Cara Menanam Pare Dalam Pot

Cara menanam pare di dalam pot sanggup dilakukan dengan mengambil bibit dari dalam daging pare, kemudian ditanam di media tanam dan dipelihara sampai pare siap panen. Ingin tau lebih jelasnya? Silahkan baca habis artikel di bawah ini.

Pare merupakan salah satu jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat. Pare umumnya mempunyai rasa pahit. Namun, meskipun pare mempunyai rasa yang pahit, hal ini tidak menyurutkan peminat masakan pare untuk tetap mengkonsumsinya. Jika diolah dengan benar, rasa pahit ini justru sanggup menunjukkan sensasi yang berbeda dikala menyantap makanan. Pare atau paria yang mempunyai nama ilmiah Momordica charantia L. merupakan jenis flora dengan buah panjang, ujung runcing, serta permukaan kulit yang bergerigi.

Manfaat Pare Bagi Kuliner dan Kesehatan

Meskipun pare mempunyai rasa yang pahit, namun ternyata flora ini mempunyai banyak manfaat untuk masakan. Pare sanggup dipakai untuk memasak kuliner pecel pare, semur pare, pare santan, pare tumis, sampai sanggup juga dipakai untuk sajian pemanis pada kuliner siomay. Adapun manfaat pare di bidang kesehatan antara lain:

• Penyembuhan untuk orang sakit otot.


• Penyembuhan penyakit kencing bagus atau diabetes melitus.


• Kesehatan pernafasan.


• Menyembuhkan kanker.


• Daunnya sanggup dipakai untuk menyembuhkan wasir.


• Membantu menyembuhkan miopi atau rabun jauh.

Karakteristik Tanaman Pare

1. Sistem akarnya berupa serabut.


2. Batangnya merambat mengikuti lekukan pada turus atau para-para yang disiapkan.


3. Batangnya tidak berkayu.


4. Biji monokotil (berkeping satu).


5. Daun berbentuk jantung dan mempunyai tekstur berangasan dan berlekuk-lekuk.


6. Bunga pare berwarna kuning.


7. Buah dan daunnya mempunyai rasa pahit.


8. Bunga pare tergolong bunga majemuk.


9. Buah pare berwarna hijau muda, dan berkembang menjadi hijau renta ketika buah siap dipanen.


10. Jika buah sudah sangat tua, sanggup berubah warna menjadi kuning atau orange.


11. Biji bergerombol di dalam daging buah.

Cara Menanam Pare Menggunakan Pot

Metode yang dipakai untuk menanam pare terbilang cukup gampang untuk dikerjakan baik mahasiswa, ibu rumah tangga, petani, dan kalangan masyarakat lainnya. Bahkan hanya memakai lahan pot saja, Anda sudah sanggup membudidayakan pare. Tidak perlu lahan yang terlalu luas. Berikut alat, bahan, dan cara kerja menanam pare.

Alat dan Bahan

• Buah pare yang sudah matang


• Pot ukuran sedang


• Cetok


• Air


• Media tanam


• Bambu


• Kawat dan tali

Cara Kerja

• Ambil biji pare dari dalam buah pare dengan cara membelah buah pare. Buah pare yang sudah matang umumnya berwarna hijau kekuningan dan bijinya berwarna kemerahan.

Buah pare yang dibelah menunjukkan bijinya yang berwarna kemerahan.

• Siapkan media tanam. Anda sanggup membeli media tanam yang sudah jadi atau menciptakan sendiri. Jika ingin menciptakan media tanam sendiri, caranya ialah dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Campurkan tanah dan pupuk kompos secara merata.


• Masukkan media tanam yang telah dibentuk ke dalam pot berukuran sedang yang sudah disiapkan.


• Buat lubang sedalam 3-5 cm di media tanam yang sudah dibentuk untuk lubang tanam biji pare.


• Masukkan biji pare ke dalam lubang tanam tersebut, dan tutup kembali dengan media tanam. Perlu diperhatikan, bahwa media tanam yang dipakai tidak perlu dipadatkan.


• Lakukan penyiraman flora secukupnya.


• Letakkan pot di daerah yang tidak terlalu panas, namun masih cukup terkena sinar matahari.


• Selama satu minggu, biarkan saja flora pare tanpa penyiraman.


• Setelah berusia satu ahad sesudah masa tanam, lakukan penyiraman secara secukupnya. Rajin-rajinlah menilik media tanam. Jika media tanam kering, segera lakukan penyiraman. Hati-hati dikala melaksanakan penyiraman, pastikan bahwa penyiraman tidak merusak batang flora yang masih sangat lunak.


• Setelah flora pare tumbuh sekitar 15 cm, lakukan penyiraman setiap hari. Tanaman pare termasuk jenis flora yang suka terhadap air, jadi pastikan media tanam pare selalu lembab.

Tanaman pare mulai tumbuh tinggi harus terus diberi pasokan air alasannya ialah flora ini cenderung menyukai tanah yang lembab.

• Setelah tinggi batang mencapai 25 cm, siapkan sandaran yang terbuat dari kayu, kawat, dan tali. Sandaran ini berfungsi sebagai penopang dan daerah merambatnya flora pare.

Tanaman pare yang tumbuh lebih tinggi harus diberi topangan untuk mendukung rambatannya.

• Tanaman pare mulai berbunga dikala flora berusia kira-kira 3 bulan sesudah masa tanam. Dan dalam rentang waktu kurang lebih 1-2 ahad sesudah berbunga, flora pare akan segera berbuah.


• Saat flora berbuah, flora pare akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama. Hama yang biasanya menyerang ialah ulat, kumbang, kepik, lembing, lalat buah, siput, yang sanggup menimbulkan penyakit ibarat embun tepung, antraktosa, layu daun, dan layu batang. Saat ibarat ini, sebaiknya anda gunakan pestisida untuk membasmi hama tersebut. Pastikan untuk memakai pestisida organik, biar flora pare tidak terkotori dengan bahan-bahan kimia berbahaya yang biasanya dicampurkan pada pestisida buatan.


• Sebaiknya lakukan pemanenan pada buah pare yang belum terlalu matang dan mempunyai warna yang masih hijau. Karena pare yang banyak disukai untuk konsumsi kuliner ialah pare yang masih setengah matang, alasannya ialah teksturnya lebih renyah.


• Proses pemanenan masih sanggup dilakukan sampai 3 bulan sesudah masa panen pertama.

Itulah beberapa hal terkait karakteristik flora pare dan teknik untuk menanamnya. Praktis bukan? Teknik tersebut sanggup anda coba dengan gampang di rumah tanpa harus kesulitan mencari lahan tanam yang luas, alasannya ialah sanggup ditanam memakai pot berukuran sedang yang sanggup diletakkan di pekarangan rumah.

Klik disini untuk melihat aneka benih pare yang tersedia di toko online kami.

Sumber https://bibitbunga.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: