dan terjadilah apa yang dinamakan sec bebas.
Pelaksanaan sec bebas banyak dipengaruhi oleh penyebab dari perubahan sosial, menyerupai : urbanisasi, mekanisasi, alat kontrasepsi, pendidikan, demokratisasi fungsi perempuan dalam masyarakat dan modernisasi.

Ketidakpekaan orang bau tanah dan pendidik terhadap kondisi berilmu balig cukup akal menyebabkan berilmu balig cukup akal sering jatuh pada aktivitas tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan berilmu balig cukup akal untuk bertanya pada orang yang sempurna semakin menguatkan alasan kenapa berilmu balig cukup akal sering bersikap tidak sempurna terhadap organ reproduksinya. Data mengatakan dari berilmu balig cukup akal usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar sec dari teman, 35% dari film p0rn*, dan hanya 5% dari orang tua. Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptif yang membuat kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk huruf bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, sec itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini sec ialah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba. Terlebih lagi dikala berilmu balig cukup akal tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya sikap amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada aktivitas menyimpang menyerupai sec bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular secual (PMS). Beberapa penelitian menunjukkan, berilmu balig cukup akal putra maupun putri pernah bekerjasama secual. (Armaidi Tanjung, 2007: 35)
Penelitian di Jakarta tahun 1984 mengatakan 57,3% berilmu balig cukup akal putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan 50% perempuan yang tiba disuatu klinik untuk mendapat induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof Wimpie, Induksi Haid ialah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan bencana pengguguran di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. 20% di antaranya remaja. (Wiranto Sarlito, 1990 : 57)
Pengetahuan berilmu balig cukup akal mengenai dampak sec bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari aktivitas sec bebas ini ialah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Di Amerika, 1 dari 2 komitmen nikah berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75% gadis mengandung diluar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta korelasi secual dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan semenjak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat sampai 46%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 70% dalam jangka waktu satu tahun. (Gamal Komandoko, 2009 : 125)

Sumber http://handarsubhandi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel